TRIBUNJAKARTA.COM - Rasa takut jelang melahirkan sangat wajar dirasakan para wanita, apalagi untuk yang baru pertama kali.
Namun bagi sebagian wanita, ada yang saking takutnya sampai membuat cemas berlebihan bahkan depresi.
Bidan Ony Christy alias Bidan Kriwil mengatakan ketakutan itu disebut sebagai toxophobia.
"Suatu kondisi dimana seorang ibu ini takut melahirkan walau si ibu pengen punya anak, toxophobio ini punya treatment yang lebih dari pada cemas biasanya," ucapnya dikutip dari YouTube pribadinya.
Lalu bagaimana cara mengatasi takut melahirkan?
1. Bekali diri dengan ilmu
Bidan Kriwil mengatakan, seorang mama yang hendak melahirkan bisa membekali diri dengan ilmu.
Ilmu soal melahirkan, nifas, hingga menyusui.
"Karena dengan mengetahui bagaimana prosesnya, itu jadi punya gambaran, kalau ada gambaran kita kayak ada bayangan," katanya.
2. Buat perencaan persalinan
Jika mama sudah membekali dengan ilmu, mama bisa buat perencanaan persalinan.
Misalnya mama ingin melahirkan dengan cara apa, dengan siapa, dan dimana.
"Jika sudah diplan, alam bawah sadar akan merasa semua sudah teroganisir," kata Bidan Kriwil.
3. Curhat dengan provider
Jangan dipendam sendiri ya Ma kalau merasa takut.
Mama bisa curhat ke provider atau penolong persalinan.
"Provider persalinan yang baik akan mendengar curhatan dari pasien-pasiennya," sambungnya.
4. Meditasi
Meditasi akan sangat membantu mengatasi ketakutan mama soal melahirkan.
"Ketika kita sadar betul bahwa kehamilan itu memang begini, persalinan memang begitu. Nantinya kita akan lebih bisa menerima,"
"Ketika sudah menerima, kita akan lebih siap, kalau sudah siap ketakutan akan berkurang," katanya.
Meditasi bisa dilakukan 5-10 menit setiap pagi.
Gairah seksual menurun setelah melahirkan?
Ternyata ada beberapa penyebab gairah seksual menurun setelah mama melahirkan.
Kondisi ini dialami oleh beberapa wanita dan masih dikatakan wajar.
Masih dikatakan Bidan Kriwil, ada beberapa penyebab gairah seksual menurun setelah melahirkan:
1. Perubahan hormon
Setelah persalinan, hormon ekstrogen dalam tubuh menurun.
Kondisi ini yang menyebabkan gairah seksual menurun.
"Jadi ibunya males gitu melakukan hubungan. Hormon ini biasanya setelah masa nifas selesai lama-lama akan balance lagi," ucapnya.
Sambil menunggu hormon kembali normal, mama bisa melakukan gaya hidup sehat.
2. Perubahan peran
Setelah melahirkan apalagi anak pertama, seorang wanita pasti melakukan proses adaptasi menjadi ibu.
Proses adaptasi di awal ini bisa menyebabkan baby blues, post partum depresion, atau kelehan biasa gitu.
Kelelahan itulah yang berpengaruh kepada gairah seksual.
"Tentu saja kalau masalahnya pada kelelahan, adaptasi jadi orangtua. Di sini suami bisa bantu istrinya, bergantian mengurus bayi, sehingga istri tidak terlalu lelah, otaknya tidak terlalu capek," sambungnya.
"Ketika ibu lebih rileks, gak kelelahan, tentu saja akan waktu untuk memikirkan waktu bersama pasangan," kata Bidan Kriwil.
3. Trauma rasa sakit
Trauma setelah melahirkan juga menjadi penyebab gairah seksual menurun.
Terutama kepada mama yang melahirkan pervaginam.
4. Perubahan bentuk tubuh
Perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan membuat sebagian besar mama merasa tak percaya diri.
Mama pun jadi merasa takut, insecure, dan khawatir pasangan tak menerima.
Di sinilah peran suami sangat penting.
Suami harus memberikan dukungan penuh kepada sang istri supaya kepercayaan dirinya balik lagi.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya