Ucapan Dedi Mulyadi Bikin Fraksi PDIP Geram, Buky Wibawa Anggap Candaan: Tidak Perlu Terlalu Reaktif

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEDI MULYADI VS PDIP - Pidato Dedi Mulyadi Bikin Fraksi PDIP Geram, Buky Wibawa Anggap Candaan: Tidak Perlu Terlalu Reaktif

TRIBUNJAKARTA.COM - Ucapan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Cirebon pada 7 Mei 2025 bikin Fraksi PDI-P geram.

Hingga kini hubungan antara eks Bupati Purwakarta itu dengan PDI-P kian memanas.

Bahkan kritikan kepada Dedi Mulyadi ini dilakukan secara kelembagaan saat Rapat Paripurna DPRD Jabar pada Jumat (16/5/2025) lalu.

Fraksi PDIP menginterupsi hingga melakukan walk out dalam rapat paripurna tersebut.

Mulanya, Anggota DPRD Jabar dari Fraksi PDIP, Doni Maradona Hutabarat mengungkit superhero Superman saat mengkritik Dedi Mulyadi dan menyampaikan bahwa terdapat pernyataan Dedi yang mendiskreditkan DPRD Jabar saat berpidato di acara Musrembang di Cirebon pada 7 Mei 2025 itu.

Dedi menyebut tak perlu berkonsultasi dengan DPRD dalam mengeksuksi program atau kebijakannya. Doni pun menuntut klarifikasi atas ucapan tersebut.

Kemudian, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ono Surono juga menantang Dedi Mulyadi untuk hadir dalam rapat paripurna pada 21 Mei mendatang.

Tentunya kehadiran Dedi Mulyadi untuk melakuka klarifikasi atas ucapan tersebut.

Bela Dedi Mulyadi

Kendati demikian, Ketua DPRD Jawa Barat Fraksi Gerindra, Buky Wibawa membela Dedi Mulyadi.

lihat foto Prapendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jakarta untuk jenjang SMP, SMK dan SMA sudah dibuka mulai hari ini, Senin (19/5/2025). Ditutup pada 12 Juni 2025, ada kategori calon murid baru (CMB) yang diwajibkan mengikuti prapendaftaran ini.

Berasal dari partai yang sama, ia terang-terangan menganggap ucapan Dedi Mulyadi saat itu adalah sebuah 'candaan'.

"Hampirnya dalam setiap KDM berbicara itu kadang-kadang menyelip-nyelipkan unsur-unsur bercanda. Kadang-kadang ada juga sindir sampir gitu-gitu ciri-ciri khas orang Sunda," katanya dikutip dari Youtube Kompas TV, Senin (19/5/2025).

"Kalau buat saya sih itu sebuah candaan, sindirian juga boleh artinya kan kita juga harus lebih hati-hati ke depannya dalam membuat kebijakan, menyetujui anggaran dan memperkuat aspek pengawasa senagai anggota dewan terhadap program-program dari pemerintah," tambahnya.

Ia pun menilai agar pernyataan itu tak ditanggapi dengan sikap yang reaktif.

"Saya pikir kita tidak perlu terlalu reaktif lah gitu," pungkasnya.

Akses TribunJakarta.com diĀ Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini