TRIBUNJAKARTA.COM, CIREBON - Komplotan Pegi Setiawan alias Perong Cs memburu sepeda motor Muhamad Rizky Rudiana atau Eky yang memboncengi Vina saat melintasi depan SMPN 11 Kota Cirebon pada Sabtu (27/8/2016) malam.
Melihat Google Maps dan mencocokkan dengan putusan persidangan para pelaku pembunuhan Vina Cirebon, menunjukkan titik awal Pegi Cs memburu Eky dan Vina Cirebon hingga ke Fly Over Talun.
Butuh waktu tiga menit dari TKP awal komplotan pelaku nongkrong di depan SMPN 11 Kota Cirebon yang beralamat di Jalan Perjuangan Majasem, Kota Cirebon hingga ke Fly Over Talun, Kabupaten Cirebon.
Diketahui, kelompok tersebut melempari pasangan kekasih itu dengan batu saat melintas SMPN 11 Kota Cirebon.
Tak hanya itu, Vina juga mengalami pemerkosaan hingga berujung tewas usai dianiaya.
Dakwaan terdakwa Rivaldi Aditya Wardana alias Andika dan Eko Ramadani alias Koplak mengungkapkan kronologi peristiwa berdarah kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Diketahui, Andika dan Koplak bersama kawan-kawannya mengaku sedang mencari kelompok geng motor XTC.
Sebelumnya, komplotan pelaku Pegi alias Perong bersama Rivaldi Aditya Wardana alias Andika dan Eko Ramadani alias Koplak, Hadi Saputra alias Bolang, Eka Sandy alias Tiwul, Jaya alias Kliwon, Supriyanto alias Kasdul, Sudirman alias Saka Tatal, Andi dan Dani berkumpul di warung Ibu Nining sekira pukul 19.30 WIB.
Disana, Andi meminta bantuan geng motor Moonraker untuk mencari kelompok geng motor XTC.
Sementara itu, Eky yang sedang membonceng Vina memakai jaket bertuliskan XTC hendak pulang ke rumahnya.
Eky mengendarai sepeda motor Xeon Hijau Kuning melintasi depan SMPN 11 Cirebon selepas bermain di Taman Kota Cirebon.
Melihat korban, Para pelaku termasuk Pegi alias Perong menggunakan batu dan spakboar sepeda motor melempari motor yang ditumpangi Vina.
Saat itu, Eky dan Vina dapat melarikan diri. Tetapi para pelaku tidak menyerah.
Mereka mengejar motor Eky dengan dengan membawa bambu, batu, samurai panjang dan samurai pendek. Di depan MAN 2 Cirebon yang jaraknya kurang lebih 50 meter dari SMPN 11 Cirebon, sepeda motor Eky dipepet oleh motor Koplak.
Koplak memukul Eki dengan bambu yang mengenai helm korban. Tetapi, Eki masih mampu memacu sepeda motornya menuju arah Talun Kabupaten Cirebon.
Koplak bersama Pegi dan kawan-kawannya mengendarai tujuh sepeda motor terus mengejar Eki dan Vina.
Akhirnya sepeda motor yang dikendarai Eki terjadi di sekitar tanjakan jembatan layang Tol Desa Kepongpongan Kabupaten Cirebon atau Fly Over Talun. Motor Eki ditendang oleh Koplak.
Koplak bersama teman-temannya lalu menganiaya Eki sampai tidak berdaya.
Sementara Vina dipukul menggunakan bambu berukuran 50 Cm oleh Bolang. Tubuh Vina juga dianiaya oleh Dani dan Pegi alias Perong.
Kedua korban lalu dibawa menuju lahan kosong kosong di belakang bangunan Showroom mobil di seberang SMP Negeri 11 di Jl. Perjuangan Majasem Kampung Situgangga Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.
Letak showroom mobil itu dapat dilihat di Google Maps. Lokasi belakang showroom terlihat di Google.
Lahan kosong itu berupa rerumputan serta jalan setapak.
Di lokasi belakang showroom, Eki kembali dianiaya oleh para pelaku. Dada kanan dan perut Eki juga ditusuk menggunakan samurai oleh pelaku.
Eki akhirnya menghembuskan nafas terakhir di tempat itu. Sementara kekasih Eki, Vina dipukuli oleh Andika dan Perong. Akibat penganiayaan itu, hidung Vina berdarah.
Kondisi Vina tidak sadarkan diri usai kepala belakannya dipukul oleh Andi. Andi dan Pegi lalu membawa Vina ke dekat Eki.
"Dalam keadaan terlentang Korban VINA oleh saksi ANDI dibuka bajunya dan ditutup mulutnya, kemudian disetubuhi secara bergantian," tulis putusan tersebut.
"Sedangkan saudara PEGI alias PERONG mencium dan memegang payudara korban VINA," tulis putusan itu lagi.
Para pelaku lalu menyabetkan samurai ke tubuh Vina. Vina yang sudah tidak berdaya dibawa Perong dan Andika ke Fly Over.
Mereka lalu meninggalkan Eki dan Vina di pematas jalan.
Sedangkan sepeda motor Eki disimpan di dekat lokasi tersebut sehingga seolah-olah korban kecelakaan.
Keterangan Saksi Aep
Peristiwa pembunuhan Vina Cirebon itu juga diungkapkan pria asal Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi bernama Aep (30).
Aep diketahui tinggal di Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi dan pernah merantau ke Cirebon.
Di Cirebon, Aep bekerja di sebuang steam cuci mobil sejak 2011 dan balik lagi ke kediamannya di Cikarang pada 2016 silam.
Ia mengaku menyaksikan komplotan remaja itu melempari Eky dan Vina dengan batu.
Saat peristiwa itu terjadi, Aep sedang berada di warung kawasan Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Ia mengingat saat itu sekira pukul 23.00 WIB pada 27 Agustus 2016.
"Kebetulan keberadaan saya itu lagi di warung, kebetulan ada sejumlah motor lewat lalu dilempari batu," kata Aep dikutip dari TVOne.
Aep memperkirakan ada empat motor yang mengejar Vina dan Eky.
Ia mengaku tidak mengenal Pegi Setiawan alias Perong yang telah ditangkap setelah buronan selama delapan tahun.
Namun, Aep mengenali wajah Pegi Setiawan alias Perong.
"Saya nggak tahu namanya itu Pegi atau bukan yang jelas saya tahu wajahnya kalau wajahnya saya mengenali gitu," imbuhnya.
Pegi mengaku dirinya pulang setelah aksi pelemparan batu tersebut. "Saya takut kena sasaran," katanya.
Aep menuturkan kondisi jalanan di lokasi tersebut sepi. Ia juga sempat mendengar adanya teriakan.
Tetapi tidak begitu jelas karena dirinya langsung pergi saat aksi pelemparan batu.
Aep pun mengaku lokasi di depan SMPN 11 Kota Cirebon kerap dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda.
"Aktivitasnya apa saya kurang tahu. Setahunya nongkrong di situ," imbuhnya.
Selain itu, Aep mengaku pernah dimintai keterangan oleh polisi di Polres Cirebon Kota pada tahun 2016. Kini, setelah ia muncul lagi ke publik, Aep mengatakan dimintai keterangan tambahan oleh penyidik.
"Polisi menghampiri saya di Cikarang," katanya.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News