Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Partai Buruh dan organisasi serikat buruh lakukan aksi demonstrasi menolak eknaikan harga BBM di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pantauan TribunJakarta.com, massa mulai berdatangan sejak pukul 10.00 WIB.
Dilengkapi dengan satu mobil komando, aksi unjuk rasa ini tetap berlangsung meski hujan sempat mengguyur kawasan tersebut.
Ratusan buruh bertelanjang dada sambil tetap berunjuk rasa menyuarakan tuntutannya.
Ketua Perda KSPI DKI Jakarta, Winarso mengatakan ada tiga tuntutan yang dibawa oleh para buruh.
Pertama, kenaikan harga BBM tersebut akan menurunkan daya beli yang saat ini sudah turun sebesar 30 persen.
Baca juga: Ini Penampakan Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Massa Long March di Jalan Medan Merdeka Selatan
"Dengan BBM naik, maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen. Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 6.5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket," ujar Winarso, Senin (12/9/2022).
Kedua, upah buruh tidak naik dalam 3 tahun terakhir, bahkan Menteri Ketenagakerjaan sudah mengumumkan jika Pemerintah dalam menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36/2021.
"Dengan kata lain, diduga tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi, dan kami menuntut kenaikan Upah Minimun tahun 2023 sebesar 10-13 persen," lanjutnya.
Ketiga, Buruh DKI JAKARTA tetap menuntut menolak Undang-undang Nomor 11 Tahun 2021 Cipta Kerja.
Oleh karena itu, KSPI dan Partai Buruh DKI Jakarta meminta kepada Gubernur Anies untuk mendukung tiga tuntutan kami tersebut.