TRIBUNJAKARTA.COM - Nama Mahfud MD kini menjadi bahan perbincangan publik, pasalnya Menteri Menko Polhukam tersebut diumumkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Pengumuman itu disebarkan hari ini, Rabu (18/10/2023) di kantor DPP PDIP.
Empat tahun lalu, Mahfud MD juga pernah digadang-gadang bakal jadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.
Namun sayang hal tersebut tak terwujud beda dengan saat ini.
Kala itu Jokowi justru berpasangan dengan Maruf Amin.
Hadir sebagai narasumber di Podcast Helmi Yahya April 2023 lalu, Mahfud MD mengaku pernah mengalami pengalaman serupa.
Mahfud MD bercerita di tahun 2008, dirinya dijanjikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk menjadi menterinya.
"Saat saya jadi ketua MK, saya ingin jadi menterinya Pak SBY," ucap Mahfud MD dikutip TribunJakarta dari YouTube Helmy Yahya Bicara.
"Dan sudah dipanggil oleh Pak SBY, 'Pak Mahfud jadi, pokoknya kalau saya jadi Pak Mahfud gabung'," imbuhnya.
Sayangnya ketika SBY benar-benar terpilih menjadi Presiden Indonesia ke-6 , Mahfud MD justru seolah dilupakan.
Mahfud MD mengaku kala itu sempat merasa agak kecewa.
"Portofolionya juga sudah disebut, setelah terpilih kontaknya putus semua, yaudah, saat itu saya agak kecewa," kata Mahfud MD.
Akan tetapi, beberapa bulan kemudian, SBY menelepon Mahfud MD dan menawarkannya jabatan sebagai Mahkamah Konstitusi.
Mahfud MD lalu menyebut peristiwa di 2019 dan 2008 menjadi pelajaran berhaga baginya, untuk tidak terlalu mengejar jabatan dan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.
"Tapi tiba-tiba beberapa bulan kemudian Pak SBY telepon saya, Pak Mahfud saya sekarang mendatangi SK, Pak Mahfud akan menjadi hakim MK," ucap Mahfud MD