TRIBUNJAKARTA.COM - Tak cuma balita, seorang influencer parenting di Depok diduga injak hingga pukul bayi yang sedang tengkurap.
Bayi yang tak berdosa itu tiba-tiba diinjak oleh influencer parenting yang diduga pemilik daycare tersebut berinisial MI.
Kelakuan jahat MI terekam CCTV yang terpasang di daycare yang berada di Harjamukti, Cimanggis, Depok tersebut.
Ada beberapa video bukti penganiayaan yang diduga dilakukan MI.
Video pertama yang viral memperlihatkan MI yang melakukan penganiayaan kepada balita perempuan mengenakan kaos pink pada tanggal 10 Juni 2024.
Balita tersebut berinisial MK (2).
Saat itu merupakan pekan-pekan awal MK memasuki daycare milik MI, di mana seharusnya korban masih dalam tahap adaptasi.
Dalam video terlihat MI memukul, memeluk, menendang, hingga membanting korban.
Korban pun menangis sembari memeluk kaki pelaku.
Di video berikutnya terlihat MI masuk dan menghampiri bayi yang sedang tengkurap.
Entah ada angin apa MI tiba-tiba saja menginjak bayi tersebut.
Tak cuma itu, MI juga memukul bayi tersebut.
Orangtua MK, Rizki Dwi Utari (28) akhirnya melaporkan MI ke Polres Depok atas tindakan yang dilakukannya.
Rizki mengatakan, peristiwa dugaan penganiayaan buah hatinya terjadi di daycare pelaku pada Senin (10/6/2024).
Saat itu merupakan pekan-pekan awal MK memasuki daycare milik MI, di mana seharusnya korban masih dalam tahap adaptasi.
“Tanggal 10 Juni 2024, itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh sampai dia tersungkur, lalu juga ada ditusuk (alat) di bagian punggung,” kata Rizki di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
“Bukti itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare,” ujar Rizki melanjutkan.
Sebelum mengantongi bukti CCTV atau tepatnya saat baru mengetahui badan MK penuh memar, Rizki sempat menghubungi pihak daycare untuk bertanya lebih lanjut.
Tetapi saat itu pihak daycare masih mengelak.
Rizki dan sang suami berpikir positif bahwa memar pada tubuh anak mereka disebabkan sakit, mengingat pada momen tersebut sang buah hati tengah demam.
Kemudian, Rizki membawa MK ke dokter untuk mencari tahu penyebab pasti memar pada tubuh korban.
“Jadi, kami bawa anak saya ke pihak dokter dan dokter melakukan screening sampai ke cek lab dan tes darah. Hasilnya semuanya bagus,” tutur Rizki. “Jadi, dokter menyimpulkan bahwa memar itu bukan dari demamnya. Tapi karena ada benturan atau ada tekanan, sehingga badan anak saya memar-memar,” lanjutnya.
Meski telah mendapatkan kesimpulan dari dokter, lagi-lagi Rizki masih berpikir positif.
Ia merasa tak yakin pihak daycare menyiksa MK. Sampai pada 24 Juli 2024, Rizki mendapatkan laporan dari salah satu guru daycare yang menyatakan bahwa MK mendapat penganiayaan dari MI.
Pernyataan guru itu diperkuat dengan video rekaman CCTV.
“(Tapi) Alhamdulillah, tanggal 24 kemarin itu, guru-guru melaporkan (ke saya). Karena mereka juga baru tahu, ternyata ada bukti itu (CCTV),” tutur Rizki.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya