Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengaruh Presiden Joko Widodo sangat besar dalam menentukan suara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Setidaknya hal itu terlihat dari temuan survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Dalam survei yang dilakukan pada 29 Januari sampai 5 Februari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran sudah menembus 51.9 persen suara.
Artinya pasangan nomor urut dua ini mempunyai peluang untuk memenangkan Pilpres 2024 hanya sekali putaran.
Adapun di urutan kedua ada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 23.3 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 20.3 persen.
Sementara 4.4 persen sisanya belum memberikan jawaban.
Dalam survei itu, LSI turut membedah pilihan responden di Pilpres 2019 lalu untuk di Pilpres 2024.
Hasilnya, mayoritas pemilih Jokowi-Maruf di Pilpres 2019 lalu bakal mengalihkan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Dari 55.5 persen suara Jokowi-Maruf di 2019, yang beralih ke Prabowo-Gibran di angka 47,4 persen.
Sedangkan yang beralih ke Ganjar-Mahfud sebagai paslon usungan PDIP hanya 33.1 persen.
Dan 15.6 persen sisanya beralih ke Anies-Muhaimin serta masih 3.8 persen yang tak menjawab.
Tak hanya itu, pemilih Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 lalu, mayoritas juga beralih ke Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Yakni 65.1 persen ke Prabowo-Gibran, 31.2 persen ke Anies-Muhaimin dan 2.2 persen ke Ganjar-Mahfud, dimana ada 1,5 persen yang tidak menjawab," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan saat merilis hasil surveinya, Sabtu (10/2/2024).
Dimana tren kenaikan suara Prabowo-Gibran dari limpahan pendukung Jokowi terjadi pada periode saat ini atau di masa jelang pemungutan suara.
Namun ketika para pemilih Jokowi-Maruf di 2019 lalu dipersempit hanya yang berasal dari PDIP, mayoritasnya memang ke Ganjar-Mahfud yakni sebesar 70.3 persen.
Pemilih PDIP yang beralih ke Prabowo-Gibran hanya 23.2 persen dan 5.3 persen yang lari ke Anies-Muhaimin, dimana masih ada 1.2 persen tidak menjawab.
Survei LSI ini dilakukan pada 29 Januari sampai 5 Februari 2024 dengan melibatkan 1.220 responden yang dipilih secara random dengan margin of error sekira 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Survei Lain
Survei terbaru pada Februari 2024, yang hanya tinggal hitungan hari menuju pemungutan suara Pilpres, menunjukkan elektabilitas pasangan nomor 2 Prabowo-Gibran sudah di atas 50 persen.
Indikator
Indikator menggelar survei Pilpres 2024 pada 28 Januari-4 Februari 2024 dengan mewawancarai secara tatap muka 1.200 responden di seluruh Indonesia.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, elektabilitas Prabowo-Gibran memimpin dengan 51,8 persen.
Sedangkan di peringkat dua ada pasangan nomor 1, Anies-Muhaimin sebesar 24,1 persen, dan terakhir adalah pasangan nomor 3, Ganjar-Mahfud 19,6 persen.
Sementara itu, ada 4,5 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab. Tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran didapat dari tren kenaikan yang cukup signifikan.
Pada survei 10-16 Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran 48,55 persen. Ada kenaikan sebesar 3,25 persen dalam tempo sekira dua pekan.
Sementara tren Anies-Muhaimin cenderung stagnan, karena pada survei 10-16 Januari 2024, elektabilitasnya 24,17 persen, hanya turun 0,16 persen.
Yang terlihat turun adalah Ganjar-Mahfud. Pada survei 10-16 Januari 2024, elektabilitasnya 21,6 persen, kini menjadi 19,6 persen, turun 2 persen.
Poltracking
Di sisi lain, hasil survei Poltracking yang digelar pada 27 Januari-2 Februari 2024, mendapati data serupa.
Prabowo-Gibran juga sudah menyentuh angka 50 persen lebih, tepatnya 50,9 persen.
Sedangkan, peringkat dua adalah Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 25,1 persen, dan Ganjar-Mahfud 18,4 persen.
Responden yang tidak tahu dan tidak jawab sebanyak 5,6 persen.
Data Poltracking juga menunjukkan tren kenaikan untuk Prabowo-Gibran. Pada survei periode Januari 2024, elektabilitasnya 46,7 persen, dan kini menjadi 50,9 persen. Ada kenaikan 4,2 persen dalam tempo sebulan.
Sementara Anies-Muhaimin cenderung stagnan. Pada survei periode Januari 2024, elektabilitasnya 26,9 persen, kini menjadi 25,1 persen, mengalami penurunan namun tidak signifikan.
Sedangkan Ganjar-Mahfud penurunannya cukup besar. Pada survei periode Januari 2024, elektabilitasnya 20,6 persen, kini menjadi 18,4 persen, turun 2,2 persen.
Survei ini menggunakan metode wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden di seluruh Indonesia.
Responden diambil menggunakan metode multistage random sampling.
Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News