Caleg DPR Otaki Pembunuhan

Menangis di Depan Asmaul Husna, Tetangga Ungkap Sosok Devara Otak Pembunuhan Indriana: Saya Syok!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suprihatini dan Siti Aminah, orang dekat Devara Putri yang menjadi otak pembunuhan Indriana, Kamis (7/3/2024).

TRIBUNJAKARTA.COM - Suprihatini dan Siti Aminah tak bisa membendung air matanya kala bercerita tentang sosok Devara Putri Prananda yang belakangan dicap sebagai otak pembunuhan di Bogor.

Di depan lukisan kaligrafi asmaulhusna, keduanya mengutarakan sisi lain wanita 24 tahun yang terdaftar sebagai caleg DPR RI dari Partai Garuda itu.

Seperti diketahui, Devara bersama pacarnya, Didot Alfiansyah, menyewa pembunuh bayaran, Muhammad Reza Swastika untuk menghabisi nyawa Indriana Dewi Eka Saputri.

Aksi kejam itu berlangsung di wilayah Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Selasa (20/2/2024), lalu mayat Indriana dibuang di Kota Banjar pada Jumat (23/2/2024).

"Gak nyangka banget, dia anaknya gak pernah ngomong apa-apa kok Mas. Saya saja masih syok gitu lho dengar Ara kaya begini," ujar Suprihatini ditemui di Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2024).

Suprihatini mengerti betul perangai Ara, sapaan karib Devara.

Ia ikut membesarkan Ara yang sejak kecil sudah tanpa ayah karena perceraian.

"Saya juga bantuin ngurusin, mamanya sibuk kerja, dia kan gak ada bapaknya, dari kecil mamanya sudah pisah sama bapaknya," ujarnya.

Ara sosok yang pendiam. Gelagatnya pun bukan gadis yang sering bepergian. Kasus pembunuhan ini benar-benar membuat Suprihatini tak habis pikir.

"Dia orangnya gak pernah banyak omong, Mas. Makanya kita kaget tiba-tiba dia punya masalah kaya gini," ucapnya lirih.

"Gak nyangka banget, dia anaknya gak pernah ngomong apa-apa kok Mas. Saya saja masih syok gitu lho dengar Ara kaya begini," imbuhnya.

Suprihatini dan Siti Aminah, orang dekat Devara Putri yang menjadi otak pembunuhan Indriana, Kamis (7/3/2024). (Elga Hikari Putra/Tribunjakarta.com)

Kini, Devara berstatus tersangka dan ditahan di Polda Jawa Barat yang menangani kasus tersebut.

Devara beserta Didot dan Reza dijerat Pasal 340 tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 tentang pembunuhan, dan Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman pidana mati, atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara.

Suprihatini tak bisa membayangkan, gadis yang ia besarkan kini berada di balik jeruji besi.

"Saya mikirin Ara di sana, dia gak pernah ngomong apa-apa mas, apa dia bisa beradaptasi di sana."

"Sedangkan di rumah saja, dia selalu di dalam rumah. Makanya saya bingung kok Ara sampai kaya gini, punya masalah sebesar gini," ucap Suprihatini.

Tampang dan foto Devara Putri Prananda, Caleg DPR RI dari Partai Garuda. (TribunnewsWiki/Ist)

Hal senada diutarakan Siti Aminah, tetangga yang juga sangat dekat dengan Devara.

"Saya paling dekat sama Ara, suka ngobrol di kamar, cerita-cerita."

"Dekat saya, sudah kaya adik sedniri saya anggap. makanya saya sedih kalau dengar kabar begini, Mas," ujar Aminah sambil meneteskan air mata.

Tangisnya pecah kala membaca kabar Devara yang sudah dia anggap sebagai adik itu terlibat kasus pembunuhan.

"Saya tahunya dari media, saya kaget, saya syok, langsung saya nangis kenapa Ara begini, gak pernah begini Ara," ujar Aminah

Ia hanya berharap, Devara bisa mendapat hukuman yang tidak berat.

Kendati hukum berbicara tentang kejamnya penghilangan nyawa, Aminah masih belum bisa menerima ulah adik asuhnya itu.

"Saya harpaannya biar cepat selesai, biar dipermudah, biar cepat deh gitu, biar ngeringanin," harapnya.

Kronologi

Kasus pembunuhan ini dilandasi kisah cinta segitiga antara Devara, Didot dan Indriana.

Cemburu buta dengan kisah cinta segitiga yang dilakoni pacarnya, Devara meminta Didot membunuh Indriana.

Didot menyewa pembunuh bayaran, Muhammad Reza Swastika, untuk melancarkan aksinya.

Awalnya, Indriana diajak nongkrong bersama tersangka Didot dan Reza ke wilayah Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Selasa (20/2/2024).

Sepulangnya dari tempat itu, di tengah perjalanan tepatnya di Jalan Bukit Pelangi, Didot menghentikan laju kendaraanya dan turun dari kendaraan dengan alasan buang air kecil.

Di momen itulah sang eksekutor yakni Reza yang duduk di kursi belakang menjerat leher korban sekitar 15 menit hingga akhirnya korban tak lagi bernapas.

Polisi melakukan olah TKP kasus mayat perempuan yang terbungkus selimut dengan menghadirkan para pelaku di lokasi korban dibunuh yakni di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/3/2024). (Kompas)

Setelah korban tak bernyawa, para pelaku kemudian menjemput Devara di Jakarta yang menjadi dalang dari pembunuhan ini.

Untuk menghilangkan jejak, para pelaku ini membawa korban menempuh perjalanan jauh selama empat hari.

Para pelaku pembunuhan itu pun sempat empat hari tidur bareng mayat korban bernama Dewi.

Ketika di perjalanan, kendaraan yang ditumpangi para pelaku sempat mogok di wilayah Kuningan, Jawa Barat saat melaju menuju Pangandaran pada Rabu (21/2/2024).

Kemudian pelaku meminta bantuan towing untuk membawa mobil tersebut ke sebuah penginapan.

Para pelaku tiba di penginapan pada pagi hari (22/2/2024) dan pada siang harinya pelaku D kembali menghubungi jasa angkut kendaraan atau towing untuk mengantarkan mobil tersebut ke bengkel.

pada Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 02.00 WIB para pelaku mengeluarkan korban dari dalam mobil untuk selanjutnya dibuang ke sebuah jurang di belakang Tugu Gajah yang tak jauh dari bengkel.

Korban ditinggalkan begitu saja hanya ditutupi oleh selimut.

Namun sebelum dibuang, para pelaku mengambil barang-barang berharga yang melekat pada tubuh korban berupa jam tangan Rolex dan tas LV yang kemudian dijual oleh pelaku D dan DP dengan harga jual sebesar Rp 54 juta.

Sekitar pukul 16.00 WIB mobil tersebut selesai diperbaiki dan para pelaku itupun kembali pulang ke Jakarta.

Ketiganya berhasil diringkus pada Kamis (29/2/2024) di wilayah Jakarta.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Berita Terkini