TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Deddy Sitorus menganggap tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan untuk anggota dewan merupakan hal wajar.
Deddy Sitorus bahkan terlihat geram ketika tunjangan rumah untuk DPR RI disebut kontras dengan fakta karyawan bergaji UMR yang dipotong untuk Tapera tiap bulan sebesar 3 persen.
Perisitwa itu terjadi saat Deddy Sitorus menjadi narasumber di acara Kontroversi Metro TV, Desember 2024.
Namun potongan video acara tersebut kembali viral di media sosial, pada Kamis (21/8/2025).
Di awal video terlihat pembawa acara Kontroversi, Zilvia Iskandar menyajikan data soal karyawan bergaji UMR dipotong iuran Tapera sebesar 3 persen dari gaji.
Iuran ini dibagi menjadi dua, yaitu 2,5 persen ditanggung oleh pekerja dan 0,5 persen oleh pemberi kerja.
Di sisi lain, anggota DPR RI yang sudah menerima gaji berkisar Rp50-60 juta, akan mendapatkan tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan.
Mendengar pemaparan tersebut, Deddy Sitorus merasa geram.
Ia bahkan menyebut Zilvia Iskandar mengalami sesat logika.
"Anda mencampur adukan masalah, Ketika Anda membandingkan DPR dengan rakyat jelata, katakan tukang becak atau buruh, di situ Anda sesat logika," ucap Deddy Sitorus.
"Enggak kita bandingkan dengan rakyat bergaji Umr," ucap Zilvia Iskandar.
Deddy Sitorus lalu mengungkapkan soal besaran gajinya jauh sebelum menjadi anggota DPR RI.
"Anehkan kamu membandingkan dengan yang bergaji UMR," kata Deddy Sitorus.
"Saya sebelum masuk DPR tahun 2000an gaji saya sudah RP80 juta, sekarang jadi DPR cuma Rp51 Juta," imbuhnya.
Masih dengan nada berapi-api, Deddy Sitorus menyebut kalau sebagian besar anggota DPR RI berasal dari luar daerah.
Sehingga para wakil rakyat tersebut harus mengontrak rumah di daerah Senayan.
"Anda tahu enggak 80 persen anggota DPR dari luar daerah, sekarang tidak ada rumah dinas, mereka harus mencari rumah. Ngerti enggak?" kata Deddy Sitorus.
"Jangan lah menyesatkan," tambahnya.
Deddy Sitorus kemudian mengatakan Zilvia seharusnya membandingkan gaji atau fasilitas yang diterima DPR dengan karyawan BUMN, bukannya dengan karyawan bergaji UMR.
"Harusnya Anda membandingkan DPR dengan karyawan BUMN, anda tahu enggak perumahan BUMN itu ada dimana?" ucap Deddy Sitorus.
"Ketika Anda mengontraskan dengan rakyat itu adu domba,"
"Silahkan cek PERTAMINA, dan bank," imbuhnya.
Pernyataan yang menggunakan diksi "rakyat jelata" inilah yang kemudian menjadi sumbu perbincangan warganet.
Sebagian besar warganet menganggap Deddy Sitorus terlalu arogan dan melupakan darimana gajinya berasal.
Siapakah Deddy Sitorus?
Deddy Sitorus lahir 17 November 1970.
Deddy Sitorus menjabat Anggota DPR RI sejak 2019.
Ia pernah menjadi calon anggota DPR-RI masa bakti 2014–2019 untuk daerah pemilihan Riau II namun gagal terpilih.
Deddy Sitorus menghabiskan masa kecilnya di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Di DPP PDIP Deddy Sitorus dipercaya sebagai salah satu ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu.
Di Pilpres 2019, Deddy Sitorus adalah Anggota Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin.
Sementara di Pilpres 2024 lalu, Deddy Sitorus dipercaya sebagai sekretaris tim relawan pemenangan Ganjar-Mahfud MD.
Biodata Deddy Sitorus:
Nama Lengkap: Deddy Yevri Hanteru Sitorus
Nama Panggilan : Deddy Sitorus
Tempat/Tanggal Lahir: Pematang Siantar / 17 Nopember 1970
Agama: Katolik
Riwayat Pendidikan :
SD Perguruan Kristen Kalam Kudus Pematang Siantar (1976–1983)
SMP Negeri 4 Pematang Siantar (1983–1986)[4]
SMA Negeri 3 Pematang Siantar (1986–1989)
S-1 Budidaya Pertanian, Universitas Simalungun (1989–1994)
S-2 Master of Arts, Kingston University
Riwayat Pekerjaan :
PT. Berkah Multi Cargo, Sebagai: Komisaris Independen. Tahun: 2017 - 2018
PTPN 3 (Holding), Sebagai: Komisaris Independen. Tahun: 2016 - 2018
PT. Waskita Beton Precast, Sebagai: Komisaris Independen. Tahun: 2014 - 2017
IHS - Exclusive Analysis, Sebagai: South East Asia Researcher. Tahun: 2013 - 2018
PT. Optima Consulting Network, Sebagai: Komisaris. Tahun: 2012 - 2014
Exclusive Analysis (Acquires by IHS), Sebagai: Indonesia Contry Representative. Tahun: 2011 - 2013
PT. Optima Consulting Network, Sebagai: Direktur Eksekutif. Tahun: 2010 - 2012
PT. Takagama, Sebagai: Kommissioner. Tahun: 2009 - 2018
Riwayat Organisasi :
Koalisi Anti Utang (KAU), Sebagai: Pendiri dan Presidium. Tahun: 2000 - 2001
South East Council for Food Security and Fair Trade (SEACON), Sebagai: Indonesia Represntative. Tahun: 1999 - 2001
Komunitas Aksi Solidaritas Buruh Indonesia (KASBI), Sebagai: Pendiri dan Presidium. Tahun: 1998 - 2000
Friends of The Earth, Sebagai: Indonesia Represntative. Tahun: 1998 - 1999
Asian NGO Coalition on Rural Develompment and Agrarian Reforn (ANGOC), Sebagai: Indonesia Represntative. Tahun: 1998 - 2001
Internasional Concil on Social Welfare (ISVW), Sebagai: Indonesia Represntative. Tahun: 1998 - 1999
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya