TRIBUNJAKARTA.COM - Pengacara Razman Nasution membuat geger mengumumkan bila sosok Pegi Setiawan alias Perong merupakan suporter bola The Jak Garis Keras.
Sosok Pegi Setiawan yang ditangkap karena diduga terlibat kasus pembunuhan Vina Cirebon, disebut sosok yang brutal tergabung di kelompok Jak Garis Keras.
Jak Garis Keras merupakan suporter sepak bola pendukung tim Persija Jakarta.
"Jak Garis Keras ini merupakan kelompok suporter Persija di Cirebon yang sering terlibat beberapa kali bentrok antara suporter," kata Razman Nasution dalam konpers yang ditayangkan Kompas TV.
Temuan data itu, kata Razman, dinilai kontra produktif dengan keterangan keluarga yang menyebutkan bahwa Perong adalah anak yang lugu dan polos.
Bahkan, Razman menyebut Pegi selalu terdepan kala ada bentrokan antar suporter.
"Dari informasi yang kami terima, saudara PS ini diduga punya kelompok yang disebut Jak Garis Keras," katanya.
"Dalam kelompok ini PS menjadi aksi terdepan manakala terjadi aksi-aksi bentrok, PS ini yang di depan," kata Razman.
Bahkan, di kalangan anak muda banyak yang mengenalnya.
Pegi Setiawan disebut sering melakukan sweeping terhadap Bobotoh, kelompok suporter bola Persib Bandung.
Menurutnya Pegi Setiawan kerap mempreteli kaus bobotoh hingga atribut suporter asal Bandung tersebut.
"Kalau kita lihat di televisi di depan, kelihatan orang yang sangat lugu, data yang kami terima tidak begitu. Kita mau gambarkan kontra produktif degan keterangan pihak keluarga dia, yang mengatakan polos," ujar Razman.
Tuduhan yang disampaikan Razman Nasution masih belum bisa dibuktikan.
Belum ada bukti konkret yang ditampilkan ke publik.
TribunJakarta coba mengkonfirmasi kabar tersebut ke Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno.
Namun, sampai berita ini diturunkan, Diky Soemarno masih belum membalas pesan dan telepon wartawan Tribunjakarta.com.
Selain itu, Pengurus Pusat (PP) The Jakmania masih bungkam dan belum ada pernyataan sikap perihal tuduhan yang menyangkut nama organisasinya.
Suporter The Jakmania Kena Tuduh
Pegi Setiawan alias Perong ditangkap Polda Jawa Barat karena dinilai terlibat dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Perong dituding menjadi dalang atas tewasnya Vina dan Eky pada tahun 2016.
Sebelum ditangkap, Pegi Setiawan sempat diduga dan dikaitkan termasuk dalam geng motor Moonraker yang kerap berselisih paham dengan XTC.
Namun belakangan ini, tudingan itu ditepis XTC dan Moonraker.
Kini Pegi Setiawan dikaitkan dengan kelompong suporter sepak bola.
Ya, Pegi Setiawan diduga merupakan anggota suporter Persija Jakarta, Jakmania Garis Keras di Cirebon yang kerap berbenturan dengan Bobotoh.
Dugaan pernyataan kontroversial itu disampaikan pengacara Razman Nasution.
Razman dalam pernyataannya jelas menyebut bahwa diduga Pegi Setiawan bagian dari kelompok pendukung Persija garis keras.
Menurut Razman bahkan Pegi Setiawan kerap bentrok antar kelompok suporter di Cirebon.
Razman menyebut bahwa Pegi Setiawan kerap mengambil kaos Bobotoh hingga atribut Persib saat melakukan sweeping itu.
"Kita mau gambarkan kontra produktif degan keterangan pihak keluarga dia, yang mengatakan polos," ujar Razman.
Pegi Setiawan Disebut Bukan Korban Salah Tangkap
Razman Nasution mengatakan, Pegi sengaja digambarkan sebagai orang pendiam untuk mendapatkan simpati dari publik.
Karenanya Razman percaya bahwa Pegi bukan korban salah tangkap dan Polda Jabar pasti memiliki bukti kuat Pegi adalah pelaku pembunuhan Vina yang selama ini buron.
Razman menjelaskan ayah Pegi, Rudi Irawan juga patut menjadi orang yang harus dicurigai membantu menyembunyikan Pegi.
"Adapun tentang orang tuanya PS, ayahnya di Cirebon menggunakan nama Rudy Irawan. Tapi di Bandung menggunakan A Saprudi. Ini berubah-berubah," ujarnya.
Menurut Razman dari data yang dimilikinya diduga ayah Pegi memiliki KTP ganda.
"Kita tidak menuduh siapa pun. Tapi data yang kami punya ini orang tuanya PS punya KTP ganda," katanya.
Ramzan mengatakan ayah Pegi merupakan sosok yang patut dicurigai karena identitasnya kerap berubah-ubah.
Ia juga mempertanyakan motif ayah Pegi melakukan hal itu.
Sebab kata Razman jika disengaja, bisa terjerat pidana karena melanggar UU Kependudukan.
Di mana setiap orang dilarang membuat data pribadi palsu atau memalsukan data pribadi dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, yang dapat mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan diancam pidana 6 tahun penjara.
"Saya mendorong Polda Jabar untuk memeriksa Rudi Irawan atau A Saprudi atau ayah PS. Beliau diduga ber-KTP ganda," katanya.
Hotman Paris diduga Beri Sindiran Menohok
Pasca Razman Nasution muncul membela Pegi, Hotman Paris Hutapea mendadak menyindir soal oknum pengacara yang turut menyoroti kasus pembunuhan kliennya, Vina Cirebon.
Melalui Instagramnya, Hotman Paris memberikan sindiran keras kepada sejumlah pengacara yang angkat bicara soal kasus Vina Cirebon.
Sebagai kuasa hukum keluarga Vina, Hotman Paris menentang keras dengan adanya oknum pengacara yang tiba-tiba nimbrung diduga hanya ingin mencari popularitas.
"Hotman 911 sangat menentang keras adanya oknum pengacara yang tiba-tiba nimbrung ngaku sebagai kuasa hukum keluarga Vina Cirebon, apakah anda mencari kepopularitas? Ingat! membantu rakyat untuk mencari kepopularitas maka prestasi anda tidak akan dihargai, anda tidak akan dipercaya," sindir Hotman Paris, Minggu, (2/6/2024).
Ia menegaskan bahwa pihaknya bekerja secara profesional membela keluarga Vina demi mendapat keadilan.
Menurut Hotman Paris, dirinya ingin agar kasus ini terungkap tanpa meminta imbalan apapun, sehingga ia kerap menolak tawaran wawancara di televisi.
"Saya melakukan itu bukan untuk mencari popularitas, tapi murni untuk membantu, jadi kalau kamu pengacara yang pernah dipecat kliennya karena minta-minta uang melulu, udah deh tahu dirilah, rakyat tidak akan mempercayai kamu," paparnya.
Dalam keterangan unggahanya itu, Hotman pun menuliskan sejumlah prestasi kasus yang pernah ditanganinya dari berbagai daerah.
"Ada oknum pengacara mau Nebeng nama!!!Pengacara ngak laku!!!!!Rekapitulasi Aduan Kasus Hotman 911:," tulisnya.
"Oknum pengacara sekarang yang ikut-ikutan ngomong ikut-ikutan nimbrung padahal gak ada yang minta dia, gak tahu malu," kata Hotman dalam video di Instagram-nya, Sabtu (1/6/2024).
Tak berhenti disitu, pada unggahan lainnya, Hotman Paris juga kembali meyentil sosok oknum pengacara yang jadi sasaran dari sindirannya.
Hotman menyarankan agar oknum pengacara yang disindirnya membuka seribu Hotman 911 di Indonesia.
"Berapa perlunya 1000 lembaga seperti Hotman 911! Bukan pengacara kura kura ninja yg mau nimbrumg mau tense!!! Hotman selalu nolak live di tv one, cnn? I news dll tapi minta junior yg tampil: putri, Intan Dlll! Niat Bantu rakyat! Bukan Cari popular krn sudah popular," kata Hotman Paris.
"Oknum cari popularitas ! Oknum tebal muka! Oknum pengacara pakai penderitaan rakyat utk cari nama! Ha ha salam kura kura…..!".
Meski tak menyebutkan namanya, sejumlah warganet menerka bahwa sosok yang disindir Hotman adalah pengacara Razman Nasution.
"Razman Arif Nasution pasti," tulis akun Instagram @sawodbersujud.
"Razman gaes (emoji tertawa dua kali) sama Farhat," tulis akun Instagram @ariskhaway.
Sebelumnya, ada sejumlah pengacara yang mendampingi tersangka pembunuhan Vina.
Misalnya Farhat Abbas yang kini bersama Titin Prialianti, membantu mendampingi Saka Tatal mantan terpidana kasus pembunhan Vina Cirebon.
Kemudian ada Sugianti Irianti, pengacara Pegi Setiawan yang akan mengajukan gugatan praperadilan.
Sugianti mengklaim, ada lebih dari 64 pengacara yang bergabung untuk membuktikan bahwa Pegi tidak bersalah.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya