Polda Metro Jaya Amankan 2.353 Unjuk Rasa Sepanjang 2023, Irjen Karyoto: Mungkin Terbanyak di Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Jumat (20/10/2023). Aksi ini digelar sebagai bentuk respons atas putusan MK yang dinilai dapat melanggengkan praktik KKN dan juga bertepatan dengan sembilan tahun pemerintahan Jokowi.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Sebanyak 2.353 aksi unjuk rasa terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama tahun 2023.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, jumlah itu mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022.

"Selama 2023 ada 2.353 kali unjuk rasa. Meningkat dibanding 2022, 1.890 unjuk rasa," kata Karyoto, Minggu (31/12/2023).

Karyoto mengungkapkan, setidaknya terdapat lima aksi unjuk rasa yang menonjol pada tahun ini.

Kelimanya yaitu unjuk rasa terkait penolakan Perppu Cipta Kerja, aksi solidaritas Rempang Galang Riau, unjuk rasa soal batas usia capres dan cawapres, aksi solidaritas untuk Palestina, serta aksi munajat qubro dan doa bersama PA 212.

"Dan tentunya unjuk rasa-unjuk rasa yang kecil di berbagai kementerian yang menyangkut tentang laporan kinerja maupun dugaan-dugaan korupsi di berbagai wilayah karena kita tahu Jakarta adalah pusat dari pemerintahan," ujar Kapolda.

Ia menuturkan, ribuan aksi unjuk rasa yang diamankan Polda Metro Jaya merupakan yang terbanyak dalam sejarah kepolisian.

"Ini sepanjang sejarah mungkin polisi di seluruh dunia yang paling banyak mengamankan unjuk rasa adalah Polda Metro Jaya, yang lebih sempit lagi Polres Metro Jakarta Pusat," ucap Karyoto.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini