Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM – Halaman Sekolah Saadatuddarain sejak Kamis (31/7/2025) pagi sudah dipadati oleh para orangtua murid dan juga warga sekitar.
Hal itu bukan karena ada kegiatan yang berkaitan dengan aktifitas sekolah, melainkan tengah diadakannya gerakan pangan murah yang digelar oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Pertanian RI, dan Pemprov DKI Jakarta.
Salah satu warga sekaligus orangtua murid, Yana, mengaku telah datang sejak pukul 07.00 WIB karena takut keburu kehabisan.
"Karena harganya lebih murah dibandingkan dengan di warung atau pasar," ujar Yana.
Yana pun berharap kegiatan seperti ini bisa rutin digelar dengan komoditas yang lebih beragam.
Sebab, dengan membawa uang Rp 100 ribu, ia sudah bisa dapat beras, minyak goreng, telur dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya.
"Ya semoga aja bisa rutin soalnya sangat ngebantu buat warga kaya kita," kata dia.
Perlu diketahui, sejumlah komoditas yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah di antaranya, beras SPHP medium ukuran lima kilogram Rp 58 ribu, beras premium Rp 72 ribu, MinyaKita Rp 15 ribu per liter; gula Rp 17 ribu per kilogram; tepung Rp 12 ribu per kilogram; dan telur Rp 27 ribu per kilogram.
Kemudian, cabai rawit merah Rp 35 ribu per kilogram; bawang merah Rp 25 ribu setengah kilogram; bawang putih Rp 18 ribu per 500 gram, tomat Rp 5 ribu dan wortel 5.000 per ikat.
Ketua Yayasan Perguruan Sa'adatuddarain, Juani Yusuf, juga mengapresiasi kolaborasi tersebut. Ia menilai kegiatan ini sangat membantu warga dan wali murid.
"Penjualan pangan murah ini sangat membantu wali murid dan warga di sekitar sekolah kami untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," ucapnya.
Pria yang juga menjabat Wakil Wali Kota Jakarta Utara ini mengatakan bahwa warga penerima bantuan sosial seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dapat memanfaatkan bantuan tersebut untuk berbelanja di lokasi.
"Kami sudah sosialisasikan sejak seminggu sebelumnya kepada wali murid dan warga sekitar.
Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin diadakan karena memang sangat dibutuhkan dan stabilitas harga benar-benar tercapai," ujarnya.
Ketua Tim Pokja Stabilisasi Pasokan Pangan Bapanas, Yudi Harsatriadi sangat mengapresiasi kolaborasi bersama Yayasan Perguruan Sa'adatuddarain dalam penjualan pangan murah.
Yudi mengatakan, Gerakan Pangan Murah telah dilakukan hampir 5.000 kali di berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke sejak Januari hingga akhir Juli 2025.
"Kami memastikan, kegiatan ini tidak hanya terpusat di Jakarta atau wilayah strategis saja, tetapi menjangkau di 38 provinsi," ujarnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Yudi, Bapanas juga akan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah serentak di 31 provinsi pada 2 Agustus mendatang dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI
"Komoditas yang dijual mencakup bahan pangan pokok seperti beras, cabai, bawang, telur, daging ayam dan sapi, minyak goreng, gula, hingga terigu.
Produk pangan lokal juga turut dipasarkan sebagai bagian dari edukasi pentingnya diversifikasi pangan," jelasnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pertanian RI, Muhammad Ali Sabbat menekankan pentingnya menjaga harga komoditas pangan agar tetap wajar dan sesuai dengan ketentuan subsidi.
"Harga di pasar harus bisa dimonitor dari pusat, harus harga subsidi, jangan dijual dengan harga yang tidak wajar. Itu bisa mengganggu stabilitas nasional," kata dia.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya