Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep belakangan mencuat dalam bursa calon gubernur (cagub) di Pilkada DKI 2024 mendatang.
Bungsu Presiden Joko Widodo ini pun dinilai punya peluang besar maju di kontestasi kepala daerah tersebut.
Delapan kursi PSI di DPRD DKI periode 2019-2024 dinilai bisa jadi modal awal Kaesang maju sebagai Cagub DKI.
“Peluang itu sangat terbuka, mengingat Kaesang saat ini Ketua Umum PSI. Karena itu sangat logis bila nantinya PSI mengusung Kaesang dalam Pilkada Jakarta,” ucap pengamat politik Jamiluddin Ritonga, Selasa (7/11/2023).
Peluang Kaesang maju di Pilkada DKI pun semakin terbuka lebar bila Pilkada serentak yang awalnya dijadwalkan 27 November 2024 dilaksanakan lebih awal.
Hal ini sesuai dengan munculnya usulan Pilkada serentak yang dipercepat di bulan September 2024.
Bukan tidak mungkin Pilkada serentak dipercepat, mengingat sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang sebelumnya terbentur aturan batas usia minimum bisa melenggang maju di Pilpres 2024 usai ketok palu dari Mahkamah Konstitusi.
Bila pelaksanaan Pilkada serentak dipercepat di bulan September 2024, artinya Presiden Jokowi masih memerintah.
Sebab, Presiden Jokowi baru akan purna tugas di pertengahan Oktober 2024.
“Hal ini akan memudahkan Kaesang mendapat dukungan dari partai lain untuk maju jadi Cagub Jakarta,” ujarnya.
Meski baru terjun di dunia politik, partai-partai politik dinilai bakal dengan senang hati mengusung Kaesang di Pilkada DKI.
Hal ini bisa dilihat dari dukungan sejumlah partai politik kepada sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai pendamping capres Prabowo Subianto.
Walau minim pengaman dan baru dua tahun terakhir menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gibran tetap dipilih sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Cibiran dari masyarakat soal isu dinasti politik Presiden Jokowi pun tak akan dipedulikan asalkan bisa menguntungkan partai-partai tersebut.
“Parpol pendukung tampaknya akan dengan senang hati mengusung Kaesang bila memang hal itu dikehendaki Jokowi. Sebab, parpol tersebut begitu patuh mengikuti kehendak Jokowi,” tuturnya.
“Karena itu, parpol pendukung Jokowi tidak akan peduli dengan isu dinasti politik. Mereka akan terus berjalan sesuai agendanya,” sambungnya.
Pengamat dari Universitas Esa Unggul ini menilai, ketidakpedulian itu akan semakin besar bila Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024.
Sebab, parpol tersebut bakal melihat isu dinasti politik tidak berpengaruh negatif dan justru bisa meningkatkan suara.
“Namun, bila nantinya Prabowo-Gibran kalah di Pilpres 2024, ada kemungkinan parpol pendukung Jokowi akan urung mengusung Kaesang,” kata dia.
“Sebab, mereka melihat isu dinasti politik sangat berpengaruh bagi masyarakat dalam memilih pemimpin,” sambungnya.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News