Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CILEDUG - Di balik dramatisnya proses evakuasi pria obesitas bernama Muhammad Fajri (26), ada hal yang membuat tim gabungan sampai kaget geleng kepala.
Diketahui, aksi evakuasi Fajri berlangsung dramatis lantaran sampai menggunakan alat berat forklift.
Tak hanya itu, petugas Damkar dibantu warga sekitar juga harus menjebol dinding rumah Fajri untuk memudahkan jalannya evakuasi.
Kepada TribunJakarta.com, tetangga sebelah rumah Fajri di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang, Herman (58) menceritakan proses evakuasi yang berlangsung pada Rabu (7/6/2023) itu.
Dikatakan Herman, di hari evakuasi itu, jalanan di sekitar rumah Fajri begitu ramai oleh warga yang ingin menyaksikan jalannya evakuasi.
Baca juga: Terungkap Keseharian Fajri Obesitas 300 Kg sebelum Dievakuasi: Geser Badan Butuh Waktu 2 Jam
Evakuasi Fajri berlangsung sejak pukul 08.00 WIB.
Awalnya tim dokter puskesmas yang datang dengan didampingi sejumlah perwakilan kelurahan yang datang ke rumah Fajri.
Ketua RT setempat bersama Herman dan beberapa warga turut membantu proses evakuasi.
"Orang banyak awalnya nyoba ngangkat tapi pada ga kuat," kata Herman ditemui di sekitar rumah Fajri, Kamis (15/6/2023).
Lantaran tak mampu mengevakuasi Fajri, pihak kelurahan menghubungi Damkar dan Satpol PP untuk meminta bantuan mereka.
Percobaan pertama yakni petugas Damkar dibantu warga menjebol dinding rumah Fajri agar akses lebih luas.
Baca juga: Apa Itu Obesitas? Kondisi yang Dialami Fajri hingga Membuatnya Berbaring Selama 8 Bulan Terakhir
Namun hal itu belum menjamin evakuasi Fajri bisa diangkat dengan mudah.
Sampai pukul 12.00 WIB, petugas gabungan dengan dibantu warga masih belum juga berhasil mengeluarkan Fajri keluar dari rumahnya.
Hingga akhirnya saat petugas tengah istirahat siang, Fajri berinisiatif menggeser badannya.
Meski hanya sejengkal demi sejengkal jarak tubuhnya bergeser, ternyata Fajri berhasil berpindah dengan usahanya sendiri menuju teras rumahnya.
"Orang-orang pada kaget dia bisa geser sendiri meski ya lama karena baru sejengkal geser dia udah engap nafasnya, istirahat dulu terus geser lagi sampai akhirnya di luar rumah," kata Herman.
Disampaikan Herman, selama ini Fajri memang bisa keluar masuk rumahnya dengan cara menggeser badannya kendati memakan waktu lama.
Biasanya hal itu dilakukan Fajri ketika hendak mandi di teras rumahnya.
"Namun mungkin karena orang ramai, dia panik juga kan, akhirnya petugas inisiatif jebol kusen sama pintu biar lega tapi tetap ga kuat.
Pas orang pada istirahat, akhirnya Fajri geser sendiri sampai keluar," papar Herman sambil memeragakan posisi Fajri menggeser tubuhnya.
Gunakan Forklift Toko Keramik
Setelah Fajri berada di teras rumahnya, barulah tim Damkar menggunakan forklift milik toko keramik dekat kediaman Fajri untuk mengangkat pemuda itu menuju mobil bak terbuka.
Awalnya, Fajri hendak dinaikan mobil bak terbuka milik Satpol PP.
"Tapi karena mobil bak Satpol PP itu sampingnya gabisa dibuka, akhirnya diganti pakai mobil bak yang biasa ngangkut sound system," ujar Herman.
Selama proses evakuasi Fajri itu, warga yang menyaksikan tak hentinya berdoa. Barulah pada sekira pukul 17.00 WIB atau setelah lebih dari 9 jam, Fajri berhasil dinaikan ke mobil bak terbuka menuju RSUD Kota Tangerang.
Setibanya di RSUD Tangerang, Fajri tak langsung bisa mendapatkan perawatan.
Butuh waktu tiga jam untuk proses menurunkan Fajri menuju kamar perawatan.
Hal itu lantaran pihak rumah sakit juga harus menggunakan forklift untuk menurunkan Fajri dari mobil dan membawanya
ke ruang perawatan.
Dua hari menjalani perawatan di RSUD Kota Tangerang, Fajri dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Jumat (9/6/2023).
"Dari RSUD Tangerang ke RSCM, Fajri dibawa pakai mobil milik Damkar karena ambulans ga ada yang muat," kata Herman.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News