TRIBUNJAKARTA.COM - Kuasa hukum lima terpidana kasus Vina Cirebon, Nicholay Aprilindo, meminta kepolisian untuk memeriksa kembali Aep.
Permintaan ini menyusul bebasnya Pegi Setiawan berdasar hasil keputusan pengadilan dalam sidang praperadilan yang menyebut bahwa status tersangka terhadap Pegi tidak sah.
Aep pun diusulkan untuk diperiksa kembali karena ia merupakan sosok yang pertama kali melaporkan para tersangka kepada Iptu Rudiana yang merupakan ayah dari korban Eky.
"Aep ini merupakan saksi kunci yang pertama kali melaporkan tentang para tersangka, saat itu masih tersangka, kepada Iptu Rudiana dan 11 nama tersangka itu, dilaporkan oleh Aep kepada Iptu Rudiana. Delapan orang diadili, tiga jadi DPO. Ini yang jadi permasalahan," kata Nicho dikutip dari siaran Youtube Official iNews, tayang Sabtu (13/7/2024).
Aep jadi orang yang paling dicari usai kebebasan Pegi Setiawan pada Senin (8/7/2024) lalu.
Hal ini karena sosok Aep-lah yang mengungkapkan kronologi pembunuhan di tahun 2016 silam.
Menurut Nicho, selain sebagai saksi kunci, patut diduga orang yang pertama kali melaporkan peristiwa itu merupakan tersangka atau mungkin terlibat.
"Oleh karena itu, berkali-kali saya sampaikan pihak penyidik dalam hal ini kepolisian, baik Polda Jabar dan Polres Cirebon memeriksa kembali Aep,"
"Dan saya juga lebih meyakinkan apabila kasus ini ditarik oleh Mabes Polri. Manakala langkah hukum telah kami lakukan, misal dengan kami melakukan PK (peninjauan kembali)," bebernya.
Ayah Beberkan Aep Ngekos di Bandung
Ayah kandung Aep membeberkan perlakuan 'istimewa' Polda Jawa Barat kepada putranya.
Hal ini disampaikan oleh Ayah Aep, saat didatangi Youtuber sekaligus politikis Dedi Mulyadi, di rumahnya kawasan Cikarang, Bekasi.
Saat ditanya soal keberadaan Aep, ayahnya itu menyebut bahwa Aep tidak ada di rumah.
Ayah Aep menjelaskan putranya yang merupakan anak sulung kini tidak ada di rumah.
Ia mengatakan, bahwa Aep justru berada di Polda Jabar.
Jawaban ini pun sontak membuat Dedi Mulyadi kaget.
"Aep dimana?" tanya Dedi Mulyadi.
"Di Bandung, di Polda," jawab ayah Aep.
"Ngapain di Polda?" ucap Dedi Mulyadi keheranan.
Ayah Aep menjelaskan, kalau anaknya kerap dijemput oleh Polda Jabar. Aep disebut hanya sesekali pulang ke Cikarang.
Pengakuan ayah Aep ini pun, semakin membuat Dedi Mulyadi kebingungan.
"Pulang ke Cikarang sebentar, terus balik ke Polda lagi," ucap ayah Aep.
"Masa diam di Polda tapi enggak ditahan?" tanya Dedi Mulyadi.
"Dijemput mulu, emang di Polda terus," imbuhnya.
Saat ditanya apa yang dilakukan Aep di Polda Jabar, Ayah Aep tak bisa menjelaskan lebih terperinci.
Meski kerap dijemput, Ia mengatakan Aep tidak tidur di Polda Jabar melainkan di sebuah indekos.
"Kan enggak bisa diem aja di Polda kalau bukan tahanan mah?" tanya Dedi Mulyadi.
"Jadi diemnnya mah di kosan di Bandung," ucap ayah Aep.
Saat ditanya siapa yang membayar biaya indekos Aep, ayah itu mengaku tak tahu.
Terlebih, sepengetahuan Dedi Muyadi, Aep tidak memiliki pekerjaan.
Dedi Mulyadi menduga-duga biaya indekos Aep, ditanggung oleh pihak Polda Jabar.
"Yang bayar kosannya siapa?" tanya Dedi Mulyadi.
"Enggak tahu deh," kata ayah Aep.
"Kan enggak kerja," celetuk Dedi Mulyaid.
"Kalau itu mah saya kurang paham," jawab Ayah Aep
"Dia kan dianter jemput (Polda Jabar). Dia biayain juga kali?" ucap Dedi Mulyadi.
"Nggak tahu saya," ujar Ayah Aep.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.