Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, MUSTIKAJAYA - Tangis haru warnai prosesi pemakaman Benediktus Alvaro Derren (7), pasien pengidap mati batang otak usai operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih Bekasi.
Pantauan TribunJakarta.com, Alvaro dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Rabu (4/10/2023).
Jenazah tiba di TPU Pedurenan sekira pukul 13.00 WIB, diantar orang tua, keluarga besar serta teman-teman sekolahnya.
Kedua orang tua Alvaro yakni, Albert Francis dan Delima Sinaga terlihat tak kuasa menahan tangis mengantar peti berisi jenazah putranya menuju pusara.
Tangis makin kencang terdengar ketika peti jenazah mulai diturunkan ke liang lahat, perlahan ditutup tanah lalu ditaburi bunga.
Albert mengatakan, keluarga sejauh ini merasa tenang dan berusaha tetap tegar atas kematian putranya.
"Saat ini anak kami sudah tenang dan damai anak kami pergi dengan senyum di wajahnya yang awalnya terlihat kesakitan sekarang ini telah senyum," kata Albert di TPU Pedurenan.
Kejadian yang menimpa anaknya lanjut dia, berharap menjadi pelajaran positif agar tidak terulang lagi.
"Kami sudah megikhlaskan kepergian anak kami. Semoga anak kami ini membawa hikmah positif dan pelajaran bagi kita semua," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Alvaro didiagnosa menderita mati batang otak setelah menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada Jatiasih pada Selasa (19/9/2023).
Dia tidak sendiri, kakaknya bernama Vincent (9) sama-sama menderita sakit amandel, mereka berdua menjalani operasi di hari yang sama.
Operasi Vincent berjalan sukses, sementara adiknya Alvaro mengalami penurunan kesadaran pasca-operasi hingga koma.
Alvaro dibawa ke ruang ICU lantaran mengalami kesulitan bernapas, dokter anestesi sempat memberikan tindakan berupa resusitasi jantung dan memasang ventilator.
Sejak saat itu sampai meninggal dunia, Alvaro koma di RS Kartika Husada Jatiasih dan dinyatakan mati batang otak.
Kasus ini telah dilaporkan pihak keluarga ke Polda Metro Jaya, rumah sakit diduga telah melakukan malpraktik hingga pasien meninggal dunia.