Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Ditelpon Putri Candrawathi Sambil Nangis, Bharada E Kena Semprot Om Kuat saat Datangi Istri Sambo

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Siti Nawiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Om Kuat sempat menyemprot Bharada E yang hendak mendatangi istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang nangis-nangis menelponnya.

TRIBUNJAKARTA.COM - Bharada E kena semprot Om Kuat alias Kuat Maruf saat hendak mendatangi istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Padahal sebelumnya, Putri Candrawathi menelpon Bharada E sambil nangis-nangis.

Putri Candrawathi di Magelang menelpon Bharada E ketika sedang bersama Bripka RR.

Sebelumnya diketahui, Bripka RR dan Om Kuat atau Kuat Maruf rupanya bukan orang baru dalam kehidupan Ferdy Sambo dan keluarga.

Diketahui Kuat Maruf yang sehari-hari bekerja sebagai sopir Putri Candrawathi sudah mengabdi kurang lebih 7 tahun, atau tepatnya sejak 2015 silam.

Baca juga: Deolipa Yumara Ungkap Kejanggalan Mendadak Kuasanya ke Bharada E Dicabut, Ada Kode Tersembunyi?

Menurut penuturan tetangga Kuat Maruf yang enggan disebutkan namanya, Kuat Maruf sudah sejak sekitar 3 bulan lalu kembali bekerja di Jakarta, setelah sempat berhenti sejak pandemi COVID-19.

Sementara itu Bripka RR lebih lama lagi mengabdi kepada Ferdy Sambo dibandingkan Kuat Maruf.

Bripka RR menjadi pengikut setia Ferdy Sambo sejak sang jenderal masih bertugas di Polres Brebes.

Bripka RR dan Om Kuat atau Kuat Maruf rupanya bukan orang baru dalam kehidupan Ferdy Sambo dan keluarga. (Kolase Tribun Jakarta)

Saat itu, Ferdy Sambo masih berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Diketahui Ferdy Sambo pernah menjadi Kapolres Brebes pada 2013.

Saat itu Bripka RR masih tercatat menjadi anggota Satlantas Polres Brebes.

Lalu pada tahun 2021, Bripka RR ditarik ke Divpropam Polri oleh Ferdy Sambo.

Bripka RR yang status keanggotaannya organik Polres Brebes atas permintaan Ferdy Sambo di bawah kendali operasi (BKO) ke Divisi Propam Polri.

Meski Bripka RR lebih lama mengenal Ferdy Sambo, rupanya Kuat Maruf lebih mengetahui insiden menenggakan di Magelang.

Hal tersebut disampaikan mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara saat menjadi narasumber di TV One, pada Kamis (11/8/2022).

Deolipa menjelaskan saat Bharada E dan Bripka RR sedang berada di luar rumah, tepatnya di sekolah Taruna Nusantara guna mengantar makanan untuk anak Ferdy Sambo atas perintah Putri Candrawathi, tiba-tiba ada telepon.

Baca juga: Tak Terbukti Lecehkan Putri Candrawathi, Brigadir J Baru Masuk Rumah Dinas saat Ferdy Sambo Panggil

Sosok yang menelepon Bhadara E tersebut tak lain adalah Putri Candrwathi.

Sambil menangis tersedu, Putri Candrawathi menanyakan keberadaan Bripka RR kepada Bharada E.

"Di Magelang itu Ricki ( Bripka RR) dan Richard ( Bharada E) itu diperintahkan untuk antar makanan anaknya Sambo di Taruna Nusantara," ucap Deolipa.

Misteri tangisan Putri Candrawathi saat telepon Bharada E di Magelang. (Kolase TribunJakarta)

"Jam 5-6 sore, ditelepon lah oleh ibu Putri bilang 'Richard, itu Ricky di mana? tolong kemari' sembari nangis-nangis,"

"Richard kemudian ngasih handphone ini ke Ricky," imbuhnya.

Sesampainya di rumah, Bharada E dan Bripka RR langsung bergegas menemui Putri Candrawathi.

Namun tiba-tiba Kuat Maruf menghadang, dan meminta Bharada E tak ikut campur.

"Sampai di rumah, Ricky dan Richard naik ke atas. Tapi ada yang namanya Kuat (bilang) 'udah, Richard jangan ikut campur'," ucap Deolipa.

"Karena si Richard enggak mau ikut campur, dia enggak ngerti apa yang terjadi," imbuhnya.

Kuat Maruf Tahu Rencana FS Tapi Diam Saja

Kabareskrim Komjen Agus Andianto mengatakan Kuat Maruf mengetahui pembunuhan Brigadir J tapi ia memilih tak melaporkannya.

"KM turut membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban," ujar Kabareskrim Komjen Agus Andianto, dalam jumpa pers Selasa (9/8/2022).

"Irjen Pol FS menyuruh melakukan dan menskenario peristiwa seolah-olah terjadi peristiwa tembak-menembak di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga," lanjutnya.

Dalam kesempatan berbeda, Komjen Agus menjelaskan Kuat memberi kesempatan penembakan itu terjadi.

Baca juga: Terkuak Pelapor Kasus Percobaan Pembunuhan Brigadir J ke Bharada E, Bareskrim Hentikan Perkaranya

Sebagai informasi, Kuat ikut hadir saat Bharada Richard Eliezer atau Bharada E diperintah Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

"Memberi kesempatan penembakan terjadi, ikut hadir bersama Kuat, Richard saat diarahkan FS," kata Agus kepada wartawan, Rabu (10/8).

"Tidak melaporkan rencana pembunuhan itu," kata dia.

Sekedar informasi Polri sudah menetapkan KM, Bripka RR, Bharada E, dan Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.

Mereka dijerat pasal pembunuhan berencana subsider pasal pembunuhan.

Komjen Agus Andrianto menyebutkan bahwa penyidik menerapkan Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP kepada para tersangka.

Berita Terkini