Viral di Media Sosial

Demi Bertahan Hidup, Perjuangan Derlin Siswa SMA Buat Kue Usai Salat Jam 1 Pagi, Modalnya Youtube

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perjuangan Derlin Wahyudi (16) Siswa SMA di Pandeglang, Banten untuk bertahan hidup. Ia buat kue setelah salat pukul 01.00 WIB. Modalnya Youtube.

TRIBUNJAKARTA.COM, PANDEGLANG - Perjuangan Derlin Wahyudi (16) Siswa SMA di Pandeglang, Banten untuk bertahan hidup viral di media sosial

Derlin membuat aneka kue setelah salat malam pukul 01.00 WIB setiap harinya.

Modal membuat kue dipelajarinya dari YouTube dan sang ibunda.

 

Bukan tanpa sebab, Derlin rela berjualan kue di sekolahnya di MAN 4, Pandeglang, Banten.

Pasalnya, ia tinggal sendirian di rumahnya di Pandeglang. Sementara orangtuanya merantau ke Depok untuk bekerja sebagai buruh arang.

Baca juga: Orangtua Buruh Arang di Depok, Derlin Siswa SMA Tak Minder Jualan Kue Malah Berprestasi di Sekolah

Derlin pun mengaku hanya tidur selama empat hingga lima jam sehari.

Dini hari, ia sudah terbangun kembali untuk membuat aneka kue seperti donat, pisang cokelat dan jajanan lainnya untuk dijual.

Derlin pun mengaku tidak minder berjualan kue. Aktivitasnya membuat kue pada dini hari tidak membuatnya tertinggal pelajaran di sekolah.

Derlin menjadi siswa berprestasi dengan aktif di kegiatan ekstrakurikuler jurnasilitik hingga Karya Ilmiah Remaja (KIR) di sekolahnya.

Kisah Derlin ini viral di media sosial Tiktok, usai dirinya mengunggah aktivitas keseharian di akun Tiktoknya, @wahyu.d.i.w.

Modal Youtube

Siswa MAN 4 Pandeglang bernama Derlin Wahyudi harus bangun jam 1 pagi untuk membuat kue-kue yang akan ia jual di sekolah. Saking lelahnya, Derlin bercerita ke TribunJakarta ia pernah pingsan saat menggoreng basreng. (Tangkapan layar di TikTok)

Derlin bercerita bahwa ia belajar masak melalui video YouTube dan diajarkan oleh sang ibu yang kini sedang merantau ke Depok.

"Belajar dari YouTube separuh lagi dari mamah," ucap Derlin kepada Tribun Banten.com.

Harga kue-kue yang dijual Derlin bervariatif, namun terbilang sangat murah.

"Harganya Rp 1.000 sampai Rp 2.000," kata Derlin.

Baca juga: Lelah saat Bikin Kue, Siswa MAN 4 Pandeglang Derlin Wahyudi Pingsan hingga Rumah Hampir Kebakaran

Derlin mengaku mendapat untung per hari Rp 50 ribu jika terjual habis.

Untung tersebut membuatnya sangat bahagia.

Meski begitu, kadang kala dagangannya juga tidak habis atau tidak terjual, ia pernah hanya mendapat uang jualan Rp 30 ribu.

Namun begitu, Derlin tidak berkecil hati dan percaya bahwa rezeki telah ada yang mengatur.

"Demi diri saya sendiri dan keluarga saya berjualan, sudah dari kecil juga, ada turunan juga dari keluarga yang pedagang," pungkasnya.

Motivasi Derlin Berjualan Kue Sambil Sekolah

Di saat Viky dan keluarganya mengumbar kesedihan, ternyata ada Derlin Wahyudi seorang pemuda asal Pandeglang Banten yang berjuang untuk menyambung hidup tanpa kenal lelah. (Tangkapan layar di TikTok)

Kegigihan dan tekad menjadi awal mula Derlin berjualan sambil sekolah karena kebutuhan hidup dan cita-citanya menjadi seorang pengusaha.

"Saya bercita-cita menjadi pengusaha, pengen punya usaha baju dan kuliner, ingin mengurangi angka pengangguran," kata Derlin kepada Tribun Banten.com.

Motivasinya pun ia sebut cukup sederhana dan hanya berbekal kata-kata mutiara.

"Motivasi saya karena ada sebuah quotes 'lebih susah cari kerja daripada bekerja', itu motivasi saya," tuturnya.

Baca juga: Kisah Derlin Siswa SMA di Banten Bangun Jam 1 Pagi Buat Kue untuk Dijual, Hidup di Rumah Sendirian

Selain itu, Derlin juga sebagai anak pertama dari dua bersaudara memiliki rasa tanggungjawab besar kepada adiknya yang masih berusia 7 tahun.

"Saya anak pertama, adik saya berusia 7 tahun ikut merantau dengan orangtua, sebagai anak pertama ada rasa ingin bisa bertanggungjawab," katanya.

Derlin pun menjelaskan bahwa dirinya tinggal seorang diri karena ditinggal merantau.

Meski begitu rumahnya tidak terlalu jauh dengan sang nenek.

"Ada Nenek, cuma rumahnya agak jauh, tapi nggak jauh-jauh banget," jelasnya.

Dirinya pun menjelaskan bahwa ia ingin mandiri dengan berusaha berjualan sendiri dan tidak bergantung pada orangtuanya yang merantau.

"Kekuatan motivasi ada pada diri sendiri sebetulnya," sambungnya.

Modal Dagang dari Hasil Jual Kelinci

Modal Derlin untuk berdagang pertama kali didapat dari hasil ia menjual kelinci-kelinci peliharaan kesayangannya.

Tiga ekor kelinci miliknya ia jual per ekor dengan harga Rp 100 ribu kepada kenalan.

"Saya jual ke kenalan, nggak di pasar, Rp 100 ribu satu ekor" bebernya.

(Tribun Banten.com/Siti Nurul Hamidah)

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Terungkap Keuntungan Derlin, Siswa SMA Pandeglang Bangun Jam 1 Pagi untuk Jualan, per Hari Rp50 Ribu

Berita Terkini