Banjir di Jakarta

Lima Kendaraannya Terendam, Pria Ini Melamun Ratapi Banjir dari Atas Flyover Kalibata

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RATAPI KENDARAANNYA YANG TEREDAM BANJIR - Jumakir memilih duduk di atas Flyover Kalibata untuk melihat lima kendaraan miliknya yang terendam banjir di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/3/2025). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Jumakir memilih duduk di atas Flyover Kalibata, Jakarta Selatan meski gerimis turun di wilayah itu pada Selasa (4/3/2025) siang.

Bukan tanpa sebab ia berada di tempat itu. Pandangannya terus mengarah ke dua mikrolet yang seluruh badannya terendam banjir. Sebab, Jumakir adalah pemilik dari kendaraan tersebut.

"Iya itu punya saya mas," kata Jumakir membuka perbicangan saat ditemui TribunJakarta.com.

Jumakir mengaku memilih berada di atas Flyover Kalibata untuk memastikan dua mikrolet miliknya itu tidak terbawa arus banjir.

Pasalnya, lokasi mikrolet itu diparkir tak jauh dari Kali Ciliwung yang sudah meluap sehingga kekhawatiran Jumakir bahwa mobilnya bakal terbawa arus bisa saja terjadi.

"Saya pantau dari sini. Takutnya nanti malah kebawa arus," ujarnya.

Sebenarnya bukan hanya dua mikrolet itu saja kendaraan Jumakir yang terendam. Tiga motornya juga turut terendam.

"Yang kerendam itu Vixion, PCX dan Beat Street," ujarnya menyebutkan ketiga motor miliknya yang turut terendam.

Jumakir kemudian bercerita mengapa sejumlah kendaraannya itu bisa sampai terendam banjir. 

Alasan utamanya, karena ia semalam ketiduran saat air dengan cepat memasuki rumahnya yang berada di Cililitan, Kramat, Jati, Jakarta Timur.

"Kemarin pagi kan banjir, sorenya surut. Saya kecapean bersih-bersih, udah kecapean kebablasan tidur. Saya pikir gabakal naik kayak gini, gataunya naiknya lebih parah dari kemarin," kata Jumakir.

Padahal, ujar Jumakir, dua mikroletnya itu sudah diparkir di wilayah yang relatif tinggi sehingga dia tak menyangka bakal terendam.

"Biasanya ga pernah sampai kerendem. Paling cuma bannya aja. Ternyata ini banjirnya parah banget," ujarnya.

Sedangkan untuk ketinggian air di rumah Jumakir, ia menyebut sudah mencapai tiga meter.

"Sementara di rumah saya lantai duanya aja udah masuk. Keluarga udah pada ngungsi semua," ujarnya.

Banjir Terparah

Jumakir yang telah tinggal di wilayah Cililitan sejak tahun 2007 menyebut kali ini adalah banjir terparah yang pernah dialaminya.

"Ini yang terparah nih. Biasanya kan kalau dulu-dulu itu banjirnya parah kalau hujannya udah berhari-hari. Ini kan hujannya enggak lama, tapi emang banjir kirimannya yang parah makanya saya ga prediksi mobil bakal kena," ujarnya.

Kini, ia pun berharap banjir bisa cepat suruh agar kendaraannya bisa segera diperbaiki. Ia memprediksi kerugian yang dialami karena lima kendaraaannya terendam mencapai puluhan juta. 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

 

 

Berita Terkini