DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Dicecar Razman Nasution, Rudi Irawan Ayah Pegi Akui Punya Identitas Ganda: Punya 1 KTP Tapi 2 KK

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Razman Arif Nasution dan Rudi Irawan. Pengacara Razman Nasution langsung mencecar ayah Pegi Setiawan, Rudi Irawan mengenai identitas ganda.

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pengacara Razman Nasution langsung mencecar ayah Pegi Setiawan, Rudi Irawan mengenai identitas ganda.

Razman mendapatkan informasi bahwa ayah Pegi Setiawan memiliki dua identitas yakni Rudi Irawan bila di Cirebon dan A. Saprudin di Bandung.

Diketahui Pegi Setiawan merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus Vina Cirebon yang kini telah ditangkap polisi.

Razman Nasution bertemu ayah Pegi Setiawan dalam acara Rakyat Bersuara dikutip TribunJakarta dari akun Youtube Official iNews pada Rabu (5/6/2024).

"Betul pak?" tanya Razman.

"Itu masalah perkawinan," kata Rudi Irawan.

"Kenapa pak?" tanya Razman kembali.

"Istri tua tidak tahu, saya kawin di sini lagi," kata Rudi.

"Bapak menikah memalsukan identitas," kata Razman.

"Tidak pak," jawab Rudi.

Razman menegaskan ayah Pegi Setiawan melakukan pemalsuan identitas. Ia menanyakan ayah Pegi yang menikah lagi di Bandung tanpa persetujuan istri pertama. Kemudian mengubah nama.

"Mengubah indentitas bapak?" tanya Razman lagi.

"Merubah KK (kartu keluarga), nikah benar. Nikah di KUA," kata ayah Pegi.

Rudi Irawan pun mengakui memiliki dua KK. Tetapi ia membantah mempunyai dua KTP.

Razman lalu mengaitkan perilaku yang dilakukan ayah Pegi Setiawan itu dengan peristiwa yang menimpa Pegi Setiawan saat ini.

"Saya jelaskan berdasarkan kerangka berpikir saya. Apa yang disampaikan oleh orangtua Pegi ini sudah jelas membuat dua pernyataan yang berbeda. Bahkan kita tahu, Pegi bareng beliau dibuat namanya Robi. Robi nama samaran," kata Razman.

"Pengakuan dari Lusi (adik Pegi) sengaja dibuat (nama samaran) takut sama istri bapak. Mohon maaaf baik Pak Rudi, baik Pegi. Saya mencurigai bapak dan anak berbohong dalam kasus ini. Saya yakin Pegi pelakunya," kata Razman.

Pernyataan Razman buru-buru dibantah pengacara Rudi Irawan, Dendi Rukmantika.

Ia lalu menjelaskan mengenai dua identitas Rudi Irawan. Dua identitas itu menurut Dendi berawal saat Rudi saat pindah ke Bandung pada tahun 2007.

Dimana, Rudi bekerja di sebuah hotel ternama di Kota Bandung. Kemudian, Rudi berkenalan dengan penjual nasi bernama Tuti kemudian berpacaran dan menikah di Banjaran.

Dendi mengungkapkan Rudi mengganti identitas A. Saprudin bertujuan menikahi Tuti dengan status bujangan.

"Tidak ada hubungan dengan pembunuhan," kata Dendi.

Namun Razman menilai kecurigaan itu tetap muncuk karena keterangan Rudi Irawan yang berbeliti-belit.

"Maka muncul kecurigaan kita," kata Razman.

"Pegi Perong bukan Pegi Setiawan anaknya pak Rudi," tegas Dendi.

Tuding Pegi Jak Mania Garis Keras

Sebelumnya, Razman juga menuding Pegi bukan sosok yang lugu dan polos seperti yang diungkap keluarga dan teman-temannya.

Razman mengaku mengulik sosok Pegi dan mendapati data bahwa Pegi seorang suporter klub bola asal Jakarta, Persija Jakarta, garis keras.

Razman menyebut Pegi tergabung di kelompok Jak Garis Keras.

"Jak garis keras ini merupakan kelompok suporter Persija di Cirebon yang sering terlibat beberapa kali bentrok antara suporter," kata Razman.

Bahkan, Razman menyebut Pegi selalu terdepan kala ada bentrokan antarsuporter.

"Dari informasi yang kami terima, saudara PS ini diduga punya kelompok yang disebut Jak Garis Keras. Dalam kelompok ini PS menjadi aksi terdepan manakala terjadi aksi-aksi bentrok, PS ini yang di depan," kata Razman.

Bahkan katanya di kalangan anak muda yang mengenalnya, Pegi disebut sering melakukan sweeping terhadap bobotoh, kelompok suporter bola Persib Bandung.

Menurutnya Pegi kerap mempreteli kaus bobotoh hingga atribut suporter asal Bandung tersebut.

"Kalau kita lihat di televisi di depan, kelihatan orang yang sangat lugu, data yang kami terima tidak begitu. Kita mau gambarkan kontra produktif degan keterangan pihak keluarga dia, yang mengatakan polos," ujar Razman.

Karenanya Razman berharap polisi mendalami temuannya itu.

"Kami mohon Pak Dirkrimum Polda Jabar yang sekarang, sudah dibantu oleh Bareskrim untuk memeriksa kelompok Jak Garis Keras ini dan orang-orang yang suka ribut. Karena ini berbahaya," katanya.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Berita Terkini