TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang wanita berhijab menjadi korban begal payudara saat berdiri di depan rumah indekosnya wilayah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/5/2025).
Saat itu, seorang pria tak dikenal menghampirinya dengan sepeda motor dan berpura-pura menanyakan arah.
Ketika korban menunjuk arah dengan tangan, pelaku langsung melancarkan aksinya dan kabur.
Korban terjatuh dan mengalami syok.
Kejadian ini terekam kamera CCTV dan kemudian viral di media sosial, termasuk Instagram.
Dua hari setelah kejadian, laporan polisi resmi terdaftar dengan nomor: LP/B/1800/V/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.
Amy, kakak korban pelecehan seksual mengaku telah mengantongi identitas pelaku pelecehan payudara terhadap adiknya.
Namun, menurut salah satu warganet yang tinggal satu permukiman dengan pelaku, pelaku berinisial K itu telah kabur dari rumahnya.
“Namun, info terakhir pelaku sudah kabur dari rumahnya dan rumahnya sudah kosong,” kata Amy kepada Kompas.com, Selasa (3/6/2025).
Amy bilang, identitas pelaku dia dapat atas bantuan warganet di media sosial X.
Identitas pelaku tersebut sudah Amy serahkan ke polisi.
“Aku sudah tahu identitasnya, pihak kepolisian pun sama," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang Amy dapat, pelaku pernah melecehkan perempuan lain di dekat rumahnya.
Namun, persoalan itu berakhir damai.
“Tetangga sekitarnya bilang ini aksi keduanya. Pertama kali dia lakuin itu di daerah rumahnya,” kata Amy.
Amy dan adiknya kini masih menunggu hasil penyelidikan polisi.
Menurutnya, polisi terakhir menyampaikan bahwa mereka butuh waktu untuk mencari keberadaan pelaku yang kabur.
“Mereka (polisi) bilang mereka akan terus cari pelakunya, tapi karena sudah kabur gini mereka bilang mungkin butuh waktu,” jelas Amy.
Amy mengaku akan menunggu proses penyidikan polisi hingga dua minggu ke depan.
Amy menambahkan, adiknya yang menjadi korban pelecehan kini masih merasa takut untuk pulang ke rumah indekosnya, lokasi tindak pelecehan.
“Makanya aku berharap kali ini dia ditangkap. Dia masih bisa tidur nyenyak di luar sana, sedangkan adikku harus hidup dalam ketakutan dan rasa hina,” ucap Amy.
Saat ini, korban masih belum berani kembali ke tempat indekosnya, lokasi di mana pelecehan terjadi.
Ia kerap menginap di rumah teman untuk menghindari trauma.
“Dia masih takut untuk sendirian di kost. Kadang dia masih main atau nginep ke rumah temannya,” ujar Amy.
Siap Buru Sendiri
Amy akan mencari pelaku secara mandiri dengan bantuan seorang bounty hunter atau pemburu bayaran.
“Aku bakalan bikin bounty hunter. Aku akan tangkap pelakunya sendiri,” tegas Amy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/6/2025).
Amy berencana menyebarkan identitas pelaku melalui berbagai media sosial, seperti Facebook.
Ia juga menerima tawaran bantuan dari sejumlah pengemudi ojek online (ojol) yang bersedia ikut menyebarkan informasi kepada rekan-rekan sesama ojol.
Diketahui, Amy telah mengantongi identitas pelaku berkat bantuan warganet di media sosial X (dulu Twitter).
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya