Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Lautan sampah mencemari pesisir Marunda Kepu, muara Kanal Banjir Timur (BKT), Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Keberadaan sampah pesisir ini bikin kotor lautan yang ada di kawasan permukiman kampung nelayan.
Pantauan TribunJakarta.com, sampah-sampah yang didominasi bungkus makanan dan minuman plastik ini tampak seperti lautan.
Tumpukannya berada di ujung aliran kali BKT, mengotori pesisir yang biasa dikunjungi warga untuk memancing.
Kondisi lautan sampah memprihatinkan. Sebab, sampah-sampah ini sudah hampir serupa daratan alias bisa dilalui dengan berjalan.
Baca juga: Cek Kesehatan di Rusun Marunda, 29 Warga Didiagnosa Alami Penyakit Diduga Dampak Batu Bara
Padahal, posisinya ada di atas lautan alias menutupi perairan pesisir Marunda Kepu.
Bungkus kopi, mie instan, cemilan, hingga gelas plastik terlihat berserakan.
Ada pula sampah-sampah kayu yang juga mencemari pesisir Jakarta Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Bekasi ini.
Baca juga: Tak Hanya Pagar Pembatas Nyaris Roboh, Aspal di Jembatan Akses Marunda Juga Sering Rusak
Salah seorang nelayan yang tinggal di Marunda Kepu, RW 07 Kelurahan Marunda, Agus (60) mengatakan, keberadaan sampah ini sudah dilihatnya setiap hari.
Namun, kuantitasnya meningkat seiring memasuki musim hujan atau bagi para nelayan dikenal sebagai musim angin barat.
"Ini sampah hampir setiap tahun datang, terutama musim hujan atau musim angin barat ya," kata Agus di lokasi, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: Jabat Masih Seumur Jagung, Heru Budi Dipuji-puji Politisi PDIP di Kampung Marunda Kepu
Agus mengatakan, sampah-sampah ini bukan merupakan hasil buangan warga setempat.
Setahu dirinya, sampah-sampah tersebut terbawa arus angin barat dari lautan, sehingga tertahan di perairan pesisir Marunda Kepu.
Sebagai nelayan yang setiap hari melaut dengan perahu kayu, Agus mengaku terganggu dengan keberadaan sampah-sampah ini.
Apalagi sampah kerap kali menyangkut ke baling-baling perahunya.
"Sampai sering nyangkut ke mesin. Jadi kalo sampahnya nyangkut di mesin harus dibersihkan dulu, baru diengkol lagi," ucap Agus.
Ia pun berharap penanganan maksimal bisa dilakukan petugas supaya pesisir Marunda Kepu bersih dari sampah.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News