TRIBUNJAKARTA.COM - Simak sosok Djayadi Hanan dan Hanta Yuda di balik Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia.
Kedua lembaga survei itu menjadi sorotan karena merilis hasil survei Pilkada Jakarta 2024 yang berbeda dalam jangka waktu yang berdekatan.
Buntut hasil survei yang berbeda membuat Tim Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) menggelar rapat.
Persepi juga akan memanggil kedua lembaga itu untuk melakukan klarifikasi mengenai hasil survei Pilkada Jakarta.
Anggota Dewan Etik Persepsi, Saiful Mujani mengatakan pihaknya akan menggelar audit forensi bila alasan kedua lembaga survei itu tidak jelas.
“Kalau dua langkah tadi tidak menjawab masalah maka akan dilakukan survei ulang oleh tim khusus Perpesi,” kata Saiful dikutip dari Wartakotalive.com.
Menurut Saiful, survei ulang akan dilakukan bersama-sama oleh dua lembaga survei tadi plus anggota Persepi lain yang ditunjuk oleh Dewan Etik Persepsi.
Sosok di Balik LSI dan Poltracking
Terungkap sosok di balik LSI dan Poltracking Indonesia. Djayadi Hanan menjabat sebagai Direktur Eksekutif LSI periode 2019-sekarang.
Sedangkan, pendiri dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia sejak tahun 2012 yakni Hanta Yuda AR.
Sosok Hanta Yuda
Dikuti dari laman Poltracking Indonesia, Hanta Yuda memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik dari Jurusan Politik Pemerintahan Universitas Gajah Mada (UGM).
Ia menjadi lulusan terbaik dengan predikat cumlaude.
Skripsinya tentang “Evaluasi Sistem Presidensial Era Pemerintahan SBY-JK” diterbitkan Gramedia Pustaka Utama dengan judul Presidensialisme Setengah Hati: Dari Dilema ke Kompromi, Studi tentang Kombinasi Sistem Presidensial dan Multipartai di Era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.”
Hanta juga memperoleh gelar Master Ilmu Politik dari Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia dengan yudisium cumlaude, dan tesisnya tentang “Faktor-faktor Penyebab Penurunan Kekuatan Elektoral Partai Golkar di Pemilu 2009″ terpilih sebagai salah satu penelitian terbaik yang dipresentasikan pada “Research Day” FISIP UI.
Hanta juga ikut serta dalam berbagai konferensi dan kursus singkat tentang demokrasi dan politik yang diselenggarakan beberapa universitas/lembaga nasional dan internasional.
Semasa kuliah, Hanta aktif di pergerakan mahasiswa, di antaranya menjadi Presiden Mahasiswa UGM dan Koordinator Pusat BEM se-Indonesia.
Hanta memperoleh penghargaan “Inspiring Alumni Award FISIPOL UGM” pada Dies Natalis FISIPOL UGM 2012.
Berstatus analis politik dan peneliti, Hanta juga mendalami kajian spesialis mengenai partai politik, pemilu, perilaku pemilih, sistem presidensial, kepemimpinan politik, dan demokratisasi.
Selain aktif melakukan berbagai aktivitas riset, Hanta juga aktif menjadi narasumber di berbagai forum seminar, workshop, pelatihan politik serta berbagai program talkshow politik di televisi.
Hanta juga telah menulis beberapa buku, puluhan artikel jurnal, dan ratusan kolom opini di berbagai majalah dan surat kabar nasional.
Beberapa chapter dalam buku yang telah ditulisnya: Potret Institusionalisasi Sistem Presidensial di Indonesia (2007); Konfigurasi Generasi Kepemimpinan Nasional (2008); Potret Institusionalisasi Partai Politik di Indonesia (2009); Politik Indonesia 2009: Partai Politik, Pemilu, dan Prospek Koalisi (2010); serta Kepresidenan Yudhoyono, Sekretariat Gabungan Koalisi, dan Pemerintahan Tersandera (2011) & Jejak Para Pemimpin (2014).
Atas karya, prestasi, konsistensi, dedikasi dan kontribusinya dalam riset dan analisa politik, Hanta memperoleh beberapa penghargaan, antara lain; Indonesian Creativity and Best Leader Award 2018, Indonesian Leaders Excellent Award 2019, Man & Women Best of 2019, Leadership Excellence & Profesional Development Award 2019, Pemimpin Perubahan Inspiratif & Inovatif Indonesia 2019, Creative & Innovative Leader & Professional Champions Award 2021, dan Best Leadership and Professional Award 2021.
Hanta juga menjabat sebagai CEO X-Sagha dan Sagha Creative. Perusahaan yang konsen pada layanan Market Research & Digital Marketing dan Creative & Digital Agency, Production House, Studios & Event Organizer.
Kini, Hanta juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Arroyyan Indonesia, sebuah yayasan sosial dan pendidikan yang konsen terhadap keterbukaan akses dan kualitas pendidikan terbaik bagi putra-putri terbaik anak yatim dan dhuafa.
Hanta berkomitmen mengambil bagian dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus menyiapkan calon pemimpin masa depan yang memiliki basis kuat secara intelektual, karakter, dan leadhership.
Sosok Djayadi Hanan
Dikutip dari laman LSI, Djayadi Hanan adalah Associate Professor (Lektor Kepala) dan Ketua Program Doktoral Ilmu Politik di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Djayadi juga mengajar ilmu politik di jurusan ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina dimana dia juga menjabat sebagai Direktur Paramadina Insitute for Education Reform (PIER).
Dia memiliki gelar doktor (Ph.D) di bidang perbandingan politik dari Ohio State University, Amerika Serikat.
Gelar master di bidang masalah-masalah internasional (international affairs) diperolehnya dari Ohio University, Athens, Amerika Serikat, dan gelar magister sains bidang ilmu politik ia dapat dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Djayadi adalah sarjana ilmu Administrasi Negara, lulusan Fisip Universitas Sriwijaya Palembang.
Djayadi juga pernah menjadi Direktur Penelitian di Universitas Paramadina, peneliti senior di the National Democratic Institute for International Affairs (NDI) – Indonesia, dan pengajar ilmu politik di Ohio State University, Amerika Serikat.
Tahun 2012, dia tinggal selama setahun di Harvad Kennedy School, dengan dibiayai oleh Harvard University, sebagai peneliti tamu (research fellow).
Di Harvard, Djayadi melakukan penelitian tentang sistem presidensial multipartai di negara-negara berkembang.
Bidang keahlian utamanya adalah perbandingan sistem pemerintahan, terutama sistem pemerintahan presidensial, hubungan eksekutif – legislatif, pemilu dan perilaku memilih, gerakan sosial dalam proses demokratisasi, dan peran pendidikan dalam budaya demokrasi.
Tulisannya dipublikasikan oleh sejumlah jurnal nasional dan internasional seperti Asian Survey, Contemporary Southeast Asia, International Journal of Asian Studies, Asia Policy, Jurnal Wacana Politik, Jurnal Prisma, Religio, Islamica, dan lain-lain.
Djayadi juga adalah narasumber berbagai media televisi, online maupun cetak, mengenai berbagai masalah politik nasional dan internasional. Buku yang sudah ia terbitkan antara lain berjudul Menakar Presidensialisme Multipartai di Indonesia, diterbitkan oleh Mizan (2014).
Berikut ini TribunJakarta.com merangkum hasil survei dari LSI dan Poltracking mengenai tren elektabilitas ketiga paslon yang bertarung di Pilkada Jakarta 2024.
Survei pertama LSI
Survei pertama LSI untuk Pilkada Jakarta digelar pada 6-12 September 2024. Sampel survei ini sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Hasilnya:
- Ridwan Kamil-Suswono 51,8 persen.
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,2 persen.
- Pramono Anung-Rano Karno 28,4 persen.
- Tidak menjawab 16,6 persen.
Survei pertama Poltracking
Survei pertama Poltracking Indonesia untuk Pilkada Jakarta dilakukan pada 9-15 September dengan melibatkan 1.200 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling dimana toleransi kesalahan di angka 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya:
- Ridwan Kamil-Suswono 47,5 persen.
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 5,1 persen.
- Pramono Anung-Rano Karno 31,5 persen.
- Tidak menjawab 15,9 persen.
Survei kedua LSI
Survei kedua LSI digelar pada 10-17 Oktober 2024. Populasi survei ini adalah warga Jakarta yang telah punya hak pilih.
Sampel sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Sampel berasal dari seluruh Kota Administrasi di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.
Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih. Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20 persen dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden.
Hasilnya:
- Ridwan Kamil-Suswono 37,4 persen.
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 6,6 persen.
- Pramono Anung-Rano Karno 41,6 persen.
- Tidak menjawab 14,4 persen.
Survei kedua Poltracking Indonesia
Survei ini digelar pada 10-16 Oktober 2024. Melibatkan 2000 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling dimana toleransi kesalahan di angka 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Klaster survei menjangkau 6 kabupaten/kota di Jakarta secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Hasilnya:
- Ridwan Kamil-Suswono 51,6 persen.
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,9 persen.
- Pramono Anung-Rano Karno 36,4 persen.
- Tidak menjawab 8,1 persen.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya