TRIBUNJAKARTA.COM - Apakah sakit ginjal pada anak bisa disembuhkan? begini kata dokter.
Gagal ginjal, merupakan suatu kondisi di mana ginjal tidak mampu menjalankan fungsinya untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah.
Kondisi ini, membuat mereka yang mengalaminya harus melakukan cuci darah secara rutin.
Belakangan, beredar kabar bahwa pasien yang menjalani cuci darah tak hanya kalangan orang dewasa saja melainkan juga anak-anak.
Hal ini dikonfirmasi oleh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Berdasar data yang disebutkan oleh Dokter spesialis anak RSCM, Eka Laksmi Hidayati, ada sekitar 60 pasien anak-anak harus menjalani cuci darah secara rutin di rumah sakit tersebut saat ini, dan 30 di antaranya melakukan hemodialisa.
Banyaknya anak yang cuci darah di sini dikarenakan RSCM jadi rumah sakit rujukan untuk penyakit ginjal dari seluruh Indonesia.
Menurut dokter Eka, gangguan ginjal yang dialami pada anak umumnya berbeda dengan orang dewasa
"Untuk balita memang yang sering adalah kelainan ginjal bawaan yakni bentuknya dan fungsinya yang tidak normal atau sindrom nefrotik kongenital," kata dr Eka beberapa waktu lalu.
Berikut ini beberapa penyebab gagal ginjal pada anak berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman Ayo Sehat Kementerian Kesehatan:
- Kelainan bawaan: Seperti ginjal polikistik atau hipoplasia ginjal.
- Glomerulonefritis: Peradangan pada glomeruli, bagian ginjal yang membantu menyaring darah.
- Infeksi ginjal: Seperti pielonefritis.
- Penyakit autoimun: Seperti lupus atau nefritis interstisial.
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak Eka Hospital BSD Marissa Tania Stephanie Pudjiadi menjelaskan ada beberapa faktor yang memicu anak harus melakukan cuci darah karena ginjal yang rusak, diantaranya sebagai berikut:
- Penyakit Ginjal Bawaan: Beberapa anak dilahirkan dengan kondisi ginjal yang tidak sempurna, sehingga fungsi penyaringan darah terganggu sejak lahir
- Infeksi saluran kemih yang berulang atau infeksi serius lainnya yang dapat merusak ginjal.
- Beberapa kelainan genetik yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal progresif.
- Penyakit kronis seperti diabetes melitus, hipertensi, dan glomerulonefritis (peradangan pada glomerulus ginjal) yang merusak ginjal dalam jangka panjang.
- Penyumbatan pada saluran kemih yang menyebabkan tekanan pada ginjal dan merusak fungsinya.
- Paparan bahan kimia berbahaya, obat-obatan tertentu, yang meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
Apakah kerusakan pada ginjal bisa disembuhkan?
Mengenai ini, dr Marissa menyebut bahwa kerusakan ginjal yang sudah parah tidak dapat disembuhkan sepenuhnya.
Akan tetapi dengan pengobatan yang tepat, perkembangan penyakit ginjal dapat diperlambat sehingga kualitas hidup anak dapat ditingkatkan.
Anak-anak yang harus menjalani cuci darah atau transplantasi ginjal biasanya harus menjalani pengobatan ini seumur hidup. Namun, dengan dukungan keluarga, tenaga medis, dan kemajuan teknologi, mereka tetap dapat menjalani hidup yang aktif dan produktif.
"Deteksi dini, pencegahan yang tepat, dan pengobatan yang memadai, banyak kasus penyakit ginjal pada anak dapat dikelola dengan baik," bebernya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.