Misteri Banjir Menahun Tak Kunjung Surut di Gang Cue, PR Pemerintah Kota Bekasi yang Belum Selesai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjir menahun terjadi di permukiman warga di Gang Cue, RT 06 RW 02, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jumat (3/3/2023).

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Penyebab banjir di Gang Cue, Duren Jaya, Bekasi Timur masih jadi misteri, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi terus cari solusi. 

Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir di Gang Cue Bekasi Timur. 

Mulai dari pembersihan saluran air, lalu juga menempatkan mesin pompa untuk membantu mengurangi dampak banjir di pemukiman warga. 

"Jadi di antaranya seluruh kondisi genangan air yang ada, mungkin tinggal satu itu (Gang Cue) yang masih menjadi PR (pekerjaan rumah)," kata Tri, Senin (6/3/2023). 

Jika sebelumnya disebutkan penyebab banjir diduga saluran air tersumbat sampah, Tri mengaku, tim pematusan telah diterjunkan melakukan pembersihan. 

Baca juga: Warga Korban Kebakaran Plumpang Senang Dikunjungi Pasha Ungu: Kalau Ga Kejadian Mana Bisa Ketemu

Tri telah memerintahkan dinas terkait segera mengambil tindakan, mencari solusi pemecahan masalah banjir di Gang Cue Bekasi Timur. 

"Makanya saya perintahkan untuk lebih serius lagi, apa sih yang kemudian harus kita lakukan lagi di wilayah tersebut, supaya untuk membantu warga masyarakat," tegas dia. 

Kawasan permukiman di Gang Cue berada di kontur tanah yang rendah, lokasinya berdampingan dengan Pasar Baru Bekasi. 

Baca juga: Banjir Menahun di Gang Cue Bekasi Timur Buat Warga Gatal-gatal, Drainase Bobrok jadi Biang Kerok

Air diduga mengantung di Gang Cue, sehingga ketika hujan melanda banjir susah surut hingga disebut sudah menahun tergenang. 

"Makanya apakah nanti dibuat sumur resapan. Sehingga air masuk ke dalam tanah, mungkin itu salah satu solusi yang kita cari terus kita upayakan," tegas dia. 

Warga perkampungan Gang Cue Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi tiga tahun kebanjiran. 

Banjir di perkampungan yang teletak di belakang Pasar Baru Bekasi bukan sekedar banjir biasa, pasalnya air susah surut. 

Banjir yang sudah menahun memaksa warga terpaksa hidup berdampingan, air selalu menggenang akses jalan dan rumah mereka. 

Kaman (59), warga setempat mengatakan, banjir besar 2020 merupakan awal mula perkampungannya terendam setinggi satu meter lebih. 

Sejak saat itu, bencana air bah mulai tak kenal ampun menguji kesabaran warga yang tinggal di perkampungan tersebut. 

Kaman mengatakan, di lingkungan RT 02 RW 01 sebagian besar warga terpaksa mengungsi karena banjir susah surut. 

Sebelumnya, warga sempat bertahan menahun hidup dengan banjir bahkan tidur akrab dengan air. 

"Di dalam rumah juga banjir, kemarin beberapa masih ada (warga) yang bertahan tapi sekarang semua udah ngungsi ada yang ngontrak," ujarnya. 

Pantau TribunJakarta.com, sebagian rumah telah rusak karena ditinggal penghuninya. 

Kawasan permukiman ini tak ubahnya kampung mati, tak ada aktivitas di rumah yang ditinggal pemiliknya. 

Air yang menggenang di perkampungan Gang Cue Bekasi juga terlihat hitam berlumut, bukti banjir telah lama menghantui pemukiman warga. 

Nasib serupa juga dialami warga RT 06 RW 01 Gang Cue, banjir di pemukiman ini susah surut sejak Oktober 2022 lalu. 

"Ini banjir kurang lebih dari tahun Oktober 2022 sampai sekarang Maret 2023," kata ketua RT setempat Kelik Indarto. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Berita Terkini