TRIBUNJAKARTA.COM - Video oknum ormas mengacak-acak anak TK yang sedang latihan drum band di Tangerang Selatan (Tangsel), memancing amarah masyarakat.
Bagaimana tidak, seorang pemuda dan pria paruh baya itu menjelma preman tak berbelas kasih. Mereka menggeruduk anak-anak sambil memalak gurunya.
Pemuda yang mengenakan celana loreng oranye bahkan sampai mengeluarkan pisau tanpa peduli banyaknya anak-anak TK yang melihat.
Keduanya juga merusak alat drum band yang sedang digunakan untuk latihan.
Belakangan diketahui, peristiwa tersebut terjadi di depan Yayasan An-Nahl Islamic School Perumahan Permata Pamulang, Kecamatan Setu, Tangsel, Jumat (14/2/2025) petang.
Wakil Ketua DPRD Tangsel, Maria Teresa Suhardja mengecam aksi premanisme itu.
"Tindakan Premanisme tersebut sungguh melukai hati anak-anak yang sedang semangat berlatih," kata Maria Teresa dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).
Sasa, sapaan Wakil Ketua DPRD Tangsel dari Fraksi Gerindra itu, juga langsung menghubungi Kapolres Tangsel saat video oknum ormas itu viral.
Jawaban Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkiriwang membuat lega, karena pelaku cepat ditangkap.
"Saya sangat apresiasi terhadap Kapolres Tangeran Selatan dan jajarannya. Respon cepat dari Kepolisian memberikan rasa percaya dan rasa aman di masyarakat," ujar perempuan yang 22 Febuari 2025 ini genap berusia 25 Tahun.
Sasa berharap para guru tetap mengajak anak-anak TK untuk kembali berlatih drum band.
Sementara, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, diminta untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak TK korban premanisme agar sembuh dari traumanya.
"Citra Tangerang Selatan sebagai kota yang ramah anak harus terus kita jaga dan perbaiki, kejadian seperti ini semoga tidak terulang," jelas Sasa.
Ditangkap
Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, mengatakan telah menangkap dua oknum ormas itu yang belakangan diketahui berinisial S alias M dan N alias D.
"Alhamdulillah kurang dari 24 jam kami sudah berhasil mengamankan pelaku. Ada dua orang. Berinsial S alias M dan N alis D," ujar Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).
Saat ini, polisi masih mengintrogasi kedua pelaku untuk mengetahui apa motif mereka mengamuk di depan guru dan anak-anak TK di Pamulang.
"(Motifnya) masih kita dalami dan sudah berapa kali serta sudah berapa banyak dia melakukan (aksi premanisme)," ucap dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya