Sedihnya Makam Keluarga Jadi Kandang Ayam, Polemik TPU Prumpung: Arena Tawuran hingga Mayat Ditumpuk

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi TPU Prumpung di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (12/6/2023).

TRIBUNJAKARTA.COM - Pemakaman yang seharusnya damai, asri dan sejuk justru menjadi sengkarut penuh masalah di Taman Pemakaman Umum atau TPU Prumpung.

Tempat peristirahatan terakhir di Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur itu malah jadi lahan yang disalahgunakan.

Warga sekitar menjadikan hamparan kuburan itu kandang ayam hingga kambing dan lahan jemuran.

Hal itu membuat TPU Prumpung krisis liang lahad dan menerapkan kebijakan mayat bertumpuk.

Jenazah akan dimakamkan di liang lahad kerabatnya yang lebih dulu dikubur di sana karean keterbatasan lahan.

Tak hanya itu, TPU Prumpung juga pernah menjadi arena tawuran yang tentu sangat berisiko menghilangkan nyawa.

Sedih Makam Orang Tua Jadi Kandang Ayam

Parahnya kondisi TPU Prumpung akhirnya menyeruak setelah salah seorang keluarga ahli waris mengunggah video dan viral di media sosial.

Berdasar video berdurasi 15 detik yang viral tampak ahli waris mengeluhkan makam kerabatnya digunakan untuk tempat jemuran pakaian, hingga kandang ayam, dan kambing.

"Hai gais! lo sedih enggak gais kalau kuburan bapak lo, orang tua lo dipakai buat jemur gais. Noh buat kandang semua. Di mana nih dinasnya nih tolong dong dibenerin," kata perekam video.

Video viral terkait alih fungsi makam dilakukan warga ini pun mendapat beragam respon dari netizen, mereka menilai tindakan tersebut tidak pantas dilakukan di area Taman Pemakaman Umum.

Baca juga: TPU Prumpung Jadi Lahan Jemuran hingga Kandang Ayam, Pengamat Sebut Pemprov DKI Masa Bodoh

Ketua RW 03 Cipinang Besar Utara, Sopan Purnomo mengatakan alih fungsi makam menjadi tempat jemur pakaian hingga kandang hewan sebagaimana dalam video sudah lama terjadi.

Meski lokasi dalam video viral tidak berada di wilayah RW 03 Kelurahan Cipinang Besar Utara, tapi Sopan tidak menampik bahwa di wilayahnya juga terdapat ahli fungsi makam.

"Sudah lama banget itu. Sekitar 10 tahun lebih lah. Kalau di wilayah RW 03 itu saja ada sekitar puluhan, mayoritas kandang ayam, bahkan dulu ada kandang kambing," kata Sopan, Senin (12/6/2023).

Tidak jelas siapa yang pertama menggunakan makam di TPU Prumpung untuk tempat jemur pakaian dan kandang kambing, namun praktik ini sudah berlangsung sejak lama.

Ketua RW 03 Cipinang Besar Utara, Sopan Purnomo saat memberi keterangan di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (12/6/2023). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Pagar dan kandang hewan milik warga yang awalnya segelintir terus bertambah dari tahun ke tahun, letaknya tersebar hampir di seluruh area TPU Prumpung pada sejumlah RW.

"Sebenarnya kalau dari dulu jemuran-jemuran di TPU itu enggak pantas dilihat. Sekarang di sepanjang pinggir TPU ada kandang burung, kandang ayam, bahkan parkiran mobil," ujarnya.

Baca juga: Astaga! Sejoli Berbuat Mesum di TPU Tanah Kusir, Aksinya Terekam Kamera

Menurut Sopan masalah alih fungsi makam dipicu tidak tegasnya Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta terkait tata kelola TPU Prumpung selaku pihak yang pengelola.

Sementara pengurus lingkungan di sejumlah RW seperti Sopan mengaku tidak dapat berbuat banyak karena kewenangan tata kelola TPU Prumpung di tangan Pemprov DKI Jakarta.

Dia mencontohkan pada tahun 2019 lalu ketika menjadi Ketua RW 03 Cipinang Besar Utara sudah melaporkan alih fungsi lahan TPU Prumpung ke pihak pengelola, tapi tak digubris.

Pagar bambu hingga kandang ayam di TPU Prumpung yang dibongkar petugas, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (12/6/2023). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Itu kembali lagi sama petugas TPU, kalau petugas TPU tegas Insya Allah enggak merembet ke mana-mana. Karena ini dari petugas TPU dibiarkan. Kandang ayam, burung merajalela," tuturnya.

Sopan mengatakan masalah alih fungsi makam dan lahan TPU Prumpung bukan hanya sebatas masalah etis dan keindahan, tapi juga berdampak kapasitas makam baru.

Pasalnya bangunan kandang dan parkiran kendaraan di area TPU Prumpung menyerobot lahan kosong yang seharusnya dapat digunakan sebagai liang lahad baru untuk jenazah warga.

Pagar bambu hingga kandang ayam di TPU Prumpung yang dibongkar petugas, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (12/6/2023). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Sehingga ketika ada warga yang meninggal dapat dimakamkan di liang lahad baru.

Saat ini mayat ditumpuk dengan mayat sebelumnya yang masih kerabat karena keterbatasan lahan.

"Itu kan bisa buat jenazah baru. Kenapa difungsikan buat warga. Itu (masalah tata kelola) kembali lagi sama petugas TPU. Ini kan bukan wewenang kami (pengurus RW), Pemda," lanjut Sopan.

Baca juga: Pemkot Depok Tangani Turap Longsor yang Menimpa Sejumlah Makam di TPU Kalimulya II

Sistem pemakaman secara tumpang untuk menyiasati keterbatasan lahan tidak maksimal, karena hanya dapat dilakukan bila antar kerabat keluarga dengan izin ahli waris makam yang ditumpang.

"Kadang-kadang ada warga saya yang meninggal enggak ada ahli waris enggak bisa (dimakamkan secara tumpang di TPU Prumpung)," ujarnya.

Kini Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur memang sudah membongkar ratusan pagar makam yang sebelumnya viral jadi tempat jemuran dan kandang hewan di TPU Prumpung.

Pembongkaran yang berlangsung sejak Jumat (9/6) hingga Senin (12/6) ratusan pagar makam dan kandang hewan peliharaan warga tersebut dilakukan setelah video keluhan ahli waris.

Sopan berharap tindakan yang dilakukan tidak hanya bersifat sementara, melainkan ada pengawasan rutin agar tidak ada praktik alih fungsi makam dan lahan di TPU Prumpung.

Jadi Arena Tawuran

Tak hanya masalah alih fungsi lahan, ternyata TPU Prumpung juga pernah jadi arena tawuran.

Tawuran itu terjadi pada Sabtu (22/10/2022) malam dan videonya viral di media sosial.

"Awalnya mereka nongkrong-nongkrong dulu di sini. Pas sudah sepi langsung tawuran. Mereka bawa celurit, arit begitu," kata Ragil, warga sekitar kepada TribunJakarta, Senin (24/10/2022).

Tawuran baru berakhir setelah satu kelompok terdesak dan melarikan diri ke permukiman warga sebelum jajaran Polres Metro Jakarta Timur tiba di lokasi kejadian.

Tidak ada korban dalam kejadian, namun warga yang bermukim di sekitar TPU Prumpung cemas karena takut menjadi korban salah sasaran tawuran kelompok remaja.

"Pas Minggu malamnya itu ada lagi tawuran, tapi kejadiannya lebih malam. Baru sekarang ini lagi mulai rawan tawuran, beberapa bulan sebelumnya mah aman," ujarnya.

Warga di sekitar lokasi sudah berupaya mencegah tawuran dengan menutup akses jalan lingkungan menuju TPU Prumpung, nahas upaya tak sepenuhnya berhasil.

Kawasan TPU Prumpung sendiri termasuk lokasi rawan tawuran dua kelompok remaja di Kecamatan Jatinegara, bahkan dalam beberapa kasus sebelumnya terdapat korban jiwa.

"Sebelumnya habis ada yang korban meninggal sempat lama enggak ada tawuran. Sekarang ada lagi, memang sudah sering sih. Kalau polisi ada, tapi datangnya telat," tutur Ragil.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Berita Terkini