Cerita Kriminal

Mirisnya Sekolah PAUD di Kampung Boncos, Berdampingan dengan Bilik Narkoba Tempat Nge-fly

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana permukiman Kampung Boncos saat penggerebekan pada Jumat (4/2/2022).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Pemandangan miris terlihat di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat.

Sebuah sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berdiri tak jauh dari lokasi bilik-bilik narkoba.

Hanya beberapa langkah dari PAUD tersebut, warga sudah diperlihatkan dengan pemandangan sebuah kebon kosong tak terawat dengan bilik-bilik yang terbuat dari bangunan semi permanen.

Bilik-bilik itu menjadi tempat pengedar dan pemakai bertransaksi.

Mereka menikmati "serbuk terlarang" itu sampai "nge-fly".

Guru PAUD, Y (40), sudah lama resah dengan kondisi Kampung Boncos. Apalagi ia bertanggung jawab terhadap 22 anak yang bersekolah di PAUD tersebut.

Baca juga: Mati Satu Tumbuh 1.000, Sulitnya Basmi Hotel Ceban di Kampung Boncos Jakarta Barat

Ia takut lingkungan seperti itu akan memengaruhi anak-anak tersebut kelak.

Y tak tahu harus berbuat apa.

Pihak Kelurahan Kota Bambu Selatan sebenarnya juga sudah mengetahui kondisi ini.

Suasana lingkungan padat di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat pada Senin (17/10/2022). Kampung tersebut dikenal sebagai kampung narkoba lantaran tempat terjadinya peredaran dan penggunaan narkoba. (TRIBUNJAKARTA.COM/Satrio Sarwo Trengginas)

Namun, sampai saat ini, lingkungan tempatnya tinggal nyatanya masih menjadi 'surga bagi para pemakai narkoba'.

"Kita juga bingung. Mereka kan mata pencahariannya emang seperti itu (pengedar narkoba). Sekarang kalau kita usik mereka, nanti kalau ada apa-apa terus kita diapa-apain sebelum polisi dateng bagaimana?"keluh Y kepada TribunJakarta.com di PAUD tersebut pada Senin (17/10/2022).

Y mengetahui bahwa lingkungannya yang tidak aman ini sering digerebek polisi.

Setiap ada penggerebekan, biasanya ia meminta agar anak-anak didikannya jangan keluar rumah termasuk anak-anaknya.

"Sebenarnya udah enggak nyaman dan enggak bagus untuk anak-anak lingkungan ini. Cuman selagi kita enggaj usik mereka, masih aman-aman aja," pungkasnya Y.

Baca juga: Dosa Besar Teddy Minahasa, Sang Jenderal Bintang 2 Ikut Dukung Kampung Bahari Jadi Sarang Narkoba

Sementara itu, warga lainnya, Sira (39) justru sudah bersikap apaatis alias "masa bodo" dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya ini.

Tak terlihat kerisauan di wajah Sira meski polisi melakukan penggerebekan di kampungnya itu.

Bahkan, ia dan anak bungsunya yang berusia 7 tahun hanya duduk sembari melihat apa yang dilakukan aparat kepolisian saat melakukan penggerebekan.

Ibu empat anak tersebut mengaku sudah terbiasa dengan penggerebekan narkoba yang terjadi di kampungnya.

"Udah biasa aja. Bodoh amat," katanya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Senin (17/10/2022).

Tak dimungkiri, kampungnya sudah dikenal sebagai sarang narkoba. 

Banyak orang dari luar yang masuk ke kampungnya hanya untuk menikmati narkoba jenis sabu.

Ia dan anak-anaknya sering melihat orang memakai narkoba di bilik samping rumah, tempatnya mengontrak.

Namun, ia enggan untuk menegur aktivitas terlarang itu lantaran takut mendapatkan perlawanan.

"Ya melihat. Kita biasanya di kamar tidur aja. Anak-anak saya pada kelayapan namanya anak kecil. Ya terus gimana mau ngomel-ngomel ke mereka? Nanti malah diomelin yang ada. Masa bodoh aja," lanjutnya.

Sira dan suami sebenernya ada rasa khawatir juga dengan lingkungan kampungnya itu.

Apalagi, ia takut anak-anak malah terpengaruh dengan pengaruh narkoba.

Baca juga: Maling Toko Kue Ruben Onsu Ditangkap, Polisi Juga Ringkus 2 Orang Penadah

Namun, mereka sudah kadung nyaman tinggal di sana yang terbilang murah.

"Pingin pindah ya sayang. Saya udah tahu sih mereka ngapain di sana (bilik itu) tapi kita masing-masing aja. Saya ngurus anak, orang pada begitu ya biarin aja," pungkasnya.

Cuma Dapat Bong Dua Ember

Tim dari Polsek Palmerah kembali melakukan penggerebekan di Kampung Boncos di Palmerah, Jakarta Barat pada Senin (17/10/2022) siang.

Penggerebekan di wilayah yang dikenal sebagai salah satu kampung narkoba di jJakarta itu adalah ke sekian kalinya dilakukan pihak kepolisian. 

Dalam operasi kali ini, polisi mendapatkan puluhan alat hisap sabu atau bong berbentuk botol dengan sedotan dalam satu ember.

"Kita amankan sebanyak 28 buang bong, ratusan korek gas, uang Rp 1,4 juta, 4 buah hp dan sisanya kartu ATM," kata Kapolsek Palmerah, AKP Dodi Abdulrohim di lokasi.

Selain itu, turut ditangkap empat orang mencurigakan di Kampung Boncos. Mereka terdiri dari tiga laki-laki dan seorang wanita.

Saat terciduk, mereka diduga hendak membeli narkoba di kampung narkoba itu.

"Kami amankan 4 orang. Kita tes urine, satu positif benzodiazepin (psikotropika)," lanjut Dodi.

Namun, dalam penggerebekan kali ini, polisi tak menemukan barang bukti sabu atau narkoba jenis lain.

Menurut Dodi, informasi terkait penggerebekan ini sudah bocor terlebih dahulu.

"Seperti biasanya ya, kelihatan informasi bocor. Sebab, ke sini sudah bersih. Kami mendahului polisi berpakaian preman ke sini juga sudah bersih," katanya.

Hotel Ceban Digerebek Berkali-kali Muncul Lagi, Kali Ini Dibakar

Jajaran Polsek Palmerah menghancurkan kembali bilik narkoba di Kampung Boncos, Jakarta Barat pada Senin (17/10/2022). (Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Bilik-bilik narkoba atau biasa disebut Hotel Ceban masih saja berdiri meski sudah dihancurkan berulang kali oleh jajaran Polsek Palmerah hingga Polres Metro Jakarta Barat.

Hotel Ceban ialah tempat untuk para pengguna menikmati narkoba dengan hanya merogoh kocek Rp 10 ribu.

Setiap dihancurkan oleh polisi, bilik-bilik itu akan muncul lagi.

Bahkan, bilik-bilik itu dibangun lebih kokoh ketimbang sebelumnya. 

Dodi mengakui memang penggerebekan yang dilakukan jajarannya tak membuat bilik-bilik tersebut benar-benar musnah.

Namun, pihaknya akan terus melakukan penggerebekan keberadaan bilik-bilik tersebut.

"Seperti biasanya, 1 minggu kami bersihkan pasti bilik itu ada lagi. Nanti kami akan terus-terusan secara masif merazia ini dan akan kami ratakan bersihkan tempat-tempat ini," ujar Dodi.

Pengamatan TribunJakarta.com di lokasi pada Senin (17/10/2022) pukul 11.52 WIB, Dodi bersama jajarannya mempreteli bilik yang terbuat dari bangunan semi permanen itu.

Di dalam masing-masing bilik itu ditemukan puluhan korek api bekas, sejumlah bong dan mini klip yang diduga untuk diisi sabu.

Polisi lalu mencopot-copoti dinding berbahan tripleks tersebut serta pondasi kayu.

Dodi kelihatan susah payah menjebol salah satu bilik beratap seng itu. 

Bermodalkan pisau kecil, Dodi menyayat terpal-terpal yang terpasang di dinding tersebut.

Sisa-sisa bilik tersebut kemudian dibakar.

Berita Terkini