Pemilu 2024

Meski Ada 3 Nama, Pengamat Yakin Golkar Masih Bingung Pilih Sosok yang Dimajukan di Pilkada DKI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Iskandar dan Erwin Aksa.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik dari Universitas Nasional, Selamat Ginting meyakini Partai Golkar masih bingung untuk menentukan siapa nama yang resmi akan dimajukan di Pilkada Jakarta 2024.

Meskipun Golkar telah menyiapkan tiga kadernya untuk dipertimbangkan di Pilkada Jakarta yakni Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Iskandar dan Erwin Aksa.

"Saya kira masih terlalu pagi untuk menentukan siapa yang akan direkomendasikan Golkar untuk menjadi calon atau bakal calon gubernur daerah khusus Jakarta, baik atas nama Zaki Iskandar, Ridwan Kamil maupun Erwin Aksa," kata Ginting saat dihubungi, Minggu (7/4/2024).

Persoalannya kata Ginting, terkait siapa sosok yang diusung Golkar akan tergantung dengan hasil survei mengenai elektabilas mereka.

Setidaknya, hasil survei tersebut akan dilihat hingga Agustus tahun ini menjelang pendaftaran paslon di Pilkada Jakarta 2024.

"Memang betul Ridwan Kamil memiliki elektabilitas yang cukup tinggi, namun itu di Jawa Barat, di Jakarta belum tentu," kata Ginting.

Ia pun mencontohkan terkait dengan elektabilitas Ridwan Kamil di Jawa Barat.

Begitu pun juga untuk sosok Zaki. Meski dirinya menjabat Ketua DPD Golkar DKI, nyatanya Zaki tak lolos ke DPR RI meski nyalon di dapil Jakarta 3.

"Sehingga ini bisa menjadi poin negatif buat dia kendati dia menjadi ketua Golkar Jakarta," kata dia.

Selain itu, Ginting menyebut Golkar juga masih menunggu pihak lain mengenai siapa yang akan dimajukan di Pilkada Jakarta.

Sebab, diprediksi akan ada banyak nama besar yang bakal maju di Pilkada Jakarta.

Diantaranya seperti, Anies Baswedan, Ahmad Sahroni, Basuki Tjahaja Purnama, Tri Rismaharini, Kaesang Pangarep hingga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang masih punya peluang untuk maju di Pilkada Jakarta.

Terlebih, jumlah kursi Golkar di DPRD DKI pada periode 2024-2029 yang hanya 10 kursi belum mampu untuk mengusung sendiri calonnya di pilkada sehingga harus berkoalisi dengan partai lain.

"Jadi menarik sekali untuk melihat bagaimana peta politik dan itu sangat ditentukan nanti di ujung yaitu pada Agustus 2024 sebelum pendaftaran," kata Ginting.

 

Temukan artikel menarik TribunJakarta.com lainnya lewat Saluran Whatsapp di sini

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Berita Terkini