Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai wacana menduetkan Anies Baswedan dengan Prasetyo Edi Marsudi di Pilkada Jakarta 2024 seperti dipaksakan.
Sebab menurutnya kedua sosok itu memiliki karakter yang jauh berbeda dan sulit apabila disatukan.
“Dua sosok ini seperti minyak dan air yang sulit disatukan. Karena itu, keinginan menyatukan air dan minyak ini sama saja dengan pekerjaan sia-sia,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (26/5/2024).
Di samping itu, Jamiluddin menilai sosok Pras juga tak terlalu dikenal oleh warga Jakarta.
Hal ini bisa dilihat dari hasil Pemilu 2024 lalu dimana Prasetyo yang mencoba naik kelas ke Pileg DPR RI gagal lolos Parlemen Senayan.
Meski dua periode menjadi Ketua DPRD DKI, tapi perolehan suaranya di Dapil 2 Jakarta yang meliputi Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan kalah jauh dibandingkan eks vokalis grup band Dewa 19, Once Mekel.
Oleh karena itu, Jamiluddin menilai sosok Pras tak akan mampu mengerek suara Anies di Pilkada Jakarta 2024 mendatang.
“Elektabilitas Pras ini tak jelas, bila dipasangkan dengan Anies, sosok satu ini hanya menjadi beban,” ujarnya
“Anies akan berjuang sendiri mengerek elektabilitas, sementara Pras tak berdaya membantunya,” tambah dia.
Bila PKS dan PDIP tetap melaksanakan duet itu, Jamiluddin menyebut hal ini justru bakal menguntungkan bagi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Sebab, lawan yang mereka hadapi ini relatif lebih lemah sehingga mudah dikalahkan.
“Kalau duet Anies-Pras dipaksakan, peluang menang sangat kecil. Sebab, duet ini menjadi tidak menjual,” tuturnya.
PDIP Buka Peluang Duetkan Anies-Pras di Pilkada Jakarta 2024
Sementara itu, Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Wijaya tak menampik soal wacana duet Anies-Pras di Pilkada Jakarta 2024.
“Ya alhamdulilah saja (jika diduetkan),” ucap politik senior yang akrab disapa Aming ini saat ditemui di Kantor DPD PDI Perjuangan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (22/5/2024).
Aming mengakui, Anies masih memiliki basis dukungan yang besar di Jakarta sehingga peluangnya menang pun cukup besar.
Hal ini bisa terlihat dari hasil Pemilu 2024 lalu dimana tiga partai pengusung Anies, yaitu PKS, NasDem, dan PKB mengalami lonjakan suara cukup besar di Pileg DPRD DKI Jakarta.
“Pak Anies kuat yah di DKI, itu harus diakui kalau kita lihat kemarin yang mendukung pak Anies, semua (partai koalisi suaranya naik semua,” ujarnya.
Blak-blakan PKS Buka Peluang Duet Anies-Pras
Wacana duet Anies-Pras ini sebelumnya juga mendapat tanggapan positif dari Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin.
Ia menyebut, PKS membuka pintu lebar-lebar untuk berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung duet Anies-Pras.
“Kami sangat terbuka peluang untuk koalisi dengan partai manapun. Semakin besar koalisi semakin terbuka ruang kolaborasi untuk kebaikan warga Jakarta,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (24/5/2024).
Khoirudin pun menyebut, hubungan PKS dan PDIP cukup baik. Bahkan, komunikasi pun sudah dijalin usai Pemilu 2024 lalu.
Hanya saja, ia menampik bahwa komunikasi yang dilakukan terkait Pilkada Jakarta 2024.
“Dengan PDIP sudah ketemu bahas permasalahan Jakarta, tapi belum (membahas) kepada figur cawagub,” tuturnya.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca berita dan artikel menarik dari TribunJakarta.com lainnya di Google News.