TRIBUNJAKARA.COM - Terkuak teriakan ibu muda berinisial M (24) sebelum dianiaya dan dibunuh suaminya N (25).
Hal tersebut dibeberkan oleh kakak kandung M, Deden Suryana kepada awak media, pada Senin (11/9/2023).
Deden Suryana menyebut tetangga rumah kontrakan M, sempat mendengar adik perempuannya tersebut berteriak.
Kala itu M berteriak mengaku lelah membayar utang-utang milik N.
"Cuma dari saksi tenaga sampingnya, sebelum kejadian pembunuhan itu, adik saya teriak," ucap Deden Suryana.
"Gue capek bayar utangn lu terus," ujar Deden Suryana meniru ucapan M.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Cikarang Barat AKP Rusnawati SH dalam konferensi pers.
Sebelum N membunuh M, memang terjadi percekcokan karena masalah ekonomi.
"Jadi ini murni emosi sesaat cekcok antar suami istri antar korban dan tersangka karena masalah ekonomi, cekcok rumah tangga, adu mulut," kata Rusnawati.
Diketahui M dibunuh N di rumah kontrakannya di Jalan Cikedokan, RT01/RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi, Kamis (7/9/2023) pukul 22:00 WIB.
Sebelum membunuh M, N terlebih dahulu menganiaya istrinya tersebut.
N sempat menampar wajah M.
"Setelah itu emosi tidak terbendung, korban ditarik ke dapur dengan menggunakan tangan kiri," ujar Rusnawati.
Di dapur, pelaku kemudian mengambil pisau dengan tangan kiri lalu membunuh korban.
Pembunuhan itu dilakukan pelaku dengan cara melukai leher korban.
"Pelaku melukai leher korban," sambungnya.
Akibat perbuatan N, M mengalami luka parah di leher hingga meninggal dunia.
Bahkan pisau dapur yang dipakai N untuk melukai leher korban sampai patah.
Anak-anak Tidak Menyaksikan
Ternyata dua anak M yang baru berusia 3,5 tahun dan 18 bulan tidak melihat aksi pembunuhan tersebut karena ada sekat berupa lemari di dalam kontrakan.
Rusnawati kemudian membeberkan penjelasannya.
"Pada saat tersangka melakukan perbuatan pada istrinya, anaknya tidak menyaksikan,"
"Rumahnya itu ada sekat ya, sekat lemari. Anak itu kan baru umur 3 tahun, anak itu ada di depan, anak tidak menyaksikan," ujar Rusnawati.
Tak sampai situ, Rusnawati juga meluruskan berita soal anak-anak yang sempat memainkan darah korban.
Rupanya bukan memainkan, melainkan tak sengaja terpegang.
"Jadi anak itu tidak memainkan darahnya, kan rumah itu kan kecil, namanya kontrakan. Kebetulan anak itu belum tidur, jadi ada sisa darah yang menetes kepegang sama anak,"
"Jadi tidak terpegang ya," sambungnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News