Kurangi Polusi Udara, Pemkot Depok Berlakukan WFH Mulai September 2023

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Work From Home (WFH). Pemerintah Kota Depok akan segera menerapkan work from home (WFH) imbas dari buruknya kualitas udara beberapa waktu belakangan ini.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Pemerintah Kota Depok akan segera menerapkan work from home (WFH) imbas dari buruknya kualitas udara beberapa waktu belakangan ini.

WFH ini akan diterapkan untuk mengurangi mobilitas kendaraan para pekerja dalam beraktivitas sehari-hari.

“Depok akan saya keluarkan arahan dari kementerian untuk WFH. Jadi tidak semuanya ngantor, tapi ada yang diam di rumah. Dalam kondisi tertentu juga akan diupaya menggunakan masker,” kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dikonfirmasi wartawan, Minggu (27/8/2023).

 

Idris mengatakan, mekanisme WFH ini adalah 30 persen bekerja dari kantor, dan 70 persen bekerja dari rumah.

“30 persen kerja (di kantor), 70 persen di rumah, terus begitu dilakukan. Kecuali dinas-dinas yang memang SDM-nya dibutuhkan secara terus-menerus,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Idris menuturkan penerapan WFH ini akan berlangsung mulai September 2023 mendatang.

“Mulai September (mulai WFH), sebab baru kemarin turun SE nya dari Kementerian Dalam Negeri,” jelasnya.

Diwartakan sebelumnya, Mohammad Idris membeberkan bahwa mobilitas kendaraan menjadi faktor yang sangat mempengaruhi baik dan buruknya kualitas udara di sebuah daerah.

Bahkan, persentase mobilitas kendaraan ini sebesar 50 persen, mengalahkan faktor polusi udara lainnya yang disebabkan keberadaan industri pabrik dan sebagainya.

“Sesuai dengan laporan dari DKI juga itu ternyata sumbangan dari mobilitas kendaraan yang sangat luar biasa,” ucap Idris.

“Jadi persentasenya itu sampai 50 persen lebih lah, industri dibawah itu justru, laporannya memang dari mobilitas lalu lintas,” pungkasnya.


Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News



Berita Terkini