Jokowi Bilang PSI Bukan Partai Keluarga di Depan Anaknya yang Jadi Ketum, PDIP: Gak Punya Malu?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUNTUR JOKOWI - Kolase foto Juru Bicara PDI-P Guntur Romli saat ditemui di Kantor DPP PDI-P, Selasa (7/1/2025) dan Presiden ke-7 RI, Jokowi, di pembukaan Kongres PSI di Solo, Sabtu (19/7/2025). Guntur menanggapi pedas pernyataan Jokowi soal PSI bukan partai keluarga.

TRIBUNJAKARTA.COM - Juru Bicara PDIP, Guntur Romli memberi komentar pedas soal pernyataan Presiden ke-7 RI, Jokowi yang menyebut PSI bukanlah partai keluarga.

Padahal, Jokowi menyatakan hal itu di depan anaknya yang baru saja menjadi ketua umum baru partai berlogo gajah itu.

Jokowi sendiri baru menyatakan masuk PSI dan disebut-sebut akan mendapat jabatan tinggi di dalamnya.

Guntur mempertanyakan balik pernyataan Jokowi.

"Jokowi bilang PSI tidak dikuasai oleh keluarga, apa dia enggak punya malu? Menyampaikan hal itu di depan anaknya yang jadi Ketum PSI," ujar Guntur kepada Kompas.com, Senin (21/7/2025).

Guntur juga mengkritik Pemilu Raya PSI 2025 yang mengukuhkan Kaesang Pangarep, menjadi Ketua Umum PSI.

Menurut Guntur, yang merupakan mantan kader PSI, kemenangan Kaesang sudah ditentukan.

Pemilu Raya yang menggunakan e-voting dari ribuan kader PSI henya rekayasa belaka, seperti halnya sepak bola gajah.

Sepak bola gajah sendiri merupakan istilah di dunia sepak bola tentang pengaturan skor antara dua klub yang bertanding untuk mendapat keuntungan tertentu.

"Seperti yang saya tegaskan satu bulan sebelum ini, Ketum PSI itu pasti Kaesang. Pemilihan Ketum PSI seperti sepak bola gajah, semua sudah diatur, termasuk siapa yang menang dan sudah ditentukan siapa pemenangnya sebelum kompetisi dimulai," ujar Guntur.

Bukan Partai Keluarga

Sebelumnya, saat pembukaan Kongres PSI di Solo, Sabtu (19/7/2025), Jokowi berpidato soal jargon "Partai Super Tbk" yang disandang PSI.

Menurutnya, jargon tersebut menandakan PSI bukan partai keluarga, dan tidak dimiliki segelintir elite.

"Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga apalagi, semua memiliki saham yang sama," kata Jokowi.

Dengan kepemilikan yang sama, Jokowi pun mengajak seluruh kader PSI untuk berjuang membesarkan partai.

"Dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader itu bersama-sama ikut membesarkan partai. Karena memiliki rasa yang sama terhadap kepemilikan partai," ungkap dia.

Dia memprediksi momentum PSI menjadi partai besar adalah pada Pemilu 2034.

"Saya masuk tadi memberikan feeling kepada saya bahwa auranya PSI ini akan menjadi partai kuat dan partai besar. Tapi, jangan tergesa-gesa. Ada step-step-nya," ujar dia.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini