4 Metode Pengobatan Paling Gila Sepanjang Sejarah, Mengonsumsi Merkuri sempat Populer di Turki

Editor: Muji Lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi dokter. Berikut ini metode pengobatan paling ektrem dan gila yang pernah ada

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebelum metode pengobatan semodern sekarang, pada zaman dahulu terdapat metode-metode pengoatan gila dan tidak efektif.

Beberapa metode pengobatan zaman dulu rupanya cukup gila, terlebih untuk menangani penyakit menular seksual.

Meski metodenya yang cukup ugal-ugalan, namun tidak berbading lurus dengan hasil yang ditimbulkan.

Ya, metode-metode pengobatan ini bisa dibilang kurang efektif bahkan tidak sama sekali.

Metode pengobatan paling gila di dunia ini umumnya digunakan untuk menangani penyakit menular seksual.

Gaya hidup bebas rupanya sudah ada sejak zaman dahulu, gaya hidup ini pun akhirnya mengantarkan masyarakat pada zaman itu pada penyebaran penyakit menular seksual.

Beberapa penyakit menular seksual umumnya sekarang sudah bisa diobati dengan bantuan antibiotik penisilin.

Namun, sebalum antibiotik ditemukan, manusia sempat mencoba aneka macam pengobatan ekstrem untuk menghilangkan penyakit yang mewabah di antara mereka.

Ironisnya, metode pengobatan yang mereka lakukan itu justru malah memperparah kondisi kesehatan pasien.

Lantas, apa saja metode pengobatan paling gila di dunia sepanjang sejarah?

1. Menyundut Kulit Menggunakan Logam Panas

Membayangkannya saja mungkin sudah bisa membuat kamu meringis. Bagaimana tidak, logam panas yang baru diangkat dari perapian ditempelkan ke atas kulit manusia.

Metode pengobatan ini dilakukan untuk menghilangkan penyakit herpes pada zaman Romawi.

Herpes atau lengkapnya herpes genital adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus herpes.

Karena virus herpes bermacam-macam dan menimbulkan penyakit yang berbeda-beda, virus penyebab herpes genital juga dikenal dengan nama virus herpes tipe 2.

Selain melalui hubungan badan layaknya penyakit kelamin pada umumnya, penyakit herpes genital juga bisa menular jika orang sehat menyentuh luka orang yang sedang sakit.

Mereka yang terkena penyakit herpes genital bakal memiliki nanah dan ruam berwarna kemerahan di sekujur badannya.

Penyakit herpes genital sendiri sudah dikenal manusia sejak masa Romawi Kuno. Pakar kesehatan Romawi yang bernama Aulus Cornelius Celsus pernah menulis penyakit yang gejalanya menyerupai herpes dalam bukunya, De Medica.

Aulus menjelaskan kalau penderita herpes bakal memiliki nanah di kulitnya. Untuk mengatasinya, Aulus pun menyarankan supaya nanah tersebut dihilangkan dengan cara disundut memakai batang besi yang masih menyala usai dipanaskan.

Meskipun teknik pengobatan ini bisa menghilangkan nanah dari kulit, bagian kulit yang baru saja disunsut juga akan meninggalkan bekas luka.

Bukan hanya itu, metode ini juga terasa amat menyakitkan saat dijalankan karena penderita harus menahan rasa ngilu saat kulitnya disundut dengan benda membara.

Namun upaya penderita saat harus menahan rasa sakit selama menjalani pengobatan ini juga harus berakhir sia-sia. Pasalnya karena virus yang menjadi penyebab nanah dan penyakit ini tidak diobati, maka penyakitnya akan tetap ada dan nanah yang baru akan muncul kembali di kemudian hari

2. Meminum Merkuri

Merkuri adalah logam berwarna perak yang memiliki sifat unik. Umumnya, logam memiliki wujud padat saat berada dalam suhu normal, tapi merkuti justru memiliki wujud cair.

Sifat merkuri yang unik tersebut lantas menyebabkan logam ini sempat banyak digunakan untuk mengobati penyakit menular seksual. Padahal merkuri aslinya bersifat racun jika sampai masuk ke dalam tubuh manusia. Penggunaan merkuti dalam jangka panjang bosa menyebabkan gagal ginjal, gigi tanggal, hingga penurunan fungsi otak.

Pakar kesehatan Swiss-Jerman yang bernama Paracelsus adalah orang pertama yang menganjurkan penggunaan merkuri untuk mengobati penyakit menular seksual. Merkuri dikonsumsi dalam bentuk cair sambil dicampur dengan mentega, minyak babi, dan lemak ayam.

Bagi mereka yang tidak mau repot, merkuri juga bisa dikonsumsi dalam wujud pil. Penggunaan obat berbahan merkuri dalam wujud pil pertama kali muncul di Turki sebelum kemudian menyebar ke seantero Eropa.

Saking populernya penggunaan merkuri sebagai obat, sempat muncul pepatah "malam bersama Venus, hidup bersama Merkuri". Venus adalah dewi cinta dalam mitologi Romawi dan kerap digunakan untuk menggambarkan hubungan asmara.

Seperti yang sudah diduga, penggunaan merkuri tidak berhasil mengobati penyakit menular seksual. Justru banyak di antara pasien tersebut yang malah meninggal akibat keracunan merkuri.

3. Mengonsumsi Tanaman Penyebab Diare

Sifilis atau rajasinga adalah salah satu jenis penyakit menular seksual (PMS) yang paling terkenal. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini begitu ditakuti karena bisa menyebabkan pasiennya memiliki bisul di sekujur badan.

Sebagai akibatnya, mereka yang menderita sifilis bakal langsung dijauhi oleh orang-orang sekitarnya karena dianggap memiliki penampilan dan gaya hidup menjijikan.

Penduduk Eropa meyakini kalau sifilis aslinya penyakit yang berasal dari Benua Amerika. Pasalnya wabah sifilis di Eropa baru mulai timbul tidak lama setelah rombongan pelaut yang dipimpin oleh Columbus baru saja kembali usai melakukan perjalanan jauh dari Amerika.

Atas keyakinan itulah, banyak yang meyakini bahwa jika sifilis memang benar-benar berasal dari Amerika, maka penawar untuk penyakit ini harusnya juga dapat ditemukan di Amerika.

Tanaman asli Amerika seperti guaiac, sassafra, dan sarsaparilla digunalan untuk keperluan pengobatan sifilis. Namun tanaman-tanamam tersebut memiliki sifat membuat orang yang mengkonsumsinya mudah mengalami diare dan berkeringat.

Kenyataannya, memang efek samping itulah yang dicari oleh orang-orang saat mengobati sifilis. Karena sifilis diyakini bisa menular melalui cairan saat melakukan hubungan badan, maka sifilis diyakini juga bisa dibuang keluar tubuh melalui cairan yang dikeluarkan oleh tubuh.

4. Disuntik di Alat Kelamin

Biasanya saat seseorang disuntik, bagian tubuh yang disuntik adalah bagian kulit lengan atau bokong.

Namun, apa jadinya jika disuntik di bagian lubang alat kelamin? Tepanya di bagian tempat keluarnya air kencing tersebut.

Meskipun terlihat bikin ngilu, kenyataannya teknik pengobatan macam itu benar-benar pernah digunakan. Awalnya cairan yang disuntikkan adalah senyawa merkuri. Namun kemudian, penggunaan merkuri digantikan oleh senyawa perak koloid.

Metode suntik alat kelamin ini pertama kali dilakukan di Paris sebagai tanggapan atas maraknya penyebaran penyakit menular seksual di ibukota Perancis tersebut.

Penyuntikan massal dengan senyawa serupa kemudian juga dilakukan oleh militer Amerika Serikat semasa Perang Dunia Pertama. Dokter yang melakukan penyuntikkan dianjurkan untuk memasukkan jarum suntik sedalam mungkin ke dalam saluran kemih supaya makin banyak permukaan saluran alat kelamin yang terdampak.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Berita Terkini