TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Satu pasien demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Jakarta Selatan, dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati menyebut, pasien DBD itu dinyatakan meninggal dunia beberapa waktu lalu karena enggan mendapat perawatan dari puskesmas setempat.
"Mulanya dia datang ke puskesmas Kebayoran Lama. Tim dokter memintanya untuk cek laboratorium karena diduga terjangkit DBD, tetapi ternyata dia tidak melakukan itu," kata Yudi, Senin (1/4/2024).
Yudi menyebut, awalnya pasien itu memang sudah memiliki gejala yang mengarah pada DBD.
Oleh karena itu, saat diperiksa dokter puskesmas menyarankan pasien tersebut untuk cek darah.
Namun dia malah memilih pulang dan tidak melanjutkan pemeriksaan tersebut.
Tiga hari kemudian, pasien itu datang kembali ke puskesmas dengan kondisi yang sudah semakin parah.
Ia tak sadarkan diri, karena trombositnya turun drastis.
"Trombositnya hanya 40.000 dari normalnya sekitar 150.000," beber Yudi.
Lantaran kondisinya sudah darurat, pasien akhirnya dirujuk ke rumah sakit.
Akan tetapi setelah dilakukan perawatan di rumah sakit, tiga jam kemudian pasien meninggal dunia.
Sekadar informasi, kasus DBD di Jakarta meningkat pada satu bulan terakhir.
Hingga 18 Maret 2024 lalu, sudah ada 1.729 kasus DBD di Jakarta.
Kadinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyebut, kasus paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Barat pada awal tahun 2024 ini.
Ada sebanyak 526 kasus DBD terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa di wilayah tersebut.
Sementara posisi kasus terbanyak kedua yakni di wilayah Jakarta Selatan dengan total 450 kasus.
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca berita dan artikel menarik dari TribunJakarta.com lainnya di Google News.