Di acara Pagi-pagi Ambyar, Viky mengaku tak naik kelas karena tak memiliki ponsel untuk sekolah daring saat pandemi covid-19.
Didatangi TribunJakarta guru di SMK Daarun Nimah bongkar fakta yang berbeda.
Guru yang juga tak mau disebutkan namanya ini mengaku Viky tak naik kelas karena sering tak masuk sekolah.
"Sampai pagi main HP, kelas satu masuk, lalu kelas dua dia keluar dari SMK Al Hidayah, karena jarang masuk," ucap guru tersebut.
Viky akhirnya dimasukan ke SMK Daarun Nimah oleh guru baik. Namun Viky rupanya belum berubah.
Di SMK Daarun Nimah, Viky disebut sang guru jarang masuk sekolah.
Tak hanya guru, teman sekolah Viky juga mengatakan hal serupa.
"Semester satu mending, enggak bayak alfanya dia. Pas sementer dua jelang ujian mulai jarang masuk," kata teman Viky.