Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Bakal Calon Gubernur Ridwan Kamil menjanjikan bakal menyiapkan dokter keliling untuk warga menengah ke bawah bila terpilih sebagai Gubernur Jakarta.
Program ini disebut Ridwan Kamil, sebagai komitmen pihaknya dalam memberikan akses pelayanan kepada semua kalangan masyarakat.
“Kami ada program visiting doctor atau dokter keliling untuk duafa dan lansia, karena mereka kan susah bergerak ke rumah sakit,” ucapnya, Rabu (18/9/2024).
Ia pun menyebut, program ini sebagai bukti kepada masyarakat bahwa negara akan hadir, khususnya untuk warga menengah ke bawah.
“Jadi dalam konsep pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), tidak selalu warga datang ke negara, tapi saatnya negara selalu datang kepada warga,” ujarnya.
Di sektor pendidikan, Ridwan Kamil mengaku mendukung upaya DPRD dan Pemprov DKI Jakarta yang kini tengah menggodok program sekolah swasta gratis.
Menurut rencana, program ini akan mulai dijalankan pada tahun ajaran 2025/2026 mendatang.
Lewat program ini, diharapkan anak-anak Jakarta yang tak mendapat kuota di sekolah negeri dapat tetap mengenyam pendidikan.
“Kalau masalah pendidikan, kami mendukung DPRD yang akan menggratiskan anak-anak yang tidak mampu, tidak hanya di sekolah negeri, tapi juga di swasta,” tuturnya.
Targetkan Satu Putaran di Pilkada Jakarta
Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menargetkan bisa menang satu putaran di Pilkada Jakarta 2024.
Target tinggi yang dicanangkan pasangan yang disokong Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus ini pun dinilai cukup realistis.
Apalagi, hasil jajak pendapat teranyar yang dikeluarkan Proximity Indonesia menempatkan Ridwan Kamil-Suswono sebagai pasangan yang memiliki elektabilitas tertinggi dengan 56,50 persen.
Pengamat Politik Ujang Komarudin menyebut, peluang Ridwan Kamil-Suswono menang satu putaran terbuka lebar bila mereka bisa mempertahankan elektabilitasnya di atas 50 persen hingga November mendatang.
“Bisa saja pasangan Ridwan Kamil-Suswono menang satu putaran, tapi bisa juga dua putaran. Harus dilihat survei terakhir di awal November dulu,” ucapnya, Rabu (18/9/2024).
“Kalau elektabilitasnya tetap di atas 50 persen satu putaran sangat mungkin. Kalau enggak di atas 50 persen bisa jadi dua putaran,” sambungnya.
Pengamat dari Universitas Al-Azhar ini bilang, pasangan RIDO punya pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan, yaitu terkait akseptabilitas atau penerimaan masyarakat.
Hal ini dikatakan Ujang merujuk pada sejumlah peristiwa penolakan yang dialami Ridwan Kamil saat berkunjung ke sejumlah wilayah di Jakarta.
Seperti yang terjadi saat eks Gubernur Jawa Barat itu tengah berziarah ke Makam Mbah Priok di kawasan Jakarta Utara dan saat Ridwan Kamil berkunjung ke wilayah Jatinegara, Jakarta Timur.
Belum lagi sikap antipati kelompok suporter Persija Jakarta, Jakmania yang terus-terusnya ditunjukkan kepada Ridwan Kamil.
“Kalau ingin menang itu harus punya popularitas, elektabilitas, eksistensi, dan ada akseptabilitas. Akseptabilitas ini penerimaan publik, warga Jakarta,” ujarnya.
Dari keempat unsur tersebut, Ujang menyebut, Ridwan Kamil sudah memenuhi tiga kriteria lainnya.
Oleh sebab itu, Ridwan Kamil-Suswono saat ini harus bisa mendekati masyarakat Jakarta, sehingga target menang satu putaran bisa terpenuhi.
“Sekarang tergantung apakah Ridwan Kamil bisa mendekati warga Jakarta agar tidak ada penolakan lagi. Karena, kalau ada penolakan ya harus didekati,” tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya