Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Muhammad Mardiansyah (30) alias Bucing, pembunuh tukang nasi goreng di Cilincing, membacok korbannya menggunakan sebilah golok.
Kepada polisi, Bucing mengungkapkan golok tersebut biasanya digunakan di rumahnya untuk keperluan memotong ikan ataupun menjagal hewan kurban.
"Golok itu biasanya buat potong ikan, yang agak besar buat kalau Lebaran Haji, potong daging, potong kaki sapi," kata Bucing di Mapolsek Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (18/4/2024).
Dua bilah golok sebelumnya diamankan polisi dari rumah tempat tinggal Bucing di RW 015 Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
Bucing menyembunyikan senjata tajam itu di laci kayu dalam dapur rumahnya.
Golok disembunyikan setelah Bucing menggunakannya untuk membacok korban Al Farizi (25), seorang pedagang nasi goreng, hingga tewas.
"Awalnya saya nggak ada persiapan bawa sajam. Terus pas saat kejadian itu saya pulang ke rumah buat ambil golok itu, baru samperin korban," ucap dia.
Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi mengatakan, polisi menyangkakan beberapa pasal terhadap Bucing atas perbuatannya membunuh Al Farizi.
Polisi bahkan mempertimbangkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana untuk menjerat Bucing dalam kasus ini.
Menurut Fernando, Bucing dengan sadar mempunyai niat untuk membunuh korban, yakni dengan tindakannya mengambil senjata tajam ke rumah dan mencari keberadaan Al Farizi di lokasi kejadian sebelum akhirnya melakukan pembacokan.
"Kita kenakan pasal 338 juncto 351 ayat 3, dan nanti juga kita mungkin kita terapkan pembunuhan berencana, karena kenapa dibilang pembunuhan berencana, karena dia dengan sadar dia pulang mengambil sajam," kata Fernando.
Penangkapan Bucing berlangsung pada Rabu (17/4/2024) pagi di tempat pelariannya di Pulau Kelapa Dua, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Dari dermaga Cilincing, delapan orang anggota Unit Reskrim Polsek Cilincing di bawah pimpinan Iptu Pilipi Ginting berlayar menggunakan kapal motor menuju ke pulau tersebut dengan memakan waktu berjam-jam.
Polisi akhirnya menangkap Bucing pada pukul 9.00 WIB, Rabu pagi.
Bucing ditangkap dari rumah keluarganya di Pulau Kelapa Dua ketika hendak kabur lebih jauh lagi.
Sebelumnya, pembunuhan ini terjadi di hari terakhir Ramadan 1445 Hijriah, Selasa (9/4/2024) dinihari sekitar pukul 2.30 WIB.
Korban Al Farizi yang merupakan pedagang nasi goreng tewas usai dibacok Bucing di Gang Karya, Jalan Baru Cilincing.
Al Farizi berlumuran darah dan tergeletak persis di depan kantor RW 03 Kelurahan Kalibaru.
Beberapa luka tusukan bersarang di tubuh korban, salah satu yang terparah berada di bahu kirinya.
Yang bersangkutan tewas kehabisan darah dalam perjalanan dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil bak terbuka milik warga di sekitar lokasi kejadian.
Kasus ini bermula saat mendiang Al Farizi dan dua temannya mengikuti rombongan pemuda yang sedang berkeliling membangunkan warga sahur di sekitaran Jalan Baru Cilincing.
Teman korban, Irfan Maulana (18) menceritakan, korban, dirinya, dan temannya yang lain, Muhammad Ramdhan (20), ikut bergabung dengan niat yang sama berkeliling kampung membangunkan warga untuk sahur.
"Kita ikut-ikutan saja awalnya. Jadi ada rombongan anak-anak itu ngobrek atau membangunkan sahur, ada sekitar 50 orang, nah kita ngikut keliling," kata Irfan.
Tiga sekawan itu kemudian mengikuti rombongan pemuda lainnya berjalan kaki membangunkan sahur sambil membawa pengeras suara di Jalan Baru Cilincing.
Di saat bersamaan, tersangka Bucing bersama beberapa temannya sedang mengendarai motor, melintas di ruas jalan yang sama sambil menggeber-geber kendaraan mereka.
Adu mulut pun antara Bucing dan puluhan pemuda yang sedang membangunkan sahur itu akhirnya tak terhindarkan.
"Yang naik motor ngomong gini, eh lu awas-awas, di tengah jalan kayak apaan, eh dibales, eh lu apa Nggak senang yang bawa motor itu balik lagi bawa senjata tajam," ungkap Irfan.
Bucing dan kawannya yang mengendarai motor itu kemudian pulang ke rumah dan membawa golok kembali menemui para pemuda yang sedang membangunkan sahur di Jalan Baru Cilincing.
Mereka pun menyerang rombongan pemuda tersebut dan melakukan pembacokan terhadap korban Al Farizi.
Berdasarkan pengakuannya, Bucing menyatakan sama sekali tak mengenal korban.
Ia menyerang secara membabibuta, tanpa menyasar orang tertentu dari rombongan pemuda itu.
Kala itu, Bucing yang kesal terhadap para pemuda itu pulang ke rumah untuk mengambil golok, yang biasanya digunakan untuk memotong ikan dan daging.
Bucing sudah ditahan di Mapolsek Cilincing seiring polisi melakukan penyidikan terhadap yang bersangkutan.
Polisi juga masih menelusuri tersangka kedua yang berinisial O yang berperan membonceng Bucing pada saat pembunuhan terjadi.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News.