TRIBUNJAKARTA.COM - Maling besi tidak hanya menyasar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan kolong tol, namun juga Halte Transjakarta.
Diketahui, ratusan pelat besi pelindung beton yang terpasang di bawah jalan tol di Tanjung Priok dicuri.
Kemudian, pencurian pelat besi juga terjadi di JPO Jalan Daan Mogot KM 1, Jakarta Barat.
Kini, sejumlah halte Transjakarta di sepanjang Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur terbengkalai akibat pencurian besi yang berulang kali.
Bahkan, maling besi juga menyasar halte Transjakarta yang baru dibangun dan belum beroperasi.
Sasaran Maling
Halte Transjakarta Tipar Cakung yang baru dibangun dua tahun lalu paling mencolong.
Kini halte tersebut sudah rusak dicuri. Dikutip dari Kompas.com, keluhan warga mengenai kondisi halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, viral di media sosial.
Terdapat 13 halte di Jalan Raya Bekasi yang mengalami kerusakan dan terkesan terbengkalai.
Ke-13 halte tersebut, meliputi tiga titik di Halte United Tractor, tiga titik di Halte Tipar Cakung, dua titik di Halte Pasar Cakung, tiga titik di Halte Cakung Cilincing, satu titik Halte Raya Bekasi Pulogebang, dan satu titik Halte Ujung Menteng.
Lempengan besi untuk pijakan anak tangga dan lantai ruang tunggu penumpang hilang.
Area itu hanya menyisakan rangka besi. Tidak hanya itu, kaca-kaca di ruang tunggu penumpang dan loket juga sudah tidak terlihat.
Sebagian besar halte dipenuhi dengan coretan vandalisme dan tertutup semak-semak liar.
Saat ini, hanya tersisa rangka besi, atap, serta tempat duduk besi di sebagian besar halte.
Adi (41), seorang pedagang soto yang berjualan di sekitar halte menuturkan, halte itu belum sempat beroperasi, namun sudah menjadi sasaran maling.
"Halte yang di tengah (Tipar Cakung) malah belum beroperasi. Itu dibangun sekitar satu atau dua tahun lalu, tapi sudah dimaling," kata Adi, Rabu (23/4/2025).
"Itu (diduga) dimalingin sama orang. Sudah lama itu, tapi posisinya kapan, (saya) lupa," tambahnya.
Pencurian besi ini sudah terjadi sejak lama, dan kondisinya semakin parah karena tidak ada perbaikan dari pemerintah.
Adi juga menyayangkan minimnya perhatian terhadap halte tersebut.
“Kalau halte belum diperbaiki, cuma jembatan penyeberangan orang (JPO) yang pernah dicat dan diperbaiki. Selebihnya, tidak ada,” tambahnya.
Sementara itu, warga sekitar lainnya, Siswanto (62), mengemukakan, para penumpang kini terpaksa menunggu bus di bawah halte yang rusak, lantaran sebagian besar lantai dan struktur halte sudah hilang dicuri.
"Paling kalau naik dari bawah, enggak di atas karena bahaya sudah bolong," ujar Siswanto.
Menurut Siswanto, kondisi ini semakin buruk setelah petugas yang menjaga halte tidak ada lagi.
"Saat masih ada operatornya masih aman, jadi dulu ada yang jaga. Begitu sudah enggak ada semuanya langsung begini habis deh besinya," kata Siswanto.
Siswanto mengatakan hilangnya besi di Halte Transjakarta itu karena pengawasan yang kurang. 'Harapannya sih ya biar bagus, cuman gimana pengawasannya kurang," ucap Siswanto
Dalam pengawasan halte Transjakarta di Cakung ini perlu melibatkan polisi.
"Mereka enggak mengontrol setiap malam, enggak 24 jam, jadi ya harus ada keterlibatan pihak berwajib," ungkap Siswanto. (TribunJakarta.com/Kompas.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya