TRIBUNJAKARTA.COM - Loyalis Anies Baswedan kembali mendapatkan jabatan di era Gubernur Jakarta Pramono Anung.
Kali ini, Koordinator Presidium DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) La Oden Basir ditunjuk Pramono Anung sebagai Anggota Dewan Pengawas BUMD Perumda Pasar Jaya.
La Ode Basir dikenal sebagai pendukung Anies Baswedan sejak lama.
Ia merupakan salah satu pemeran kunci kemenangan Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kemudian, La Ode Basir juga menjadi relawan pemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN di Pilpres 2024.
Pada Pilkada Jakarta 2024, La Ode Basir mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
La Ode Basir menyampaikan dukungan Anak Abah usai Pramono-Rano bertemu Anies.
"Pasca sinyal tegas pertemuan Mas Pram dan Anies, saya ingin sampaikan kepada seluruh pendukung Mas Anies, tanda-tanda apalagi yang masih kau ragukan?" ucap La Ode, Minggu (17/11/2024).
Julukan Anak Abah populer di kalangan pendukung Anies Baswedan.
Informasi Gubernur Jakarta Pramono Anung menunjuk La Ode Basir sebagai anggota Dewan Pengawas Perumda Pasar Jaya disampaikan melalui akun instagram @perumdapasarjaya.
“Segenap jajaran Dewan Pengawas, Direksi, dan pegawai Perumda Pasar Jaya mengucapkan selamat dan sukses, bapak La Ode Basir sebagai Anggota Dewan Pengawas Perumda Pasar Jaya,” demikian informasi yang disampaikan di akun Instagram @perumdapasarjaya dikutip Kamis (7/8/2025).
Lantas siapa La Ode Basir?
La Ode Basir merupakan politisi asal Kecamatan Batauta, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sebagai catatan politik, La Ode Basir menjadi satu di antara pemeran kunci di balik suksesnya tim pemenangan yang mengantarkan Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Basir juga kerap memposting agenda hingga kebersamaan bersama Rocky Gerung.
Data yang dihimpun Tribunpontianak.co.id dari berbagai sumber, La Ode Basir terlahir di Pulau Kelang, Maluku.
Semasa kecil, dia harus menerima pukulan berat ketika ditinggal ibunda tercinta.
Namun dampak inilah yang menjadi titik awal dari perjalanan besar kariernya.
Tumbuh tanpa bimbingan seorang ibu dan ayahnya yang sibuk bekerja, membangun pola pikirnya untuk hidup mandiri sejak dini.
Pada saat La Ode Basir berumur lima setengah tahun, ayahnya kemudian memutuskan kembali ke kampung halamannya di Rano Desa Bola, Kecamatan Batauga, Kabupaten Busel, Provinsi Sultra.
Kehidupan nampak berbeda ketika La Ode Basir hidup bersama saudara ibunya dan bersekolah di SD Negeri 09 Rano Desa Bola.
Sikap tanggung jawab, kesederhanaan dan wawasan luas, tercermin dari berbagai prestasi yang diraihnya Dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Hal ini memudahkan jalanya melanjutkan pendidikan Strata 1 (S1) di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
La Ode Basir yang kini juga terlibat sebagai Pengurus Pusat Majelis Nasional KAHMI kembali mengalami masalah ekonomi diawal keberadaanya di Bandung.
Untuk tetap melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah, di waktu senggang atau libur kuliah, La Ode Basir sambil bekerja mulai dari penjaga wartel hingga mengelola rental komputer.
Hal ini mengulangi pengalaman saat menempuh pendidikan di SMAN 2 Baubau, Basir pun mengisi hari liburnya dengan mendorong gerobak atau menjadi buruh disekitar Pelabuhan Jembatan Batu dan Murhum Baubau.
Perjalanan tersebut memberikan pelajaran berharga, akan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia yang berjuang untuk mendapat pendidikan yang layak.
Dari sinilah dia terdorong untuk bergabung dengan berbagai organisasi kemahasiswaan.
Walhasil, karir kemahasiswaanya melejit seiring dengan prestasi akademiknya.
La Ode Basir dengan kesederhanaannya kemudian dipercaya sebagai Wakil Ketua BEM UPI, Ketua Lembaga Penelitian dan Kajian Ilmiah Mahasiswa UPI, Ketua Umum HMI Korkom UPI dan Wasekum HMI Cabang Bandung.
Di era Reformasi 1998 La Ode Basir berperan penting bersama ratusan massa dari Bandung menuju Jakarta untuk ikut memberikan “koreksi total” terhadap pemerintahan Soeharto tahun 1998.
Hal ini menjadi catatan sejarah penting organisasi Mahasiswa di Bandung dan Nasional yang mencatat namanya sebagi bagian dari aktivis pergerakan Mahasiswa 98.
Mei 2018 silam, La Ode Basir tahap menyelesaikan studi Strata 2 (S2) di Universitas Negeri Jakarta.
Dan tetap aktif dalam berbagai organisasi keagamaan dan nasional.
Kegiatannya kini lebih banyak fokus pada dunia pendidikan, keagamaan, dan sosial kemanusian.
Menurutnya, pendidikan adalah kunci dari masyarakat timur dan khususnya Buton bisa memperbaiki kualitas ekonomi dan sosial masyarakatnya.
Keterbatasan informasi dan minimnya peluang menjadi kendala utama.
Untuk itu, La Ode Basir terus berjuang untuk membantu pemuda dari kampung halamanya, memberikan semangat, dan informasi agar tidak berhenti dan menyerah bila mempunyai kemauan melanjutkan pendidikan.
Data:
Nama : La Ode Basir
Orang Tua Kandung : Ayah (La Ode Heba) & Ibu (Wa Baina), Ibu Tiri (Wa Ode Siria)
Orang Tua Angkat : Ayah (La Faani) & Ibu (Wa Edja)
Istri : Fitri Khoerunnisa (Dosen UPI Bandung; Peneliti di Shinshu Univ Japan)
Anak : Muhamad Ilham Nasrullah (Siswa SMP kelas IX)
Pendidikan:
SD Negeri 09 Rano Desa Bola
SMP Negeri Batauga
SMA Negeri 2 Baubau
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung (S1)
Universitas Negeri Jakarta (S2)
Pekerjaan:
Praktisi Pendidikan SMA Dwiwarna (Boarding School) Bogor
Praktisi Pendidikan Bosowa Internasional School Makasar
Praktisi Pendidikan Universitas Bosowa Makassar
Staf khusus Founder Bosowa Corporation
Organisasi:
– Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika
– Koordinator BEM Fakultas PMIPA
– Wakil Ketua BEM UPI
– Ketua Lembaga Penelitian dan Kajian Ilmiah Mahasiswa UPI
– Ketua Koperasi Mahasiswa FPMIPA UPI
– Ketua Umum HMI Komisariat FPMIPA UPI
– Ketua Umum HMI Korkom UPI
– Wasekum HMI Cabang Bandung
– Pengurus Forum Masiswa Pasca Sarjana (FORWACA) UNJ Jakarta
– Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Islam (GPI)
– Pengurus Pusat Organisasi Kemasyarakatan Generasi Penerus Penjuang Negara Kesatuan Republik Indonesia (GPP NKRI)
– Ketua DKM Masjid Hikmatul ‘Ilmi di Parung Bogor
– Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) (periode sekarang)
– Pengurus Pusat Majelis Nasional KAHMI (periode sekarang)
Aktivitas Sosial:
– Menjadi fasilitator mahasiswa muslim korban pengungsi kerusuhan Maluku
– Pendamping anak jalanan/ pengamen Lampu Merah di Jakarta
– Pendamping dan penyantun panti asuhan yatim piatu/ kurang mampu korban Tsunami Aceh dan korban perang Timor-Timur/ warga NTT di Parung Bogor
– Pendamping dan penyantun Pemulung (Yayasan Palung) Bandung. (Catatan Data: Mei 2018). (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya