Viral di Media Sosial

Ramai Spanduk Tolak Gubernur Konten di Yogya, Dedi Mulyadi Pilih Bagi-bagi Uang dan Traktir Warga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SPANDUK PENOLAKAN - Kedatangan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Selasa (5/8/2025) mendapatkan penolakan.

TRIBUNJAKARTA.COM - Kedatangan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Selasa (5/8/2025) mendapatkan penolakan.

Hal tersebut terlihat dari sejumlah spanduk berisi sindiran keras terhadap Dedi Mulyadi.

Spanduk-spanduk tersebut terpasang di berbagai titik strategis sepanjang Ring Road Utara.

"Selamatkan Pariwisata Dari Gubernur Pencitraan KDM."

"KDM Sudahi Pencitraanmu, Perekonomian Wisata Gulung Tikar Karena Ulahmu!!!"

"KDM Gubernur Konten, Jangan Jadikan DIY Sebagai Bahan Kontenmu!!!"

Semua spanduk itu menampilkan gambar KDM tengah asyik memainkan ponsel.

Aksi ini diketahui berasal dari Forum Wisata Jogja Jateng, yang terdiri dari berbagai elemen pelaku wisata seperti hotel, restoran, jip wisata, hingga toko oleh-oleh.

Meski begitu, Dedi Mulyadi tak terlalu memikirkan spanduk-spanduk penolakan tersebut.

Hal itu terlihat dari unggahannya di media sosial Instagram.

Dedi Mulyadi terlihat bercengkrama dan berbincang dengan seorang pedagang minuman di pinggir jalan.

Melihat kedatangan Dedi Mulyadi, sejumlah warga langsung berkumpul.

Mereka berebut ingin bersalaman dan berfoto dengan mantan Bupati Purwakarta tersebut.

Kepada Dedi Mulyadi, pedagang minuman tersebut lalu bercerita soal suaminya yang tengah sakit keras.

"Suami saya sakit Pak, jantung sama stroke," ucap pedagang minuman tersebut.

"Berobatnya gratis, pakai BPJS," imbuhnya.

Dedi Mulyadi lalu memborong dagangan wanita tersebut.

"Ini bagi-bagi air," kata Dedi Mulyadi.

Pedagang minuman itu kembali bercerita soal kehidupannya kepada Dedi Mulyadi.

"Anak saya lima Pak," kata pedagang tersebut.

"Pada sekolah enggak?" tanya Dedi Mulyadi.

"Sekolah Pak," jawabnya.

Dedi Mulyadi kemudian menjelaskan dirinya tak akan lama di Yogyakarta. 

"Ke sini berapa hari Pak?" tanya pedagang itu.

"Nanti balik lagi, saya harus kerja, kasihan rakyat saya," jawab Dedi Mulyadi.

Sambil mengeluarkan sejumlah uang dari tasnya, Dedi Mulyadi mengaku berniat memborong dagangan dan membantu biaya pengobatan suami wanita tersebut.

"Jadi berapa? Biasanya dapat berapa?" tanya Dedi Mulyadi.

"Ini buat suami ibu yang sakit," katanya sambil menyerahkan beberapa lembar uang pecahan Rp100 ribu.

"Makasih ya pak," jawab pedagang itu sambil menangis bahagia.

"Semoga suaminya cepat sehat, anak-anaknya sekolah dengan baik," ujar Dedi Mulyadi.

Tak cuma bagi-bagi uang ke pedangan, Dedi Mulyadi juga blusukan ke sebuah pasar tradisional.

Kedatangan Dedi Mulyadi sontak menarik perhatian banyak warga.

Mereka berkumpul berusaha menjabat tangan atau sekedar berfoto dengan politikus Gerindra tersebut.

Lalu ketika mengunjungi sebuah warung makan, Dedi Mulyadi mengatakan akan mentraktir semua warga.

"Semuanya saya traktir," ucap Dedi Mulyadi disambut sorakan bahagia pengunjung pasar.

Siapa yang Bertanggung Jawab atas Spanduk Ini?

Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM), Dardiri, menegaskan bahwa organisasinya tidak terlibat dalam pemasangan spanduk tersebut.

“(Yang memasang spanduk) bukan AJWLM. Dari pelaku wisata lain mungkin. Yang jelas bukan dari AJWLM,” ujar Dardiri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/8/2025).

Dardiri menyebut bahwa pihaknya hanya pernah ikut serta dalam aksi protes di kantor Gubernur Jawa Barat beberapa waktu lalu, bersama sejumlah pelaku wisata lain dari berbagai daerah.

"Kita waktu itu kan cuman partisipasi, sama rekan-rekan. Itu kan dari Jawa Barat," tambahnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini