TRIBUNJAKARTA.COM - Warga korban kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, mengadu kondisinya yang serba membutuhkan ke Gubernur DKI jakarta, Pramono Anung.
Pramono didesak warga bisa membantu meringankan beban dan penderitaan akibat kebakaran.
Diketahui, peristiwa kebakaran hebat itu menghanguskan sebanyak 485 rumah warga.
Akibatnya, jumlah korban yang harus mengungsi diperkirakan menyentuh angka 1.900 jiwa.
Kondisi ini membuat Pramono Anung turun langsung menemui para warga yang terdampak kebakaran.
Pramono hadir langsung mengunjungi posko pengungsian pada Minggu (8/6/2025).
Dalam kunjungannya, Pramono datang ke posko pengungsian sekira pukul 10.20 WIB.
Ia mengenakan pakaian serba hitam dan langsung menyapa warga.
Pramono dengan penuh empati menanyakan langsung apa saja kebutuhan mereka.
“Masih butuh apa?” tanya Pramono kepada warga, dikutip dari Kompas.com, Minggu (8/6/2025).
Warga pun serempak menyampaikan, bahwa mereka membutuhkan kasur dan selimut.
Mereka membutuhkan itu karena malam hari terasa dingin di tempat pengungsian.
Selain alat tidur, warga juga menyampaikan kebutuhan akan perlengkapan mandi, seperti sabun, handuk, odol, dan ember.
“Butuh kasur, Pak, sama selimut. Soalnya dingin,” ujar beberapa warga secara bersamaan.
Permintaan tak disangka itu membuat Pramono terus bertanya.
Pramono memastikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah menyalurkan bantuan alat mandi.
“Kalau alat mandi, udah ada,” jawab Pramono.
Gubernur juga mengecek ketersediaan bantuan makanan dan minuman bagi para korban.
Ia menanyakan apakah ada kekurangan di sektor logistik.
“Makanan dan minuman enggak ada kekurangan?” tanyanya lagi.
Warga menyatakan, bahwa bantuan logistik berupa makanan dan minuman sudah tercukupi, bahkan melebihi kebutuhan.
Ratusan Rumah Ludes Terbakar
Hingga Sabtu (7/6/2025), terdata sebanyak 485 rumah warga ludes terbakar, sementara jumlah korban yang mengungsi sebanyak 1.900 jiwa.
Para warga korban kebakaran itu mengungsi di tenda-tenda yang didirikan sejumlah instansi dan relawan di lapangan dekat lokasi kebakaran.
Sedikitnya ada 13 tenda yang didirikan di sana, mulai dari milik Kementerian Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Dinas Sosial DKI Jakarta, hingga Polres Metro Jakarta Utara.
Tenda-tenda ini sudah dipenuhi para pengungsi sejak Jumat malam.
Ada juga tenda-tenda yang berfungsi memfasilitasi keperluan warga, misalnya tenda medis dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga tenda penyedia makanan dari Baznas RI.
Selain tenda pengungsian, ada juga dapur umum yang didirikan Baznas RI serta Direktorat Samapta Polda Metro Jaya.
Di lokasi pengungsian, sejak Sabtu pagi sudah mulai berdatangan truk tangki air bersih untuk memenuhi keperluan warga bersih-bersih.
Sejumlah toilet portabel juga telah didirikan di lokasi untuk memfasilitasi warga dalam hal mandi cuci kakus (MCK).
Kebakaran yang menghanguskan area seluas 30.000 meter persegi di Kampung Rawa Indah, Kapuk Muara, terjadi sejak sekitar pukul 12.00 WIB.
Api berkobar dan membesar dengan begitu cepat ketika warga sedang menunaikan ibadah salat Jumat.
Akibat kebakaran ini, rumah warga yang kebanyakan semi permanen, lapak barang bekas, hingga tumpukan sampah pun ludes dilalap si jago merah.
Api yang berkobar sejak sekitar pukul 12.00 WIB dapat dipadamkan total sekira 12 jam kemudian dengan pengerahan 29 unit mobil pemadam kebakaran yang berkekuatan 150 personel.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya