TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gelaran sepak bola paling akbar di dunia yakni Piala Dunia 2022 akan segera bergulir, laga pertama dibuka oleh tuan rumah Qatar vs Ekuador yang tergabung dalam Grup A.
FIFA sudah membagi setiap stadion untuk setiap pertandingan fase grup.
Seluruh pertandingan Grup A, B, E dan F akan disebar di Stadion Al Bayt, Stadion Khalifa International, Stadion Al Thumama dan Stadion Ahmad bin Ali.
Sementara pertandingan Grup C, D, G dan H akan disebar di Stadion Lusail, Stadion Education City, Stadion Ras Abu Aboud dan Al Janoub.
Laga perdana Qatar Vs Ekuador berlangsung di Stadion Al-Bayt pada Minggu (20/11/2022) malam pukul 23.00 WIB. Grup A terdiri dari Qatar, Ekuador, Senegal dan Belanda.
Baca juga: Prediksi Inggris Vs Iran Piala Dunia 2022, Lengkap Profil Bintang, Daftar Pemain dan Prestasi
Stadion Al-Bayt di Al-Khor memiliki kapasitas 60.000 penonton. Di stadion ini akan dipakai untuk satu laga semifinal, termasuk partai big match Spanyol Vs Jerman.
Arsitektur Stadion Al-Bayt tak ubahnya tenda suku Bedouin atau Badawi yang terletak di timur laut Qatar sekitar 35 kilometer dari pusat kota, Doha.
Menurut informasi, Stadion Al-Bayt salah satu venue Piala Dunia 2022 Qatar yang sulit dijangkau oleh suporter sepakbola.
Sekadar informasi, jadwal Piala Dunia 2022 untuk fase grup: 21 November - 2 Desember 2022; babak 16 besar: 3-6 Desember 2022; babak perempat final: 9-10 Desember 2022.
Babak semifinal: 13-14 Desember 2022; babak perebutan peringkat 3 : 17 Desember 2022; dan babak final: 18 Desember 2022.
Berikut ini rangkuman prediksi pertandingan Qatar vs Ekuador, profil timnas, pemain bintang dan prestasinya di kancah zona wilayah dan Piala Dunia.
Performa Timnas Qatar
Timnas Qatar belum sekalipun berlaga di Piala Dunia FIFA. Pencapaian terakhirnya, Qatar menjadi jawara Piala Asia 2019.
Qatar tersingkir di Piala Asia 2007 pada babak penyisihan grup setelah kalah dari Uni Emirat Arab dan imbang kontra Vietnam dan Jepang.
Pada Piala Asia 2011, Qatar menjadi tuan rumah pada turnamen tersebut tapi pencapaian mereka berhenti di perempat final setelah ditekuk oleh Jepang.
Qatar membuat pencapaian puncaknya di Piala Asia 2019 di UAE setelah mengalahkan Jepang di partai final dengan skor 3-1. ini merupakan gelar juara pertama Qatar di Piala Asia atau AFC.
Sebelum bertemu Ekuador pada pertandingan perdana Piala Dunia 2022, Qatar tidak pernah kalah dalam satu pertandingan pun dalam lima pertandingan terakhir.
Qatar memenangkan empat pertandingan dan seri sekali dengan total agregat gol dari lima pertandingan terakhir adalah 8-3.
Mereka mampu mencetak 1,6 gol per pertandingan dan kebobolan 0,6 gol per pertandingan.
Baca juga: Profil Timnas Argentina: Calon Juara Piala Dunia 2022 Dengan Skuad Eropa dari Kiper sampai Messi
Dalam lima pertandingan terakhir, Qatar mendominasi dengan rata-rata gol tercipta di babak pertama. Qatar kebobolan gol rata-rata di babak kedua.
Dari lima pertandingan, Qatar melawan empat negara Amerika Selatan dan Amerika Tengah, dengan rincian imbang melawan Chile 2-2, menang melawan Panama, Honduras, dan Guatemala.
Performa Timnas Ekuador
Berbeda dengan Qatar, Ekuador salah satu peserta Piala Dunia 2022 dari zona CONMEBOL atau Amerika Selatan.
Ecuadorian Football Federation (FEF) atau Federasi Sepak Bola Ekuador terbentuk sejak 1926. Timnas Ekuador sempat diundang FIFA ikut Piala Dunia edisi pertama pada 1930 namun ditolak.
Debut Ekuador di Piala Dunia pada 2002 tapi tak mampu lolos dari babak penyisihan grup. Pada Piala Dunia 2006, Ekuador mencatatkan prestasi terbaiknya dengan lolos ke babak 16 besar setelah menekuk Polandia dan Kosta Rika di babak penyisihan.
Ekuador kembali tampil di Piala Dunia 2014 Brasil. Perjalanan Ekuador hanya bisa mencapai babak penyisihan.
Sejak debutnya, Ekuador absen dua kali yakni di Piala Dunia 2010 du Afrika Selatan dan Piala Dunia 2018 di Rusia.
Sebelum laga melawan Qatar di pembukaan Grup A, Ekuador kesulitan menciptakan gol dalam lima pertandingan terakhir.
Ekuador hanya mencetak satu gol dengan 0,20 gol per pertandingan.
Selisih gol agregat untuk Ekuador dalam lima pertandingan terakhirnya adalah 1-0 dengan satu-satunya golnya tercipta saat melawan Carbo Verde.
Ekuador tidak kebobolan dalam lima pertandingan terakhirnya. Skuad berjuluk La Tri ini menghadapi Arab Saudi dan Irak dalam tiga pertandingan terakhirnya. Kedua pertandingan berakhir dengan jalan buntu.
Kekuatan serangan Qatar dan pertahanan kuat Ekuador tampak cukup jelas dari data.
Pencapaian Qatar sangat bagus di Kualifikasi Piala Dunia dengan tim mencetak 18 gol dalam 8 pertandingan dengan 2,25 gol per pertandingan.
Baca juga: Piala Dunia Qatar 2022 Sebentar Lagi, Simak Pembagian Grup dan Jadwal Pertandingannya Di Sini
Pemain bintang Almoez Ali memimpin skuad Qatar. Ali mencetak 6 gol dalam Delapan pertandingan dengan 0,76 gol per pertandingan dan juga memberikan 2 assist dengan rata-rata 0,25 assist per pertandingan.
Shooting juga di atas par dengan tingkat akurasi 44 persen.
Akram Afif memainkan 6 pertandingan dan mencetak 4 gol dengan 0,93 gol per pertandingan dengan 3 assist. Gol Akram Afif plus assist sama dengan 1,63 per pertandingan.
Akurasi tembakan Afif juga tak kalah dengan Almoez Ali.
Sedangkan Ekuador mencetak 27 gol dalam 18 pertandingan Kualifikasi Piala Dunia dengan 1,50 gol per pertandingan.
Assist menyumbang satu gol per pertandingan sebanyak 1,50 gol.
Michael Estrada sedang on fire untuk Ekuador di Kualifikasi Piala Dunia.
Penyerang itu mencetak 6 gol dalam 17 pertandingan dengan dua assist. Estrada menyumbang 0,69 (gol+assist per pertandingan) di Kualifikasi Piala Dunia.
Enner Valencia dan Gonzalo Plato mencetak 7 gol gabungan. Enner Valencia mencetak 4 gol dalam 12 pertandingan dan rata-rata sekitar 0,47 gol per pertandingan dengan akurasi tembakan 38 persen.
Gonzalo Plato mencetak 3 gol dalam 16 pertandingan dengan 0,30 gol per pertandingan.
Analisis Pertahanan
Qatar hanya kebobolan satu gol di kualifikasi Piala Dunia.
Metrik kinerja rata-rata Qatar untuk keberhasilan tekel, intersepsi lebih baik daripada rata-rata dengan beberapa bek di Qatar memiliki tingkat keberhasilan tekel di atas 70 persen.
Ekuador sangat baik dalam bertahan.
Baca juga: Piala Dunia Qatar 2022 Sebentar Lagi, Simak Pembagian Grup dan Jadwal Pertandingannya Di Sini
Ekuador hanya kebobolan lebih dari 1 gol per pertandingan dengan 6 clean sheet di Kualifikasi Piala Dunia.
Keberhasilan tekel Ekuador berada di atas rata-rata metrik defensif.
Rata-rata tingkat keberhasilan mengatasi pertahanan Ekuador di atas 78 persen yang merupakan salah satu yang terbaik.
Pemain Kunci Qatar
Menurut penilaian FIFA, ada lima pemain kunci yang dimiliki skuad Qatar. Mereka adalah Saad Al Sheeb (Al Sadd SC), Abdelkarim Hassan, Hassan Al-Haydos, Akram Afif, dan Almoez Ali.
Saad Al Sheeb saat ini berusia 32 tahun. Ia menjadi kiper andalan Timnas Qatar sejak debutnya pada 2009. Ia pemain kunci saat Al Sadd SC berturut-turut mempertahankan gelar di Qatar Stars League selama dua musim terakhir.
Ia telah mendapatkan lebih dari 75 caps internasional. Sang kiper juga tampil di turnamen internasional besar seperti Piala Asia, Copa America, dan Piala Emas CONCACAF.
Meski ditahbiskan sebagai Kiper Terbaik di Piala Asia 2019, Saad Al Sheeb harus berjuang mendapatkan tempatnya di starting line-up asuhan pelatih Felix Sanchez, mengingat penampilan apik Meshaal Barsham di Piala Arab 2021.
Pemain kunci Qatar berikutnya adalah Abdelkarim Hassan yang berusia 28 tahun. Ia punya julukan “The Gunner (Penembak)” dan “the Flamethrower (Penyembur Api).” Ia memegang caps internasional terbanyak ketiga untuk Qatar dengan 120 pertandingan atas namanya.
Hassan menjadi bek kiri pilihan pertama bagi Timnas Qatar selama bertahun-tahun dan pengaruhnya tak tertandingi. Bintang Al Sadd SC saat ini memiliki periode singkat di Belgia beberapa tahun lalu.
Posisinya di timnas diharapkan menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di Piala Dunia 2022. Dia unggul kecepatan, kemampuan teknis dan dribbling, serta tembakan roket.
Pemain kunci ketiga adalah Hassan Al-Haydos. Di usia 31 tahun, ia menjadi penyerang yang biasa beroperasi di lini tengah dan sayap kanan. Hassan Al Haydos masuk daftar pemain bintang saat Qatar juara Piala Asia 2019.
Bintangnya bersinar di bawah klub Al Sadd dengan pelatih Jafal Rashed Alkuwairi. Kemampuan teknisnya jempolan dan konsisten sepanjang kariernya.
Dengan 158 pertandingan yang dilakoninya, Hassan Al Haydos paling banyak memperkuat Qatar sepanjang masa. Wajar sosoknya paling berpengaruh di antara tim. Dia telah mencetak 38 gol selama membawa Timnas Qatar.
Baca juga: Tampil Gacor Saat Lawan Tim Peserta Piala Dunia 2022, Yusuf Helal Dapat Julukan dari Persija Jakarta
Akram Afif menjadi pemain kunci Qatar di usia 25 tahun. Pemain ini serba bisa dan fleksibel di sayap kiri dan kanan, bahkan terkadang menjadi ujung tombak serangan.
Ia pernah merumput bersama OH Leuven Belgia dan beberapa tim Spanyol seperti Villarreal. Saat ini dia bermain dan memberikan pengaruh baik untuk timnya Al Sadd SC di liga Qatar. Dia terpilih sebagai pemain terbaik di Qatar Stars League.
Dia menyelesaikan musim 2019/20 dengan 15 gol, menjadikannya pencetak gol terbanyak di QSL. Akram Afif terpilih sebagai pemain terbaik AFC tiga kali, termasuk saat Qatar juara Piala Asia 2019.
Berikutnya pemain bintang adalah Almoez Ali. Penyerang 25 tahun ini bintang Al-Duhail SC di Qatar Stars League. Ia pencetak gol terbanyak Al Annabi di Piala Emas 2021 dan Piala Asia 2019, masing-masing dengan torehan sembilan dan empat gol.
Dia satu-satunya pemain di dunia yang membobol gawang lawan dalam tiga kejuaraan sepakbola kontinental berbeda. Statusnya pencetak 39 gol terbanyak ketiga di Timnas Qatar sepanjang, mendekati top skor Mansour Muftah dengan 44 gol.
Almoez Ali mempersembahkan gol terakhir untuk Qatar di ujung 2021. Ia mengonversi peluang dalam sekejap berkat kaki cepatnya dan kecerdasan pergerakannya di dalam kotak penalti.
Pemain Kunci Ekuador
Menurut penilaian FIFA, ada lima pemain kunci yang dimiliki skuad Ekuador. Mereka adalah Piero Hincapie (Bayer 04 Leverkusen); Pervis Estupinan (Villareal); Moises Caicedo (Brighton & Hove Albion F.C.); Gonzalo Plata (Valladolid); dan Enner Valencia (Fenerbahce).
Piero Hincapie adalah bek muda Ekuador dan usianya masih 20 tahun. Jebolan Independiente del Valle ini memenangkan Copa Libertadores U-20 dengan klub lokal Ekuador, lalu pindah ke kota Cordoba Argentina dan bermain untuk Talleres.
Di tim ia menjadi andalan lini belakang, sampai akhirnya memperkuat Ekuador di Copa America 2021. Pada Agustus 2021, Bayer Leverkusen memboyongnya dengan membayar 7,5 juta dollar, 65 persen fee tersebutdiberikan kepada Talleres.
Kualitas Piero Hincapie sebagai bek tengah modern punya keunggulan di kaki kiri yang luar biasa. Ia punya teknik, kuat menggiring bola, dan visinya yang bagus membangun permainan.
Pemain bintang kedua Ekuador adalah Pervis Estupinan. Bek 24 tahun ini memperlihatkan penampilan bagus saat ikut membawa Villarreal ke semifinal Liga Champions pada 2021/22. Saat itu, timnya menekuk Juventus dan Bayern Muenchen.
Timnas Ekuador sangat berharap dari Pervis Estupinan karena pengalamannya yang masih muda tapi sudah gabung dengan klub Udinese di Serie A, Watford di Liga Inggris, dan beberapa tim Spanyol sebelum tiba di Estadio de la Ceramica kandang Villareal.
Pemain muda dan bintang lainnya adalah Moises Caicedo. Gelandang 20 tahun ini menjadi sentrum serangan La Tri. Ia jadi pilihan saat Ekuador menjalani laga pertama kualifikasi melawan Argentina di La Bombonera.
Baca juga: Profil Yusuf Helal, Bomber Persija yang Bakal Lawan Dua Negara Peserta Piala Dunia 2022
Ia menorehkan catatan penting sebagai gelandang di mana mampu menyelesaikan 86,8 persen seluruh operannya dan 85,3 persen di sepertiga terakhir.
Kariernya selama tahun pertama di Brighton dilalu Moises Caicedo penuh dengan pasang surut. Tapi terbaru ia sudah menyegel posisi gelandang bintang di Brighton.
Berikut ada Gonzalo Plata. Di usia masih 21 tahun, sebagai penyerang ia memberi warna baru dalam daftar pemain Ekuador di Piala Dunia 2022 Qatar. Ia berkarier di ke Sporting Clube de Portugal pada 2019 tapi dipinjamkan ke Valladolid.
Di klub barunya Gonzalo Plata berperan penting membawa Valladolid promosi ke La Liga. Di tim muda Ekuador, ia memenangkan Bola Perunggu Adidas di Piala Dunia FIFA U-20 Polandia 2019.
Gonzalo Plata adalah pemain sayap sangat berbakat, unggul satu lawan satu dan mampu mengubah jalannya laga. Di Piala Dunia 2022 ini, Ekuador berharap Gonzalo Plata bisa membuktikan torehan golnya.
Terakhir dari sekian pemain bintang La Tri adalah Enner Valencia. Pemain 32 tahun ini adalah penyerang senior yang merumput bersama Fenerbahce.
Bisa jadi Piala Dunia 2022 Qatar adalah panggung terakhir Valencia bersama Ekuador mengingat untuk event berikutnya usianya sudah tak lagi muda.
Sebagai kapten tim, Valencia memiliki tugas berat mencetak banyak gol agar asa Ekuador bisa lolos penyisihan dan mampu bersaing di fase berikutnya.
Head to Head Qatar Vs Ekuador
Kedua tim telah memainkan tiga pertandingan sejak tahun 1996.
Kedua tim masing-masing memenangkan satu pertandingan, dengan satu pertandingan berakhir imbang.
Qatar memiliki 2 gol per pertandingan melawan Ekuador.
Ekuador telah mencetak 2 gol per pertandingan melawan Qatar.
Gol rata-rata yang dicetak antara kedua belah pihak adalah empat gol per pertandingan.
Baca juga: Daftar Negara yang Pastikan ke Piala Dunia 2022 Qatar dari Zona Eropa, Portugal Gagal Lolos Langsung
Saad Al Sheeb dan Meshaal Barsham yang sama-sama berasal dari Al Sadd. Selain mereka, ada juga Youssef Hassan (Al-Gharafa).
Prestasi Timnas Ekuador
- Julukan: La Tricolor
- Konfederasi: CONMEBOL (Amerika Selatan)
- Pelatih: Gustavo Alfaro
- Top Skorer: Enner Valencia (35 gol)
- Peringkat FIFA: 46 (per Oktober 2022)
- Partisipasi Piala Dunia: 3 (2002, 2006, 2014)
- Prestasi Terbaik: 16 Besar (2006)
- Penampilan di 5 Piala Dunia Terakhir: 2002 Fase Grup; 2006 Babak 16 Besar; dan 2014 Fase Grup
Prestasi Timnas Qatar
- Julukan: The Maroon
- Konfederasi: Asian Football Confederation (AFC)
- Pelatih: Felix Sanchez
- Top Skorer: Mansour Muftah (42 gol)
- Peringkat FIFA: 50 (per Oktober 2022)
- Partisipasi Piala Dunia: -
- Prestasi Terbaik: Piala Asia 2019; Piala Teluk Arab (1992, 2004, 2014); Medali Emas Asian Games 2016; Kejuaraan Persahabatan Internasional 2018
- Penampilan di 5 Piala Dunia Terakhir: nihil
Skuad Qatar di Piala Dunia 2022
Kiper: Saad Al Sheeb (Al Sadd), Meshaal Barshim (Al Sadd), Youssef Hassan (Al-Gharafa)
Bek: Pedro Miguel (Al Sadd), Mosab Kheder (Al Sadd), Tarek Salman (Al Sadd), Bassam Al-Rawi (Al-Duhail), Boualem Khoukhi (Al Sadd), Abdelkarim Hassan (Al Sadd), Ismail Muhammad (Al-Duhail), Homam Ahmed (Al-Gharafa), Jassem Jaber (Al-Arabi)
Gelandang: Ali Assadalla (Al Sadd), Assim Madibo (Al-Duhail), Mohammed Waad (Al Sadd), Salem Al Hajri (Al Sadd), Mustafa Tarek (Al Sadd SC), Karim Boudiaf (Al-Duhail), Abdulaziz Hatem (Al Rayyan)
Depan: Naif Al Hadhrami (Al Rayyan), Ahmed Aladdin (Al-Gharafa), Hassan Al-Haydos (Al Sadd SC), Akram Afif (Al Sadd SC), Almoez Ali (Al-Duhail SC), Muhammad Muntari (Al-Duhail SC), Khaled Mounir (Al-Wakrah SC)
Skuad Ekuador di Piala Dunia 2022
Kiper: Moises Ramirez (Independiente DV), Hernan Galíndez (Sociedad Deportiva Aucas), Gonzalo Valle (Guayaquil City F.C), Alexander Dominguez (Liga Deportiva Universitaria de Quito)
Belakang: Piero Hincapie (Bayer 04 Leverkusen), William Pacho (Royal Antwerp F.C.), Jackson Porozo (ES Troyes AC), Xavier Arreaga (Seattle Sounders FC), Fernando Leon (Atlético San Luis), Pervis Estupinan (Brighton & Hove Albion F.C), Diego Palacios (Los Angeles FC), Angelo Preciado (K.R.C. Genk), Byron Castillo (Club León)
Tengah: Carlos Gruezo (FC Augsburg), Jhegson Mendez (Los Angeles FC), Patrickson Delgado (Jong Ajax), Moises Caicedo (Brighton & Hove Albion F.C), Jose Cifuentes (Los Angeles FC), Alan Franco (Talleres de Córdoba), Jeremy Sarmiento (Brighton & Hove Albion F.C), Nilson Angulo (Anderlecht)
Depan: Romario Ibarra (Pachuca), Gonzalo Plata (Real Valladolid), Angel Mena (Club León), Anthony Valencia (Querétaro), Michael Estrada (Cruz Azul), Enner Valencia (Fenerbahçe), Djorkaeff Reasco (Newell's Old Boys)
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Baca tanpa iklan