Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana memangkas trotoar untuk mengatasi kemacetan horor di sepanjang Jalan TB Simatupang akibat proyek galian.
Hal ini disampaikan Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo setelah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga hingga aparat kepolisian.
Syafrin bilang, trotoar tersebut dipangkas untuk memperbesar ruas jalan yang bisa dilintasi pengendara.
“Kami dengan Dinas Bina Marga itu akan mengambil sedikit trotoar khususnya yang di TB Simatupang di area Cibis Park, sehingga lebar lajur lalu lintas, paling tidak kami bisa kembalikan dua lajur,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Gambir, Kamis (21/8/2025).
Sebagai informasi tambahan, proyek galian pipa air minum milik PAM Jaya maupun pipa pembuangan milik PAL Jaya di beberapa titik jalan menyebabkan kemacetan parah di Jalan TB Simatupang.
Pasalnya, proyek galian itu menyebabkan penyempitan jalan di beberapa lokasi.
Kondisi ini juga diperparah dengan keberadaan Exit Tol Cipete di jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
“Ini yang kemudian menyebabkan crossing dan menghambat lalu lintas, sementara lajur lalu lintas di samping exit toll ini tinggal dua lajur dan begitu ke arah timur di sama akan ketemu dengan pekerjaannya PAL, sehingga antreannya semakin panjang,” ujarnya.
Oleh karena itu, Dishub DKI Jakarta saat ini tengah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek untuk menutup exit tol Cipete di jam sibuk.
Penutupan ini diharapkan bisa mengurangi volume kendaraan yang melintas di sepanjang Jalan TB Simatupang.
“Kami upayakan untuk dilakukan penutupan hanya pada peak sore hari saja. Tapi ini baru usulan ya,” kata Syafrin.
Dishub DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik ataupun mencari rute alternatif untuk menghindari kemacetan di Jalan TB Simatupang.
“Kami sarankan, mengimbau kepada masyarakat untuk gunakan jalur-jalur alternatif sebagaimana yang sudah kami siapkan untuk pelaksanaan rekayasa lalu lintas di kawasan itu,” tuturnya.
“Atau masyarakat juga bisa menggunakan angkutan umum yang ada,” tambahnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya