TRIBUNJAKARTA.COM - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie langsung bertolak ke Tegal untuk menengok warganya yang menjadi korban kecelakaan bus terjun ke jurang di objek wisata Guci.
Benyamin mulanya mengonfirmasi terlebih dahulu terkait rombongan bus adalah benar warganya.
Setelahnya ia mengaku sedang dalam perjalanan.
"Menurut laporan yang saya terima betul seperti itu. Saya sedang jalan menuju Tegal," kata Benyamin kepada TribunJakarta.com melalui aplikasi pesan singkat.
Orang nomor satu di Tangsel itu akan menengok para korban dan memastikan semua korban mendapat penanganan medis.
"Saya akan jenguk korban dan dipastikan korban ditangani di rumah sakit dengan baik," kata Benyamin.
Diperkirakan, satu bus besar warna merah yang mengalami kecelakaan hebat itu berisi 50 orang.
Mereka adalah warga Kampung Kayu Gede, Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangsel.
Jumlah tersebut berdasarkan keterangan relawan yang tengah membantu evakuasi para korban.
Beberapa korban mengalami luka parah hingga kritis.
Baca juga: Kondisi Puluhan Peziarah Asal Tangsel Jadi Korban Bus Terjun ke Jurang di Tegal: Ada yang Kritis
Di sisi lain, ada juga korban yang hanya mengalami luka ringan.
"Ada sekitar 50 penumbang bus."
Banyak yang kritis, tadi ada sekitar lima orang yang masih sadar," kata seorang relawan yang enggan disebutkan identitasnya kepada TribunBanyumas.com.
Relawan tersebut sempat membentu mengevakuasi, menolong korban dan membawanya ke Puskesmas terdekat.
Hingga saat ini, jumlah korban masih simpang siur, lantaran korban dirawat di sejumlah pelayanan kesehatan berbeda di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: BREAKING NEWS: Bus Rombongan Peziarah Asal Tangsel Terjun ke Jurang di Guci Tegal
Video terjunnya bus tersebut viral di media sosial.
Terlihat bus merah itu seperti melaju tanpa kendali keluar jalur jalan raya dan terguling ke arah jurang yang di bawahnya mengalir sungai.
Lokasi terjun itu berada di dekat jembatan yang menuju ke arah Guci.
Pada video lain, terlihat para penumpang ]berusaha mengevakuasi diri dari dalam bus.
Kondisi bus terguling menyamping.
Para penumpang yang mayoritas dewasa itu berusaha keluar bus lewat jendela.
Setelahnya mereka berjalan perlahan menyusuri tebing agar bisa mendapat perawatan.
Kronologi Versi Warga
Seorang warga di sekitar lokasi kejadian, Hidayat mengungkapkan bahwa sebelum masuk jurang, bus sudah dinyalakan untuk memanaskan mesin sekira pukul 09.00 WIB, Minggu (7/5/2023).
Bus yang membawa rombongan ziarah tersebut hendak pulang.
"Bus dipanasi (memaskan mesin), penumpang sudah naik, sopir lagi ngopi.
"Tidak tahu di-hand rem atau tidak."
"Tapi ada ganjal, sepertinya bus lompat (terus melaju) dan masuk jurang," kata Hidayat kepada TribunBanyumas.com.
Keluarga Rombongan Peziarah
Fahrurozi, kerabat dari salah satu rombongan peziarah asal Tangsel itu mengungkapkan, ada dua rombongan bus yang berangkat dari Tangsel.
Satu rombongan di bus lain tidak terjun ke jurang.
"Iya betul ada dua bus, yang satu enggak nyebur ke jurang," kata Fahrurozi saat dikonfirmasi TribunJakarta.com.
Fahrurozi bersyukur kakak iparnya tidak menjadi korban kecelakan bus itu.
"Kakak saya di bus yang satu lagi, yang enggak masuk jurang," ujarnya.