TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus pegawai Pertamina, Arie Febriant, yang berkelakuan arogan belakangan ini menyita banyak perhatian masyarakat.
Bahkan, jenderal polisi berpangkat bintang dua pun sampai ikut bereaksi terkait kegaduhan yang dibuat oleh Arie.
Inspektur Jenderal Polisi (Irjen) tersebut menekankan pentingnya etika kala berkendara di jalan.
Diketahui, aksi arogan Arie Febriant viral di media sosial karena direkam Mila Hardiyanti, korbannya.
Arie memarkir mobil di tengah jalan sempit sehingga mengakibatkan kemacetan.
Mila mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Masjid Darul Falah, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (5/4/2024) jelang waktu berbuka puasa.
Menurut Mila, pengemudi mobil Honda HRV dengan nomor polisi B 1310 SMQ berhenti sebanyak dua kali di depan mereka.
Saat itu, Mila bersama temannya sedang dalam perjalanan menggunakan mobil melintasi jalan tersebut.
Mobil teman Mila berada di belakang mobil tersebut.
Tiba-tiba, pengemudi mobil Honda HRV di depannya berhenti untuk membeli takjil.
"Tapi dia enggak turun dari mobil, dengan posisi di tengah jalan," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Sabtu (6/4/2024).
Teman Mila yang saat itu mengemudikan mobil terpaksa berhenti mendadak dan mengklaksonnya.
Selang beberapa detik, mobil itu kemudian kembali melaju.
Namun, mobil berwarna hitam itu ternyata kembali berhenti mendadak di tengah jalan.
Pengemudi mobil itu bahkan keluar dari mobil. Padahal, suasana jalan saat itu dalam kondisi macet lantaran jalan kedua arah yang terbilang sempit.
Mila mengira pria itu hendak meminta maaf kepada mereka. Nyatanya, pria itu malah berjalan ke arah gerobak penjual gorengan.
Saat menuju ke gerobak gorengan, pria itu dengan arogan melotot ke arah mobil teman Mila. Mereka pun terlibat cekcok.
Arie terlihat berkata kasar dan meludah ke arahnya.
Dibebastugaskan
Setelah kasus tersebut viral, Arie Febriant mengeluarkan permintaan maaf atas perbuatannya yang arogan.
Kendati demikian, Pihak Pertamina tetap mengambil tindakan tegas terkait kasus Arie.
Pihak Pertamina angkat bicara buntut kasus viralnya karyawan Pertamina arogan yang meludahi seorang perempuan di kawasan Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Pertamina menyesali kejadian yang melibatkan karyawannya bernama Arie Febriant.
"Kami menyesali kejadian yang telah membuat ketidaknyamanan banyak pihak. Saat ini yang bersangkutan telah dibebastugaskan dari jabatannya untuk mempercepat proses pemeriksaan dan menentukan konsekuensi yang tepat sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku," dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJakarta.com pada Sabtu (7/4/2024).
Pertamina menegaskan bahwa tidak memberikan toleransi terhadap perilaku yang tidak beretika.
Pertamina juga mengapresiasi atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada kami untuk terwujudkan perilaku pekerja yang lebih mencerminkan etika sopan santun dalam berperilaku.
Irjen Polisi sampai ikut bicara
Jenderal polisi bintang dua turut memberikan komentarnya soal kasus viral pegawai Pertamina yang arogan.
Ia mengaku prihatin dengan perilaku sang pegawai.
Irjen Pol Krishna Murti itu menyindir Arie yang sudah meminta maaf sebelum hari raya Lebaran.
"Dia masuk golongan mana, kok lebaran mendahului?" tulis Krisna di akun Instagramnya.
Berkaca dari kasus tersebut, Krishna memberikan wejangan pentingnya etika kala berkendara.
Ia mengatakan orang berpendidikan tinggi tidak menjadi jaminan mereka beradab dan beretika di jalan raya.
"Di jalan kita sering menemui orang berpendidikan tinggi tapi tidak beradab yang parkir sembarangan dan tidak peduli warga masyarakat lain. Di jalan kita juga sering menemui orang-orang yang kalau dikasih tahu malah marah duluan."
"Tapi ya memang kehidupan di jalan itu gitu lah. Makanya kita harus sering-sering lebaran, supaya sering-sering minta maaf," tulisnya.
Krishna melanjutkan bahwa dirinya juga tidak tahan melihat orang berpendidikan tinggi parkir kendaraan secara sembarangan hingga merugikan orang lain.
Soal perilaku arogan Arie Febriant, Krishna mengaku itu bukan urusan dia.
Namun, ia mengatakan biar jagat media sosial yang 'mengurusnya'.
"Kalau masalah ludah meludah sih, itu bukan urusan saya. Tapi urusan kantor dia. Dunia medsos emang dahsyat ya," pungkasnya.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News