Viral di Media Sosial

Ternyata Tak Cuma di RS, Ibu dan Anak Ini Turut Tipu Pengunjung Mal dengan Modus Beli Kursi Roda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu dan anak diduga menipu sejumlah pengunjung rumah sakit, di kawasan Jakarta Pusat. Ternyata ibu dan anak itu tak hanya beraksi di rumah sakit.

TRIBUNJAKARTA.COM - Suherna serta anaknya R saat ini sedang ramai diperbincangkan di media sosial.

Pasalnya ibu dan anak tersebut diduga menipu sejumlah pengunjung rumah sakit, di kawasan Jakarta Pusat.

Dalam video viral yang diunggah akun TikTok @telimsartan, Suherna terlihat menemani sang anak yang duduk di kursi roda di depan ruang farmasi rumah sakit.

Suherna mencoba menenangkan anaknya yang terus memukul kepalanya sendiri.

R yang diselimuti sarung juga tampak menangis di atas kursi roda tersebut.

Pemilik akun @telisartan, Arini (27) mengungkapkan kala itu yang sedang duduk di bagian farmasi, mendadak dihampiri Suherna dan R.

“Saya lagi duduk di depan farmasi di rumah sakit tersebut. Habis itu si ibu S ini minta tolong sama saya, sama satu teman saya, minta tolong pesenin Grab buat pulang,” kata Arini saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Menurut dia, kala itu R duduk di kursi roda milik rumah sakit.

Sambil menunggu taksi online yang dipesankannya tiba. Suherna kemudian bercerita bahwa anaknya belum lama menjalani operasi bypass jantung.

“Saya kaget dong, anak sekecil itu kok bisa sampai operasi bypass jantung. Belum ada pertanyaan yang lain si ibu ini langsung nyerocos (katanya) ‘R juga gagal ginjal Mba, jadi saya ke sini satu minggu tiga kali bolak-balik buat cuci darah’,” ujar Arini menirukan percakapannya dengan Suherna.

Kepada Arini, Suherna mengaku membutuhkan uang Rp 300.000 untuk membeli kursi roda bekas.

Namun, Suherna tak mampu lantaran pekerjaannya hanya sebagai kuli di pasar.

Arini yang iba lantas berpikir untuk membuka donasi kepada teman-temannya untuk membantu R.

“Memang dia setiap kali ada pertanyaan kursi roda yang di highlight sama dia Rp 300.000-nya ini. Tetapi saya itu pengen lebih dari itu bantunya,” ucap dia.

Di sela-sela percakapan itu, Arini menyaksikan salah satu pasien rumah sakit memberikan uang kepada Suherna.

Sebab, Suherna juga mengatakan hal serupa kepada pasien tersebut.

Berbekal informasi dari sekuriti bahwa R merupakan pasien, Arini akhirnya percaya dengan perkataan Suherna.

“Saya langsung open donasi sama teman-teman saya. Terkumpul dua hari itu sekitar Rp 2 juta,” tutur Arini.


Ucapan Tetangga

Ia pun langsung mendatangi kediaman Suherna yang berada di lantai dua sebuah kontrakan kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Betapa terkejutnya Arini, ketika sampai di sana melihat R yang sebelumnya hanya terkulai lemas, berlarian ke sana ke mari.

Salah seorang tetangga Suherna kemudian menyebut kalau R memang memiliki akting yang keren.

“Saya ketemu tetangganya, dan tanya soal R yang sakit tetapi katanya anak S sehat. ‘Aktingnya keren juga’ yang pertama kali keluar dari mulut tetangganya ini,” jelas Arini.

Di sinilah, Arini menyadari dirinya hampir ditipu oleh Suherna.

Ketika ia berbincang dengan Suherna, pelaku masih terus berbohong.

Suherna menuturkan, R tengah dirawat di rumah sakit berbeda dan dijaga saudaranya.

Padahal, kebohongannya sudah terendus oleh Arini.

Lantaran sudah ketahuan, Suherna terus berdalih dengan mengaku sedang mengidap hepatitis B, untuk mendapatkan uang donasi dari Arini.

“Bolak-balik RS Darmais katanya, takutnya yang diderita kanker dan butuh biaya. Terus dia bilang lagi kalau R sebenarnya memang punya penyakit kanker otak, ginjalnya cuma satu dari lahir, sudah terlalu ngalor-ngidul,” papar Arini.


Tak Cuma di RS

Dia kemudian menyampaikan bahwa uang donasi yang terkumpul tidak akan diberikan kepada Suherna.

Ia tak ingin mengecewakan para donatur. Usai video yang diunggahnya viral, Arini pun mendapatkan banyak pesan bahwa Suherna melancarkan aksinya di beberapa rumah sakit.

Tak cuma di RS, Suherna dan R ternyata juga beraksi di mal.

“Lebih parahnya lagi ada resepsionis mal bilang si ibu ini udah sering banget dateng ke mal sambil meminjam kursi roda. Dia minta uang ke pengunjung untuk beli kursi roda bekas,” katanya.

Tak hanya diam di kursi, R juga terkadang berpura-pura mengesot di lantai bahkan merangkang, untuk meyakinkan korbannya.



Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Berita Terkini