TRIBUNJAKARTA.COM - Warga sigap memberikan makan kepada balita berinsial A (3) yang sempat hidup bersama jasad ayah dan adiknya di rumah di Koja, Jakarta Utara.
A terlihat sangat kelaparan. Ketika melihat makanan, A langsung lahap menghabiskannya.
Setelah dievakuasi di rumahnya pada Sabtu (28/10/2023), A terlihat sangat kurus karena kukurangan asupan nutrisi.
A seperti tidak makan selama berhari-hari.
Begitu juga dengan sang ibu, Nur Hikmah (32) yang ikut ditemukan bersama A di rumahnya dalam keadaan hidup.
Nur Hikmah pun kondisinya memprihatinkan. Kurus dan bibirnya pucat kekurangan cairan.
Hal itu diungkapkan Dokter Diana, sosok tenaga kesehatan yang pertama kali memberikan perawatan kepada A dan Nur Hikmah setelah dievakuasi.
Dikutip dari YouTube Official iNews, Diana mengatakan Nur Hikmah dan A dibawa ke klinik tempatnya praktik setelah dievakuasi.
"Nur Hikmah dibonceng pakai motor, anaknya digendong sama bibinya apa tantenya gitu lari-lari ke sini kata tetangga," tutur Diana.
Lebih lanjut Diana mengatakan, A sempat dimandikan di kliniknya, tetapi tidak dengan Nur Hikmah.
Nur Hikmah terlihat sangat lemas hingga Diana menyuruhnya tiduran di ranjang pasien.
"Pada saat duduk ditensi (Nur Hikmah) bilang pusing sama perutnya gak enak, yaudah saya bilang tiduran aja karena keadaannya lemas dan kurus sekali, beberapa hari gak makan," kata Diana.
Diana kemudian bercerita A sempat dimandikan oleh bibinya.
Tak cuma sekali, A dimandikan sampai tiga kali lantaran bau busuk masih menempel di tubuhnya.
"Anaknya disampoin segala macem, terus tantenya bilang masih bau udah berkali-kali dimandiin. Kata saya udah jangan dimandiin lagi takutnya hipotermi kan dalam keadaan perut kosong," ucap Diana.
Diana mengaku mengoleskan minyak kayu putih ke seluruh tubuh A.
Di saat yang bersamaan, Diana menceritakan para tetangga korban yang sigap membawa makanan ke klinik.
Makanan yang dibawa para tetangga kemudian dijejerkan di meja.
"Saat diandukin (A) di meja ini para tetangga ada yang ngasih lontong, buras, si anaknya (A) langsung kayak menggapai gitu loh kayak lapar," kata Diana.
"Anaknya makan di situ, saya sampai bilang buka dulu (burasnya) takutnya ada cabai kasihan," sambungnya.
Akhirnya Diana meminta dibuatkan nasi dan telor untuk A.
"Nasi pakai telor ceplok, makannya lahap sekali," kata Diana.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News