KAI Bantah Ada Calo Tiket di Stasiun Gambir: 'Yang Bersangkutan Tawarkan Tiket Travel'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Stasiun Gambir usai pemberitaan calo tiket.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - KAI Daop 1 Jakarta membantah adanya calo tiket di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Hal ini menyusul penelusuran Tribun Network di lokasi tersebut dan mendapati adanya calo tiket yang masih terlihat berkeliaran di Stasiun Gambir jelang Natal dan Tahun Baru 2023.

Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran di lokasi.

Hasilnya, didapati dua orang yang sedang menawarkan tiket.

Kata Eva, setelah di lakukan klarifikasi kedua pihak tersebut mengakui bahwa yang bersangkutan menawarkan tiket mobil travel dengan sasaran calon penumpang yang tidak kedapatan tiket kereta.

"Daop 1 Jakarta memastikan tidak ada calo tiket kereta di Stasiun Gambir seperti pemberitaan. Sebagai informasi bahwa pembelian tiket Kereta Api sudah menggunakan sistem online di mana pada saat transaksi wajib memasukan data salah satu nya nomor NIK, dan data akan diperiksa pada saat boarding penumpang wajib menunjukan kartu identitas jika tidak sesuai maka tidak bisa melanjutkan perjalanan," ucap Eva saat dihubungi, Minggu (25/12/2022).

Baca juga: Calo Tiket Berkeliaran di Stasiun Gambir Jelang Natal, Tawarkan Bebas Tiket ke Pemudik: Tiket, Tiket

Selain itu, lanjut dia, data pada tiket yang sudah dibeli juga tidak bisa dilakukan perubahan sewaktu-waktu atau dalam waktu cepat.

Sehingga oknum tertentu dipastikan oleh Eva tak bisa membeli tiket lebih dulu, yang kemudian dijual kembali, lantaran ada sistem input data serta perubahan data atau penggantian nama yang tidak bisa dilakukan.

"Jika seseorang sudah membeli tiket kemudian ingin melakukan perubahan nama pada tiket maka yang bersangkutan harus membatalkan dulu tiketnya baru membeli kembali dengan nama baru," lanjutnya.

Untuk memperkuat bantahan ini, Eva menuturkan untuk pembelian di loket hanya dibuka pada saat 3 jam sebelum jadwal keberangkatan KA.

Selain di stasiun, pemesanan tiket KA dapat dilakukan melalui website resmi PT KAI, aplikasi KAI Access dan channel-channel resmi yang bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia.

"Dan masa Nataru ini mayoritas tiket sudah habis melalui sistem online (sebab) pemesanan tiket Kereta Api mulai H-45 pada masa Angkutan Nataru 2022-2023," lanjutnya.

Berikut adalah syarat dan ketentuan Pembelian dan Pembatalan Tiket KA:

1.Pembatalan tiket dilakukan selambat-lambatnya 30 menit sebelum jadwal keberangkatan KA;

2.Permohonan pembatalan tiket harus pemilik tiket yang bersangkutan dan dapat  menunjukkan bukti identitas asli yang sesuai dengan data yang tercantum pada tiket serta menyerahkan fotocopynya;

3.Dalam hal pemohon pembatalan tiket bukan pemilik tiket, maka wajib melampirkan surat kuasa bermaterai dari pemilik tiket kepada yang dikuasakan untuk melakukan pembatalan tiket dengan tetap menunjukkan bukti identitas asli pemilik tiket dan menyerahkan fotocopinya;

4.Perubahan jadwal dapat dilakukan selambat-lambatnya 60 menit sebelum jadwal keberangkatan KA yang tercetak pada tiket;

5.Pembatalan tiket, ubah jadwal dan ubah tempat duduk dikenakan bea sebesar 25 persen dari harga tiket diluar bea pesan;

6.Tiket yang dibatalkan, ubah jadwal dan ubah tempat duduk dan fotocopy kartu identitas serta surat kuasa (jika pembatalan diwakilkan) dilampirkan dalam formular pembatalan;

7.Pengambilan bea tiket akan dilakukan 30 hari setelah proses pembatan;

8.Jika formulir pembatalan hilang, maka wajib menunjukkan surat kehilangan dari Kepolisian Republik Indonesia kepada petugas;

9.Jika dalam waktu 45 hari sejak proses pembatalan pengembalian bea melalui proses transfer belum masuk ke rekening pemohon, maka segera menghubungi contact center 121 (021-121 dari ponsel) atau Customer Service stasiun terdekat;

10.Dalam hal pengembalian bea secara tunai, maka dana dapat diambil di stasiun pada 08.00 – 16.00 WIB;

11.Jika dalam waktu 1 tahun sejak proses pembatalan, bea pengembalian tiket tidak diambil, maka bea tersebut akan menjadi milik perusahaan.

"Penumpang berusia diatas 17 tahun harus menyiapkan kartu identitas resmi (KTP/Paspor) untuk pemesanan. Sedangkan penumpang berusia di bawah 17 tahun yang belum memiliki KTP/Paspor dapat menyertakan nomor NIK yang terdapat dalam kartu keluarga," pungkasnya.

Calo Tiket

Diwartakan sebelumnya, calo tiket masih terlihat berkeliaran di Stasiun Gambir jelang Natal dan Tahun Baru 2023.

Kini, Stasiun Gambir sudah dipadati calon penumpang yang hendak melakukan perjalanan baik jarak jauh maupun jarak menengah.

Pengamatan wartawan Tribun Network di lokasi, ratusan calon pemudik memenuhi setiap sudut Stasiun Gambir, Jakarta.

Meski telah disediakan kursi untuk menunggu keberangkatan, masih banyak calon penumpang yang rela berdiri sebab tak kebagian bangku-bangku tersebut.

Tak hanya itu, dari ratusan calon penumpang yang didominasi oleh rombongan keluarga.

Suasana di Stasiun Gambir usai pemberitaan calo tiket. (Nur Indah Farrah Audina)


Terselip keberadaan calo tiket atau perantara yang kerap mondar-mandir di seluruh area Stasiun Gambir.

Sedikitnya ada tiga orang lelaki paruh baya yang bergerombol seraya menawarkan tiket-tiket perjalanan kereta api di Stasiun Gambir.

Mereka kerap berseliweran dan menghampiri sejumlah calon penumpang yang baru saja memasuki pintu utama Stasiun Gambir.

Terucap kata "Tiket-tiket, Bandung-Bandung," kata seorang laki-laki tua, yang bisa disebut perantara atau calo dengan mengacungkan jari telunjuknya.

Sesekali, tiga lelaki paruh baya itu berpencar seakan tengah membidik sasarannya masing-masing.

Namun, sebagian calon penumpang itu nampak tak menghiraukan keberadaan dari calo tiket tersebut.

Bahkan, sebagian calon penumpang yang dihampiri, justru seakan acuh terhadap tawaran dari para calo tiket itu. Calon penumpang lebih memilih untuk mengantre di konter pelaporan atau check-in counter dan mencetak tiket di mesin yang telah disediakan.

Kemudian, pada konten pelaporan tiket di Stasiun Gambir, setidaknya terdapat dua petugas yang siap melayani calon penumpang dalam mencetak tiket perjalanan.

Baca juga: Operasi Pekat di Terminal Kampung Rambutan, Polisi Ciduk 19 Calo dan Amankan Miras


Bahkan, sebagian calon penumpang yang dihampiri, justru seakan acuh terhadap tawaran dari para calo tiket itu. Calon penumpang lebih memilih untuk mengantre di konter pelaporan atau check-in counter dan mencetak tiket di mesin yang telah disediakan.

Kemudian, pada konten pelaporan tiket di Stasiun Gambir, setidaknya terdapat dua petugas yang siap melayani calon penumpang dalam mencetak tiket perjalanan.

Berita Terkini