Viral di Media Sosial

Atlet Taekwondo Fidya Kamalinda Bantah Hilang Diculik, Suami Pernah Datangi Orangtua Malah Dikeroyok

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ATLET TAEKWONDO HILANG 10 TAHUN. Foto Hindarto dan Khodijah, kedua orang tua Fidya Kamalinda, atlet Taekwondo asal Kota Bandung, Jawa Barat. Fidya muncul menceritakan kehidupan peliknya setelah dikabarkan menghilang sejak tahun 2015.

TRIBUNJAKARTA.COM - Atlet Taekwondo Fidya Kamalinda membantah dengan tegas dirinya merupakan korban penculikan.

Wanita yang kini berusia 30 tahun itu mengaku kabur dari rumah karena keinginannya sendiri.

Fidya Kamalinda juga membantah suaminya berinisial Y, meminta sejumlah uang kepada orangtuanya, Hindarto (59) dan Khodijah (50).

Diketahui setelah kabur dari rumah di tahun 2015, Fidya Kamalinda dan Y menikah di bawah tangan.

Fidya Kamalinda dan Y kemudian dikaruniai seorang anak.

"Untuk tebusan Rp 50 juta tidak ada itu adalah fitnah. Tolong jangan seperti itu," ucap Fidya Kamalinda.

"Kasihan orang yang difitnah, beh sudah berhenti," imbuhnya.

Fidya Kamalinda meminta kedua orangtuanya untuk intropesi diri dan berhenti menyalahkan orang lain atas keputusan sang putri untuk kabur dari rumah.

"Tolong berhenti. Mari kita introspeksi bersama," kata Fidya Kamalinda.

"Membuat berita buatan sendiri yang tidak sesuai kenyataan, apakah tidak lelah?" imbuhnya.

Fidya Kamalinda lalu mengatakan Y pernah berinisiatif menemui orangtuanya, tanpa sepengetahuannya.

Namun orangtua Fidya Kamalinda malah menganiaya Y hingga terluka parah.

"Suami saya pernah datang menemui orangtua saya, dia datang sendiri tidak memberitahu saya," kata Fidya Kamalinda.

"Orang tua saya malah bawa pasukan, suami saya dipukul sampai gegar otak," imbuhnya.

Fidya Kamalinda mengaku dirinya hanya ingin diterima oleh orangtuanya.

Ia juga saat ini ingin focus dengan kebahagiaan anaknya.

"Kita telah mencoba segala cara untuk menjadi baik. Saya hanya ingin diterima, saya sudah tumbuh dewasa. Sekarang, umur saya 30 tahun," ujar Fidya Kamalinda.

"Jika kamu ingin mengatakan saya tidak patuh tidak apa-apa, tapi jangan menyalahkan orang lain,"

"Sekarang, saya hanya berusaha membuat anak saya bahagia. Saya tidak punya pikiran untuk nanti anak saya besar harus membiayai saya, saya tidak demikian. Karena saya tahu sakitnya,"

"Saya mohon padamu jangan ganggu lagi. Karena anak saya sudah sekolah, dan saya tidak menginginkan terpukul mentalnya karena ini, tolong"

"Saya ingin anak saya bahagia, enggak kayak saya," imbuhnya.

Dianiaya Orangtua

Fidya Kamalinda membeberkan alasannya untuk kabur dari rumah.

Menurut pengakuan Fidya Kamalinda,sedari kecil dirinya menjadi korban penganiayaan ayahnya.

Fidya Kamalinda menyebut pertama kali dianiaya ayahnya di usia 5 tahun.

Penganiayaan tersebut terus berulang hingga ia beranjak dewasa.

Fidya Kamalinda menyebut penganiayaan tersebut terjadi karena ambisi ayahnya, agar sang putri bisa menghasilkan uang sebagai atlet Taekwondo.

"Saya tidak mengerti kenapa, mungkin karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang, usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu mungkin sampai sekarang," katanya.

Saking ambisinya sang ayah, Fidya Kamalinda mengaku kerap dibawa ke dukun setiap ingin bertanding.

Jika Fidya Kamalinda kalah dalam pertandingan Taekwondo, bukannya ditenangi atau berikan semangat, sang ayah malah akan menganiayanya.

Penganiayaan terakhir yang dirasakan Fidya Kamalinda saat ia kalah dalam pertandingan di POPDA Riau 2014.

"Sampai saat itu saya terbang ke Riau juga karena keinginan ambisi mereka jadi saya harus bertanding saat itu. Setiap kali saya kalah, saya mendapatkan tekanan fisik dan lisan dari ayahku," ucap Fidya Kamalinda.

"Saya dipukul habis-habisan," imbuhnya.

Penderitaan Fidya Kamalinda tak berhenti sampai di sana, ia mengaku seluruh uang yang didapatkannya dari hasil pertandingan Taekwondo dikuasai oleh orangtuanya.

"Semua uang pertandingan saya, gaji bulanan saya, orang tua saya yang terima, orang tua saya yang menerima hasilnya, bukan saya yang menikmatinya, saya juga ingin seperti orang-orang yang bisa kuliah, tapi apa buktinya?" ucap Fidya Kamalinda.

Fidya Kamalinda mengaku sejak SMP hingga SMA bisa sekolah karena mendapatkan beasiswa.

Lalu setelah lulus SMA, Fidya Kamalinda memutuskan untuk berkuliah dari hasil keringatnya sendiri.

Fidya Kamalinda diam-diam berjualan online, lalu uangnya ia pakai untuk membayar uang semesteran.

Akhirnya di usia 21 tahun, Fidya Kamalinda mengaku memilih untuk kabur dari rumahnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Berita Terkini